Ada Fenomena Pink Moon, Apakah Bulan Berubah Jadi Warna Pink?
Jelaskan pada anak, Pink Moon merupakan bulan purnama paling besar dan terang di tahun ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selasa lalu (27/04/2021), fenomena Supermoon kembali muncul. Bulan purnama tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya ketika fenomena ini terjadi.
Istilah Supermoon dipopulerkan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979. Mengacu pada bulan purnama yang terjadi ketika bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi, yaitu dalam jarak 90 persen dari perige.
Perige adalah titik terdekat bulan terhadap Bumi.
Berdasarkan pengamatan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), fenomena ini mulai dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada pukul 22.29 WIB.
Supermoon yang muncul Selasa lalu juga dijuluki sebagai Pink Moon, lho.
Kenapa, ya?
Apakah bulan berubah menjadi warna pink saat Supermoon terjadi? Hal ini ramai dibicarakan.
Apakah anak mama sempat menanyakan apa itu Pink Moon? Apakah bulan berubah jadi warna pink ketika terjadi fenomena Pink Moon?
Lebih lanjut, Popmama.com jelaskan di bawah ini.
1. Asal-usul julukan “Pink Moon”
Pink Moon ternyata bukan berarti bulan berubah warna menjadi pink! Hal ini ditegaskan oleh Prof. Jonti Horner, seorang astrofisikawan dari University of Southern Queensland, dilansir dari The Guardian (27/04/2021).
Suku Indian, penghuni asli Amerika Utara, adalah yang memberikan julukan tersebut. Mereka memberi nama “Pink Moon” pada bulan purnama yang muncul di bulan April.
Dinamai Pink Moon karena kemunculannya bertepatan dengan masa tumbuhnya tanaman moss pink atau mountain phlox.
Tanaman ini berasal dari Amerika Utara bagian timur.
Jadi, Pink Moon tidak benar-benar berwarna pink. Bahkan, Supermoon di bulan April memiliki julukan lain selain Pink Moon, yaitu “Bulan Ikan”.
Julukan tersebut diberikan oleh suku pesisir Amerika Utara karena waktu kemunculannya bertepatan dengan masa ikan berenang ke hulu untuk bertelur.
Walaupun begitu, kita tetap bisa mendapatkan pemandangan bulan yang tampak kemerahan, lho.
Namun, ini hanya terjadi jika kita melihat bulan dari suatu tempat yang memiliki polusi udara.
2. Fakta tentang Supermoon
Meski bulan berada di titik terdekat dengan Bumi, nyatanya perbedaan ukurannya tidak signifikan.
Horner mengatakan bahwa Supermoon hanya sekitar 15 kali lebih besar dan lebih terang dari bulan purnama biasa. Ini berarti, perbedaannya tidak begitu terlihat oleh mata telanjang manusia.
Horner juga menjelaskan bahwa bulan memang selalu tampak lebih besar ketika berada di titik terdekat dengan cakrawala dibandingkan saat berada di atas kepala. Fenomena ini disebut sebagai “Ilusi Bulan”.
“Tetapi itu lebih karena kita memiliki titik acuan. Ini semua tentang persepsi,” terang Horner.
3. Pink Moon, satu dari dua Supermoon tahun ini
Supermoon tahun ini akan muncul 2 kali. Pink Moon yang muncul pada Selasa lalu adalah salah satu dari dua Supermoon tersebut.
Supermoon berikutnya dapat disaksikan pada 26 Mei 2021. Katanya, Supermoon ini akan sedikit lebih dekat dengan Bumi dibanding Pink Moon.
Namun, jaraknya hanya sekitar 98 mil atau 157 kilometer lebih dekat. Sekitar 0,04 persen dari jarak bulan ke Bumi di perige.
Meski begitu, Lapan mengatakan bahwa Pink Moon merupakan bulan purnama terbesar dan paling terang yang terjadi di tahun ini.
Itulah penjelasan mengenai fenomena Pink Moon yang terjadi Selasa lalu. Menarik ya, Ma? Bisa jadi pembahasan seru nih dengan anak!
Baca juga:
- Pekerja Keras, 10 Karakteristik Anak yang Lahir di Bulan Mei
- Ibadah di Bulan Puasa yang Tetap Bisa Anak Lakukan saat Haid
- 5 Fenomena Langit Minggu Ini yang Bisa Disaksikan Bersama Anak