Profil Luka Doncic, Pemain Basket NBA yang Tuai Prestasi Sejak Remaja
Prestasinya membuat Doncic digadang-gadangkan sebagai pemain basket terbaik dunia saat ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kerja keras dan sikap pantang menyerah sudah harus ditanamkan pada anak sejak kecil. Kedua hal tersebut dapat membantu anak-anak meraih mimpinya di masa depan. Hal itu dapat dilihat dari pemain basket asal Amerika Serikat, Luka Doncic.
Lelaki yang kerap disapa Doncic berhasil menjadi pemain NBA termuda yang meraih poin 6.000 tercepat.
Hal tersebut berkat kemampuan bermain basketnya yang luar biasa.
Kemampuannya itu tentu tak didapat dalam sekejap.
Pasalnya, Doncic telah berlatih basket sejak usia anak-anak, tepatnya ketika dirinya duduk di bangku SD.
Maka dari itu, untuk memotivasi dan menginspirasi anak-anak, Popmama.com akan membagikan perjalanan karier serta profil LukaDoncic hingga disebut sebagai pemain basket terbaik dunia. Simak yuk!
1. Profil singkat Luka Doncic
Luka Doncic lahir di Ljubljana, Slovenia pada 28 Februari 1999. Lelaki yang saat ini berusia 23 tahun ini lahir dari pasangan Mirjam Poterbin dan Sasha Doncic.
Sang Papa, Sasha Doncic merupakan pemain basket profesional di Slovenia. Sementara papa baptis Luka Doncic, Radoslav Nesterovic bermain 12 musim di NBA dan memenangkan gelar bersama San Antonio Spurs pada 2005.
Kemampuan basket yang dimiliki oleh kedua Papanya itu sepertinya menurun pada Doncic, buktinya ia telah terlihat pandai bermain basket jak usia 8 tahun
2. Telah menekuni olahraga basket sejak usia muda
Ketertarikan Doncic pada bola basket sebenarnya sudah terlihat sejak ia kecil. Hal tersebut dibuktikan dari permintaannya setiap ulang tahun. Ia selalu ingin hadiah bola basket walaupun telah memilikinya.
Walau demikian, kala itu Doncic masih menyukai banyak olahraga. Bahkan saat duduk di bangku SD, Doncic mengikuti berbagai olimpiade dengan olahraga yang berbeda-beda. Dari kegiatan tersebut, Doncic mampu meraih medali dalam olahraga lari dan judo.
Berlatih banyak kegiatan olahraga cukup memakan waktu Luka Doncic hingga akhirnya dia tak fokus pada kewajibannya sebagai pelajar di sekolah. Mulai saat itu, Doncic memutuskan untuk fokus pada olahraga basket saja.
Di tahun 2006, saat usianya masih 7 tahun, Doncic mulai mendaftar sekolah basket di Union Olimpija. Di antara rekan-rekannya, dia berkembang lebih cepat dan lebih terlihat. Berkat kemampuan dan tinggi badannya, akhirnya pada usia 9 tahun Doncic diputuskan untuk masuk ke kelompok basket laki-laki yang berusia 3-4 tahun lebih tua darinya. Kehadiran Doncic pada kelompok tersebut mengantarkan tim selalu meraih kemenangan.
Tak berhenti sampai di situ, di tahun 2012, Doncic membuat kesan yang luar biasa dengan para anggota tim Dragons di Turnamen Lido Internasional di Ostia dekat Roma. Ia berhasil memenangkan setiap babak hingga akhirnya menuju ke final. Di sana ia pun tak terkalahan. Ia berhasil meraih gelar juara atas Stella Marine.
Kemampuan Doncic tersebut ternyata membuat dirinya semakin terkenal. Bahkan, grup raksasa Eropa, Real Madrid telah mengamati Doncic sejak lama. Hingga akhirnya di tahun 2012 mulai mengajak Doncic bergabung. Ajakan tersebut disetujui oleh Luka Doncic, ia langsung bergegas meninggalkan tanah kelahirannya dan terbang ke Madrid.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 30 April 2015, ia mulai debut sebagai pemain Real Madrid di Liga Spanyol. Kala itu Doncic berusia 16 tahun, ia menjadi pemain klub Real Madrid termuda sepanjang sejarah dan menjadi pemain termuda ketiga yang berhasil bermain di Liga Spanyol.
Walaupun berusia muda, kemampuan main basketnya tak boleh diremehkan. Buktinya ia berhasil menyingkirkan para lawannya dan keluar menjadi seorang pemenang. Doncic berhasil menjadi juara dalam Liga Spanyol dengan mengalahkan Barcelona pada usia 17 tahun. Hal ini mencetak sejarah di dunia bola basket.
Tak lama dari kejuaran Spanyol itu, Doncic memenangi penghargaan MVP Euro League 2017/2018. Di tahun yang sama, Luka Doncic pun akhirnya mendaftar NBA Draft sebagai pemain bola basket Slovenia ke-12.
Selama bergabung di NBA ia menjadi bagian dari Dallas Mavericks. Tentunya ia selalu meraih prestasi di sana. Buktinya pada musim pertama di NBA, Doncic memenangi penghargaan Rookie of the Year.
3. Motivasi Luka Doncic untuk menjadi juara
Sebenarnya Doncic memasuki NBA sebagai remaja pemalu, tetapi selama bertahun-tahun dia belajar untuk lebih sadar akan tanggung jawabnya sebagai salah satu wajah liga.
Maka dari itu, selain skill yang dimilikinya, semangat dan tekad menjadi juara selalu tertanam dalam dirinya.
Dikutip dari Clutchpoints.com, Doncic mengakui tidak ingin mengecewakan penonton dan kontingen besar dari Slovenia yang telah melakukan perjalanan bermil-mil untuk menyaksikannya beraksi.
"Ketika semua orang datang untuk melihatmu, kamu pasti ingin menunjukkan permainan yang terbaik," ucap Doncic.
Hal itulah yang membuat Doncic berlatih dengan semangat dan menunjukkan permainan terbaiknya saat pertandingan. Tak jarang penonton akan dibuat berdecak kagum.
Selain itu, permainan Doncic juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi pada anak-anak yang ingin menjadi pemain basket andal sepertinya.
Bahkan, Kepala pelatih Mavericks, Rick Carlisle pun mengakui kemampuan Doncic dalam bermain basket. Ia menyatakan jika Doncic merupakan pemain basket terbaik dunia.
"Jika Doncic bukan pemain terbaik dunia, maka bagi saya, dia tetap ada di urutan teratas," ungkap Carlisle, yang merasa beruntung punya Doncic dalam timnya.
Nah itulah beberapa informasi terkait perjalanan karier dan profil Luka Doncic. Semoga kisah perjuangannya bisa memotivasi semua anak-anak Indonesia untuk terus berjuang. Tentunya, Mama dan Papa pun harus terus setia mendampingi anak-anak, ya.
Baca juga:
- Bukan Hanya Basket, Ini 5 Pilihan Olahraga yang Meninggikan Badan Anak
- Ukuran Lapangan dan Peraturan saat Main Basket yang Perlu Diketahu
- 5 Manfaat Anak Olahraga Basket di Lapangan