5 Cara Memperlakukan Anak Bipolar yang Baik demi Kesehatan Mentalnya
Bipolar atau gangguan kesehatan mental lain bisa terjadi pada anak-anak, ini cara tepat mengasuhnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan mental tidak hanya diderita oleh orang dewasa saja, namun juga bisa juga dirasakan anak-anak.
Sebagai orangtua, Mama harus bisa mengetahui tanda-tanda si Anak mulai mengalami penyakit mental. Anggap saja ini menjadi peringatan tersendiri agar dapat mulai memahami penyebab dan solusi terbaik terhadap penyakit mental yang dialami anak-anak.
Bipolar sebagai salah satu gangguan mental pun bisa dialami oleh anak-anak. Hal ini menyebabkan suasana hatinya sering berubah sewaktu-waktu.
Bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis. Gangguan bipolar pada anak bisa terjadi pada usia anak di atas enam tahun, sehingga dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangannya sehari-hari.
Tak hanya berdampak pada perkembangan emosional anak saja, namun dapat menyangkut terhadap hubungannya bersama orangtua.
Diagnosis bipolar ini perlu dipastikan terlebih dahulu dengan pemeriksaan dari psikolog atau psikiater. Usahakan tidak langsung mendiagnosis anak mengalami bipolar sebagai salah satu gangguan mental hanya karena emosinya yang tidak stabil.
Jika Mama ingin mengetahui cara memperlakukan anak bipolar yang baik untuk kesehatan mentalnya, kali ini Popmama.com telah merangkum secara detail berdasarkan wawancara bersama Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht, C.ESt sebagai psikolog klinis.
Bisa diterapkan untuk anak di rumah ya, Ma.
1. Usahakan untuk tidak terus menyangkal
Ketika mengetahui anak mama didiagnosis memiliki bipolar pasti perasaan akan campur aduk dan tidak mudah untuk menerima semuanya. Perasaan negatif tersebut wajar sekali muncul dan harus diterima dengan baik.
Sebagai psikolog, Alexa mengatakan bahwa perasaan untuk menyangkal menjadi fase yang wajar terjadi bila seseorang sedang menerima suatu kabar kurang menyenangkan.
"Usahakan untuk tidak terus menyangkal. Ketika kita berada di fase menyangkal, maka ini akan membuat situasi semakin sulit. Cobalah untuk menerima kondisi yang dimiliki oleh anak dan lakukan penanganan terbaik," kata Alexa.
2. Memperbanyak informasi dan wawasan terkait gangguan bipolar dan kesehatan mental anak
Sebagai orang yang awam dan belum pernah mengetahui tentang gangguan bipolar sebelumnya, cobalah untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.
Cari informasi yang terpercaya dari buku ilmiah atau artikel-artikel terkait. Mama pun bisa bergabung dalam komunitas di mana banyak orangtua yang berjuang untuk mengasuh anak dengan gangguan bipolar, sehingga semakin banyak pengetahuan baru.
"Dengan tergabung di dalam sebuah komunitas tertentu, maka dapat membantu untuk memperdalam ilmu dan wawasan mengenai gangguan bipolar," ucap Alexa.
Ketika berada di lingkungan yang tepat, Mama bisa banyak belajar dan terhindar dari stres saat mengasuh anak.
3. Mengajarkan anak untuk belajar menunda sejak sedini mungkin
Berdasarkan penjelasan dari Alexa, delay tactics sangat dibutuhkan bagi individu yang mengalami gangguan bipolar. Maka dari itu, orangtua perlu mengajarkan anak untuk belajar menunda sejak sedini mungkin.
"Ketika anak-anak diajarkan untuk belajar menunda dan bersabar bila menginginkan sesuatu yang bersifat keinginan impulsif, maka akan bermanfaat untuk kehidupannya kelak," kata Alexa.
Alexa mengatakan orangtua perlu mengajari anak-anak untuk belajar menunda keinginan mereka untuk sementara waktu, misalnya 15 menit, 1 jam atau 2 jam. Durasinya bisa diajarkan secara bertahap agar semakin terlatih.
"Dengan mengajarkan anak untuk belajar menunda sejak sedini mungkin, maka dapat membantu meredakan keinginan mereka yang terkesan impulsif," tutur Alexa.
Alexa pun mengatakan bahwa anak-anak dengan gangguan bipolar perlu memiliki sosok yang bisa dipercaya untuk memberikan refleksi dan membantunya menahan diri saat meredakan keinginan yang impulsif.
Bangunlah kepercayaan itu sedini mungkin ya, Ma.
4. Fokuslah terhadap perkembangan sosial dan kemandirian anak
Salah satu cara lain yang bisa dilakukan untuk memperlakukan anak dengan gangguan bipolar yakni fokus terhadap setiap perkembangannya.
Saat diwawancarai oleh Popmama.com, Alexa mengatakan orangtua perlu fokus terhadap perkembangan sosial dan kemandirian anak
"Harus diingat bahwa edukasi bisa dikejar, tetapi pemahaman moral, empati dan kontrol diri perlu dididik sedari kecil. Orangtua sangat berperan penting apalagi bila ada anak yang memiliki gangguan bipolar," ucap Alexa.
Menurut Alexa, orangtua juga perlu mengajarkan anak untuk mempertimbangkan sebab akibat dari segala tindakan yang mengarah pada perilaku impulsif.
5. Menerima segala kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik
Cara terakhir yang bisa diterapkan yakni dengan menerima kondisi anak, sehingga membantunya dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
"Sebagai orangtua, kita tidak bisa berharap bahwa masalah itu akan hilang atau menginginkan anak mama akan kembali seperti anak-anak lain pada umumnya. Cobalah untuk menerima bahwa kondisi tersebut merupakan bagian dari masa depan mereka juga. Jadi, berusahalah untuk berdamai dengan kondisi yang ada," jelas Alexa.
Alexa berharap orangtua semakin bisa mengembangkan potensi anak-anaknya di luar masalah pada perubahan suasana hati yang terjadi pada mereka.
"Tidak ada deadline untuk pemulihan karena yang ada yakni kita hanya perlu menghargai setiap tahapan perkembangan yang telah dicapainya," tutup Alexa.
Itulah beberapa rangkuman terkait tips orangtua dalam memperlakukan anak bipolar yang baik untuk kesehatan mentalnya.
Tetap semangat mendukung tumbuh kembang anak ya, Ma!
Baca juga:
- Pasangan Alami Bipolar Disorder? Ini Dia 5 Cara Tepat Menghadapinya
- 5 Perilaku Orangtua Ini Bisa Menyebabkan Anak Alami Gangguan Bipolar
- Semua yang Perlu Mama Tahu tentang Gangguan Bipolar pada Anak