Hari Tasyrik: Pengertian, Amalan dan Keutamaannya
Hari perayaan untuk umat islam
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Idul Adha merupakan salah satu hari raya umat Islam. Hari ini memperingati peristiwa Nabi Ibrahim AS yang mengkurbankan anaknya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT.
Maka dari itu, Idul Adha biasa disebut juga hari raya kurban. Di mana umat Islam yang berkecukupan danjurkan untuk berkurban.
Namun, ternyata hari raya ini tidak berlangsung satu hari lho, Ma. Hari raya Idul Adha ini dilanjutkan oleh hari Tasyrik.
Apa itu hari Tasyrik? Berikut ini Popmama.com telah merangkum berbagai informasi mengenai hari Tasyrik. Simak yuk, Ma!
1. Pengertian hari Tasyrik
Pengertian Hari Tasyrik adalah hari raya umat islam, tepatnya setelah Idul Adha, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah.
Pada Hari Tasyrik, umat muslim yang sedang menjalankan ibadah haji melaksanakan ibadah lempar jumrah di Mina. Ini adalah salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan saat menunaikan ibadah haji.
Sedangkan, untuk umat muslim yang tidak melaksanakan haji, sangat anjurankan untuk berkurban. Biasanya kurban mulai dilaksanakan sehabis salat Idul Adha di halaman Masjid. Kurban boleh dilakukan hingga hari terakhir hari Tasyrik yakni 13 Dzulhijjah sebelum azan Maghrib.
2. Amalan yang dapat dilakukan di hari Tasyrik
Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim saat hari Tasyrik, antara lain:
1. Memperbanyak zikir
Zikir adalah amalan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Maka dari itu, dianjurkan umat islam untuk selalu berzikir. Dengan berzikir, kita sebagai hamba-Nya akan selalu mengingat Allah SWT.
Salah satu zikir yang dapat dilakukan saat Hari Tasyrik yaitu mengumandangkan takbir saat pergi salat Idul Adha, serta membaca tasmiyah (bismillah) dan mengumandangkan takbir saat memotong hewan kurban.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda,
"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah." (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa'i).
2. Menyembelih hewan kurban
Bagi umat Islam yang mampu dan memiliki harta berlebih alangkah baiknya melakukan amalan sunah ini, berkurban.
Dengan berkurban maka akan memberikan berbagai kenikmatan kepada orang-orang sekitar berupa hidangan istimewa melalui hewan yang disembelih.
Dalam berkurban, dianjurkan untuk menyembelih hewan yang berkualitas baik, sehat, dan gemuk. Hewan yang tidak sakit, tidak pernah digunakan untuk membajak sawah, hewan yang cacat dan sejumlah kekurangan lain.
3. Perbanyak doa
Saat hari Tasyrik setiap doa dan permohonan ampun bisa dikabulkan dengan segera. Maka dianjurkan untuk memperbanyak berdoa di hari Tasyrik. Doa yang bisa dipanjatkan yakni doa sapu jagat untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban naar.
Artinya: "Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksa neraka."
4. Menikmati hidangan makan dan minum
Saat memasuki hari Tasyrik, setiap umat muslim diwajibkan untuk makan dan minum. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hari-hari Tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
Rasulullah juga bersabda:
“Hari Mina (hari Tasyrik) adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
Makan dan minum pada hari Tasyrik merupakan salah satu bentuk syukur atas nikmat yag diberikan oleh Allah SWT.
3. Dilarang berpuasa saat hari Tasyrik
Salah satu amalan yang dilakukan saat hari Tasyrik adalah menikmati makanan dan minuman sebagai bentuk rasa syukur. Maka haram hukumnya seorang muslim berpuasa di hari Tasyrik.
Dari riwayat Abu Hurairah r.a, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan jika:
"Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah."
4. Keutamaan Hari Tasyrik
Adapun keutamaan dari hari Tasyrik adalah sebagai berikut:
1. Hari paling agung di sisi Allah SWT
Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah saw. bersabda:
"Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr." (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani. Al-A’dzami mengatakan di dalam Ta’liq Shahih Ibn Khuzaimah bahwa sanadnya sahih)
Berdasarkan keterangan Ibnu Khuzaimah bahwa Abu Bakar mengatakan:
“Hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.”
2. Waktu yang paling tepat untuk berdoa
Hari Tasyrik adalah waktu yang paling tepat untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Hal tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Annas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
"Bahwasanya doa yang paling banyak dibaca Nabi sallallahu alaihi wasallam adalah rabbana aatinaa fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaabannaar." (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan mengenai sebuah riwayat dari Kinanah Al Quraisy, bahwa ia mendengar Abu Musa Al As’ari r.a. berkhutbah di hari an-nahr (Idul Adha) dan berkata:
"Pada tiga hari setelah an-nahr itulah yang disebut Allah sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya."
Jadi, setelah Idul Adha masih ada hari Tasyrik. Di mana banyak sekali amalan yang dapat dilakukan dan keutamaan-keutamaan yang akan di dapat.
Maka dari itu, Mama dapat mengajak anak untuk melakukan beberapa amalan baik selama hari Tasyrik. Semangat terus untuk mengajarkan dan membimbing anak dalam hal kebaikan ya, Ma!
Baca juga:
- 7 Manfaat Berkurban saat Idul Adha yang Perlu Diajarkan ke Anak
- Kisah Nabi Ibrahim sebagai Sejarah Islam Hari Raya Idul Adha
- Jelang Idul Adha, Ini 5 Manfaat Ajarkan Anak untuk Berkurban