Proses Terjadinya Hujan, Materi Kelas 3 SD Tema 5
Hujan yang kita tahu sebenarnya adalah uapan air yang ada di bumi lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah anak masuk sekolah, para orangtua biasanya akan dilibatkan oleh tugas rumah yang harus anak selesaikan. Biasanya tugas anak sekolah berkaitan dengan kejadian di sekitar, contohnya saja seperti menjawab tugas sekolah anak tentang proses terjadinya hujan.
Mengetahui proses terjadinya hujan adalah sebuah ilmu lho, Ma. Apalagi topik ini biasanya ada di materi kelas 3 SD tema 5. Nah, kalau Mama memiliki anak yang sedang duduk di bangku kelas 3, mereka akan berhadapan dengan soal tersebut dan akan mencari jawabannya.
Tentunya untuk menjawab pertanyaan bagaimana proses terjadinya hujan tidak bisa sembarangan, Ma. Ada penjelasan khusus yang bisa Mama berikan pada anak agar mereka juga bisa memahami prosesnya.
Kira-kira seperti apa sih proses terjadinya hujan yang dimaksud untuk menjawab materi kelas 3 SD tema 5? Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya di bawah ini.
1. Pengertian tentang hujan
Hujan bukanlah fenomena asing, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hujan diartikan sebagai titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena adanya proses pendinginan.
Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan adalah endapan dari cairan atau zat padat.
2. Tahap awal proses terjadinya hujan disebut evaporasi atau penguapan
Semua yang terjadi di alam tentu ada sebab akibat dan juga prosesnya. Tahap awal proses terjadinya hujan disebut evaporasi atau penguapan. Penguapan terjadi ketika panas bumi dan matahari mengenai air.
Saat bumi dan matahari memanas, maka air yang ada di permukaan bumi seperti laut, sungai dan bahkan samudra akan menguap, dan uapan tersebut akan naik ke atmosfer.
Contohnya saja ketika kita memasak air, dan ketika air tersebut mendidih maka akan menghasilkan uap yang naik ke atas atau atmosfer. Begitupun proses awal terjadinya hujan berawal dari penguapan.
3. Tahap kedua proses terjadinya hujan disebut kondensasi atau pengembunan
Tahap proses terjadinya hujan selanjutnya disebut kondensasi atau pengembunan. Dari penguapan yang terjadi sebelumnya, akan ada pengembunan yang membuat uap air akan berubah menjadi partikel-partikel es yang kecil.
Tentunya partikel-pertikel tersebut hasil dari penguapan yang kemudian mengalami perubahan suhu. Setelah itu, partikel es akan berkumpul dan membentuk awan. Biasanya kita akan melihat gumpalan awan di langit.
Nah, ternyata awan yang kita lihat tersebut menyimpan air lho. Proses terbentuknya partikel es menjadi awan disebut koalesensi. Untuk ukuran partikel es yang mengembun tidak besar, biasanya hanya 5 -20 mm saja.
Maka dari itu air hujan yang turun pun akan memiliki kecepatan sekitar 0,01 sampai 5 cm per detik.
Uap air yang ada di atmosfer tidak langsung jatuh ke bumi karena adanya udara yang bergerak cepat.
4. Tahap ketiga proses terjadinya hujan disebut presipitasi
Nah proses selanjutnya disebut presipitasi atau mencairnya butiran es yang sudah mengembun di awan. Butiran yang sudah mencair itulah yang nantinya akan turun ke bumi dan disebut hujan.
Perlu diketahui, hujan tidak turun di tempat di mana uap air didapat. Karena adanya gerakan udara yang cepat, maka angin biasanya akan membawa gumpalan awan yang berisi uapan air tersebut berpindah-pindah.
Selama kejadian berpindah-pindah tempat tersebut, awan bisa saja mengalami presipitasi. Dan ketika awan sudah terlalu padat dengan uapan air di dalamnya, maka ia tidak akan bisa menahannya. Itulah yang kemudian menyebabkan hujan jatuh.
Kita tahu bahwa ada hujan lebat atau sekadar gerimis. Hal ini juga ada penyebabnya lho! Ketika awan berada di dekat bumi, maka hujan yang dihasilkan hanya gerimis saja, namun jika awan jauh dari bumi maka hujan yang turun bisa lebat.
5. Jenis-jenis hujan
Hujan yang turun ke bumi memiliki beberapa jenis, yaitu:
- Hujan konvektif
Hujan yang turun di saat musim kering. Hujan ini terjadi karena permukaan tanah yang mengalami pemanasan hingga akhirnya menyebabkan kerapatan udara berkurang. Kondisi ini mengakibatkan udara basah naik dan mengalami pendinginan, kondensasi dan akhirnya terjadilah hujan.
- Hujan siklonik
Hujan yang terjadi dalam waktu lama namun tidak lebat. Hujan ini disebabkan karena udara panas bertemu dengan udara dingin yang menyebabkan udara panas bergerak, yang selanjutnya mengalami pendinginan kondensasi dan akhirnya terjadilah hujan.
- Hujan orogafis
Hujan yang terjadi ketika udara lembap tertiup angin kemudian melintasi pegunungan dan mengalami pendinginan. Kemudian setelahnya akan terjadi pembentukan awan lalu disusul dengan turunnya hujan.
- Hujan konvergensi
Hujan yang terjadi karena adanya pertemuan udara tebal dan besar. kemudian udara akan naik yang mengakibatkan terbentuknya awan dan terjadilah turun hujan.
Demikian informasi mengenai proses terjadinya hujan untuk menjawab materi kelas 3 SD tema 5. Semoga dapat membantu.
Baca juga:
- 5 Aktivitas yang Bisa Dilakukan Bersama Anak untuk Menikmati Hujan
- 10 Cara Melindungi Kesehatan Tubuh dari Penyakit Musim Hujan
- 4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Mengajak Bayi Keluar di Musim Hujan