7 Skill yang Dapat Orangtua Ajarkan agar Anak Sukses
Orangtua dapat mengajarkan skill berguna yang dapat membantu anak dalam berbagai aspek kehidupan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua memiliki peran krusial dalam menyiapkan anak mereka untuk meraih kesuksesan di masa depan. Salah satu cara untuk membantu anak sukses adalah dengan mengembangkan berbagai keterampilan dan karakter yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan.
Semakin sering anak-anak mempraktikkan keterampilan mereka, semakin besar kemungkinan mereka menjadi mandiri. Namun, orangtua perlu menyesuaikan ekspektasi mereka seiring dengan pertumbuhan anak agar tidak terjadi konflik selama proses perkembangan.
Psikolog anak Michele Borba mengidentifikasi tujuh skill yang penting bagi anak-anak untuk mengembangkan kekuatan dan ketahanan mental, mampu bersaing dalam kehidupan sosial, memiliki kesadaran diri, dan tidak mudah menyerah. Michelle menyatakan bahwa keterampilan ini adalah indikator dan bekal penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.
Berikut ini Popmama.com telah rangkum skill yang dapat orangtua ajarkan agar anak sukses menurut Michele Borba.
1. Ajarkan anak untuk percaya diri
Michelle mencatat bahwa banyak orangtua sering mengaitkan harga diri dengan kepercayaan diri, yang tercermin dalam ucapan seperti "Kamu istimewa" atau "Kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan," kepada anak-anak mereka. Namun, fakta yang mendukung hubungan antara harga diri dan kesuksesan akademis atau kebahagiaan anak terbilang minim.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang sukses umumnya memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan dan usaha mereka sendiri. Kepercayaan diri ini seringkali muncul dari pencapaian, kemampuan mengatasi rintangan, kemampuan mencari solusi, dan sikap tegas terhadap diri sendiri.
Michelle menegaskan bahwa terlalu banyak campur tangan dalam urusan anak, bahkan sampai melakukan tugas sekolah mereka, dapat membuat anak merasa kurang percaya diri karena mereka merasa bahwa orang tua tidak mempercayai kemampuan mereka.
2. Ajarkan anak untuk berempati
Ada tiga jenis empati, yaitu empati afektif atau berbagi perasaan dengan orang lain dan merasakan emosi mereka; empati perilaku atau kepedulian yang mendorong seseorang untuk bertindak; dan empati kognitif atau memahami pikiran seseorang dan menempatkan diri sebagai orang tersebut.
Terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan kemampuan empati anak yang dapat dilakukan, yaitu:
- Mengenalkan jenis-jenis emosi seperti bahagia, kesal, marah, hingga sedih.
- Ajak anak untuk mengenali dan cara mengungkapkan perasaan emosi yang mereka alami.
- Beri anak kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang baik dengan memberikan contoh.
- Ajak anak berdiskusi terkait perasaan orang lain, seperti menanyakan, “Menurutmu, bagaimana perasaan orang itu? Kamu pernah merasakannya nggak?”
3. Ajarkan anak untuk mengendalikan dirinya sendiri
Menurut Michelle, salah satu kunci kesuksesan anak adalah kemampuan untuk mengendalikan perhatian, emosi, pikiran, tindakan, dan keinginannya. Michelle mnegatakan, salah satu cara untuk mengajarkan pengendalian diri kepada anak adalah dengan memberi isyarat.
Berikut adalah beberapa isyarat yang dapat dilakukan orangtua:
- “Kalau kamu marah, hitung sampai 10 sebelum kamu menjawab.”
- “Kalau kamu ragu, berhenti dulu. Lalu berpikir dan tenang.”
- “Jangan mengatakan apapun yang kamu tidak mau dengar dari orang lain, ya!”
4. Ajarkan anak membangun integritas
Integritas yang terdiri dari keyakinan, kapasitas, sikap, dan keterampilan mampu membantu anak untuk mengetahui dan melakukan hal-hal baik. Memberikan ruang untuk anak mengembangkan identitas sangat penting dilakukan orangtua agar mereka tumbuh menjadi sosok yang sukses.
Salah satu cara untuk membangun integritas anak adalah mengakui dan memuji perilaku yang dilakukan anak sehingga mereka menyadari bahwa orangtua menghargainya. Michelle menjelaskan, menggunakan kata “karena” untuk membuat anak memahami alasan mengapa perilaku mereka baik.
5. Kembangkan rasa ingin tahu anak
Rasa ingin tahu menyimbolkan keinginan untuk mengeksplorasi peristiwa baru yang menantang bagi anak. Michelle mengatakan, orangtua dapat menggunakan barang-barang sederhana untuk memancing rasa ingin tahu anak, seperti cat, benang, kertas, hingga stik es krim.
Setelah itu, biarkan anak bereksplorasi dengan barang-barang tersebut. Selain melalui barang, orangtua juga bisa memancing rasa ingin tahu anak dengan memberikan pertanyaan seperti, “Coba lihat apa yang akan terjadi!”, “Kalau menurut kamu bagaimana?”, dan “Wah, kok, kamu bisa tahu?”
6. Mengajarkan sifat tekun
Ketekunan dapat membantu anak-anak dalam situasi dan kondisi yang menyulitkan mereka.
Cara yang dapat orangtua lakukan untuk menumbuhkan sifat tekun anak adalah dengan membantu mereka mengenali kesalahan si Kecil. Setelah itu, dorong si Kecil membagi tugas menjadi beberapa bagian agar pekerjaan dapat menjadi lebih mudah.
Dengan demikian, anak-anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan ap[a yang mereka mulai walaupun ada banyak kendala.
7. Ajarkan anak menghadapi sesuatu dengan optimis
“Anak-anak optimis memandang tantangan dan hambatan sebagai hal yang bersifat sementara dan dapat diatasi sehingga lebih berpotensi untuk menjadi sosok berhasil,” ujar Michelle.
Orangtua, menurut Michelle, harus memiliki sifat optimis terlebih dahulu sebelum mengajarkannya kepada anak. Hal ini dikarenakan anak-anak cenderung mengado[si optimisme orangtua mereka.
Nah, itulah skill yang dapat orangtua ajarkan agar anak sukses menurut psikolog anak Michele Borba. Dengan mengajarkan anak beberapa skill tersebut, orangtua dapat membantu tumbuh kembang anak dan mendorong anak agar sukses di masa depan.
Baca juga:
- Apa yang Dirasakan Anak yang Sering Diejek? Bisa Sebabkan Kekerasan!
- Dampak Jika Anak Dibesarkan dengan Sering Dimarahi dan Dibentak
- Bahaya Anak Sering Berkata Kasar dan Cara Mengatasinya