5 Pesan Menyentuh dari Film Miracle in Cell No 7
Kasih sayang anak dan orangtua yang tak tergoyahkan apapun
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Miracle in Cell No 7 akan segera dibuat remake-nya di Indonesia. Film asal Korea Selatan ini memang menguras air mata dan memberi kesan mendalam. Berikut 5 pesan menyentuh dari film tersebut yang dirangkum Popmama.com.
Film yang rilis tahun 2013 ini akan dibuat dalam versi Indonesia. Sutradara yang akan membuatnya adalah Hanung Bramantyo dan akan mengajak artis seperti Vino G Bastian, Tora Sudiro, Mawa De Jongh, dan Indro Warkop.
Kisahnya mengenai hubungan antara Papa dan anak yang dibalut komedi namun juga penuh haru. Seperti apa detil filmnya dan apa saja pesan yang bisa dipetik dari film tersebut?
Mari cari tahu!
1. Sinopsis film Miracle in Cell No 7
Film ini mengisahkan tentang kehidupan papa dan puteri satu-satunya. Sang Papa memiliki keterbelakangan mental namun masih sanggup mengurus anaknya.
Sang anak ingin sekali sebuah tas Sailor Moon dan papanya mengusahakan segalanya agar bisa mewujudkan keinginan sang anak.
Sayangnya, saat hendak membelikan, sang Papa dituduh pemerkosaan dan pembunuhan sehingga harus masuk penjara yang berujung hukuman mati.
Karena kepolosannya, si Papa bisa mendapat banyak teman di penjara bahkan bisa membuatnya bertemu dengan anaknya.
Sang anak berusaha mati-matian untuk membuktikan bahwa papanya tidak bersalah dan meminta keadilan atas hukuman yang diterima oleh papanya.
2. Kasih sayang Papa ke anak yang tak berbatas
Dari film ini bisa dilihat betapa besar kasih sayang orangtua ke anak. Sang Papa yang bernama Lee Yong-Gu rela mengumpulkan uang bulanannya untuk membeli tas impian sang anak.
Begitu juga saat Lee Yong-Gu dipaksa mengaku bahwa dirinya bersalah agar anaknya, Ye Sung bisa tetap hidup. Ia tak masalah dirinya dijatuhi hukuman mati, asal anaknya bisa tetap hidup.
Dari sana terlihat bahwa kasih sayang orangtua sungguh tidak terbatas. Apapun akan dilakukan demi kebahagiaan anak.
3. Besarnya cinta anak ke papanya
Meski masih berumur 6 tahun, Ye Sung sangat sayang pada papanya. Ini bisa dikatakan sebagai balasan cinta kasih yang dicurahkan untuk dirinya oleh Lee Yong-Gu.
Dengan teliti ia memberikan bekal dan air minum untuk papanya bekerja. Bahkan ia menurunkan lipatan celana papanya agar tungkai kakinya tidak kedinginan saat bekerja.
Pada kunjungan Ye Sung ke penjara bersama gurunya, sang papa bercerita bagaimana dirinya diurus oleh buah hatinya.
Ye Sung kerap menyisihkan uang gaji papanya untuk ditabung dan membayar asuransi.
Dari sini juga bisa terlihat bahwa anak yang cukup mendapat kasih sayang akan membalasnya tanpa pamrih.
4. Kebaikan akan selalu berujung indah
Di penjara, Lee Yong-Gu mendapat perlakuan buruk hampir dari semua orang. Meski begitu, ia tak pandang bulu dalam menolong orang lain.
Hal ini membuat So Yang-Ho yang tadinya memusuhinya berbalik jadi membantunya. Begitu juga kepala penjara yang terlihat sangat benci dirinya. Tanpa rasa dendam, Lee Yong-Gu menolong kepala penjara keluar dari api.
Dari sanalah hatinya terketuk dan berujung dirinya membantu memecahkan kasus Lee Yong-Gu yang terlihat ganjil.
Saat berbuat baik pada orang lain tanpa melihat latar belakangnya, maka kebaikan akan berbalik menolong kamu dengan sendirinya.
5. Balas budi sang anak
Dalam cerita, Lee Yong-Gu tak bisa mengelak dari hukuman mati. Pada akhir tahun ia akhirnya dijatuhi hukuman mati dan ini merupakan scene yang menguras air mata siapa saja yang menonton.
Namun perjuangan anak yang cinta papanya belumlah berakhir. Ia tumbuh jadi orang dewasa dan bergulat di dunia hukum agar bisa memenangkan kasus papanya.
Ia berjuang mengumpulkan bukti dan saksi yang menguatkan bahwa papanya tidaklah bersalah. Pada akhir cerita, terlihat perjuangan anaknya membuahkan hasil.
Keputusan hakim telah menganulir hukuman Lee Yong-Gu dan memutuskan bahwa sang Papa tidaklah bersalah. Dengan begitu, ia berhasil membersihkan nama baik sang mendiang papa.
Cinta dan kehidupan yang telah diserahkan untuk anak semata wayangnya dibalas dengan maksimal meski dirinya telah berpulang. Jika orangtua tulus mencintai anaknya, mereka akan terus mencintai orangtuanya meski telah meninggal.
6. Anak tak butuh kemewahan, ia butuh kehadiran orang tersayang
Ye Sung sangat tersiksa saat harus jauh dari papanya. Sampai pada waktu ia diselundupkan teman-teman Le Yong-Gu ke penjara, dan akhirnya bisa tersenyum kembali.
Ketika pada akhirnya kepala penjara melonggarkan peraturan untuk memasukkan Ye Sung ke Sel no 7, di sana terlihat juga bagaimana Ye Sung terlihat selalu bahagia.
Ia bahkan membawa kebahagiaan lebih besar kepada penghuni di sel tersebut. Padahal, sel tersebut jauh dari rasa nyaman.
Dari sana terlihat bahwa pada dasarnya, anak tidak butuh kemewahan berlebihan. Yang mereka butuhkan adalah kehadiran orang tersayangnya, Mama dan Papa.
Itulah pesan menyentuh dari film Miracle in Cell No 7 yang bisa dipetik. Penasaran dengan yang versi Indonesia-nya?
Baca juga:
- Siap Bikin Nangis, Indonesia Remake Film 'Miracle In Cell No.7'
- Sambil Ngabuburit, Ini 7 Website Belajar Bahasa Korea untuk Anak
- Keseruan Kimbab Family, Keluarga Indonesia yang Jalani Puasa di Korea