Terbukti! Musik Klasik Bikin Otak Kiri dan Kanan Anak Lebih Seimbang
Benarkah musik klasik bagus untuk perkembangan otak?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak ingin punya anak pintar dan cerdas? Semua orangtua pasti menginginkan hal ini. Ada banyak cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Mulai dari menjaga asupan makanan, memberikan suplemen tambahan, hingga melakukan terapi khusus.
Salah satu terapi khusus yang dipercaya mampu memberi stimulasi baik pada kerja otak anak adalah mendengarkan musik klasik.
Banyak mitos yang beredar soal hubungan antara musik dengan kerja otak. Tiap jenis musik katanya memberikan dampak berbeda-beda pada syaraf pusat.
Mama pernah mendengarnya juga? Ternyata, secara ilmiah dapat dijelaskan bagaimana musik berpengaruh pada kerja otak. Musik klasik adalah jenis yang paling populer dikaitkan dengan keseimbangan otak kanan dan kiri.
Yuk, Ma simak penjelasan yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini.
Musik Klasik Menstimulasi Perkembangan Otak
Menurut David Baron, musik klasik tidak mempengaruhi perkembangan otak secara umum, tapi memberikan stimulus positif pada kinerjanya.
Jadi semacam memberi efek tenang dan rileks sehingga otak mampu bekerja lebih optimal.
Saat anak dihadapkan pada soal matematika rumit atau materi belajar yang membosankan, Mama bisa memutarkan musik klasik di dekatnya untuk mengurangi tingkat stres.
Musik Klasik adalah Terbaik
Dari sekian banyak jenis musik yang ada di dunia, musik klasik adalah satu-satunya yang paling sering dikaitkan dengan kecerdasan otak.
Kenapa begitu?
Musik klasik memiliki frekuensi alfa dan theta pada kisaran gelombang 5.000-8.000 Hz, dan iramanya mengalun lembut dari rendah ke tinggi lalu sebaliknya.
Frekuensi tersebut dapat menstimulus syaraf otak bekerja lebih rileks, detak jantung relatif stabil, dan merangsang produksi hormon endorfin serta serotonin yang memberi efek tenang.
Dengan begitu, otak dapat bekerja optimal dan anak lebih mudah konsentrasi. Sering mendengarkan musik juga membuat anak lebih kreatif dan gembira.
Tak hanya pada anak usia sekolah, memperdengarkan musik klasik pada bayi atau balita juga memiliki dampak baik.
Sama fungsinya, yaitu menstimulus syaraf otak menjadi lebih rileks dan tenang. Ini bisa menghindarkan balita dari perilaku tantrum dan meminimalisir potensi penyakit.
Menyeimbangkan Otak KIri dan Kanan
Otak manusia secara umum digolongkan menjadi bagian kiri dan kanan. Mama pasti sudah familiar dengan istilah ini. Apa bedanya otak kiri dan kanan?
Otak kiri berfokus pada logika, tulisan, nalar dan hitungan. Pola kerjanya adalah tentang berpikir dan menganalisa. Sedangkan otak kanan lebih berfokus pada fungsi kreatif seperti mengkhayal dan mencurahkan emosi.
Di sekolah-sekolah formal, anak lebih banyak dilatih untuk mengoptimalkan kerja otak kiri. Mereka diminta menyusun puzzle, mengerjakan soal matematika, menghafalkan materi pelajaran ilmu pengetahuan alam, dan sebagainya.
Jarang sekali sekolah formal yang memberikan pelajaran kreativitas dengan porsi besar. Nah, di sini menjadi tugas Mama untuk membantu si Anak mengoptimalkan kerja otak kanan.
Terapi musik klasik adalah pilihan yang tepat untuk merelaksasi otak anak selepas belajar seharian di sekolah. Biarkan irama musik klasik membawanya berkhayal, berlarian menuju tempat-tempat dalam imajinasinya. Putarkan musik klasik di kamarnya saat ia sedang istirahat rebahan atau bersantai di kursi favoritnya.
Sekarang sudah tahu kan Ma, manfaat musik klasik untuk otak anak? Selamat mencoba!
Baca juga:
- 8 Alasan Mengapa Anak Remaja Butuh Mendengarkan Musik
- Asah Bakat Musik, ini Cara Mengajarkan Anak Bermain Ukulele
- 5 Cara Membuat Alat Musik dengan Barang Bekas di Rumah