TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ma, Kenali Ciri-Ciri Hingga Penyebab Polip Hidung yang Menyerang Anak

Cari tahu informasi lebih banyak mengenai polip hidung sebelum terlambat ya, Ma!

Pixabay/Pezibear

Kesehatan anak-anak di rumah tentu menjadi prioritas setiap orangtua ya, Ma. Seluruh kesehatannya harus terjaga termasuk hidung, usahakan anak mama terhindar dari polip hidung. 

Polip hidung adalah sebuah pertumbuhan benjolan lunak pada saluran pernapasan atau jaringan mukosa hidung. Polip hidung biasanya tumbuh menggantung dengan bentuk seperti anggur. Keberadaannya dapat menghambat udara yang dihirup sehingga mengakibatkan kesulitan bernapas. Walau tidak bersifat kanker dan tidak terasa sakit, polip hidung perlu diwaspadai. 

Polip hidung yang berkembang menjadi besar, tanpa disadari dapat menimbulkan tumpukan lendir pada sinus hidung, sehingga menyebabkan infeksi.

Polip hidung memengaruhi siapa saja termasuk anak-anak. Faktor genetika menjadi salah satu pemicu pertumbuhan polip.

Faktor inilah yang membuat seorang dapat berisiko mengalami polip hidung jika ada keluarga dengan riwayat penyakit serupa.  

Untuk Mama yang ingin mengetahui berbagai informasi mengenai polip hidung, kali ini Popmama.com sudah merangkumnya. 

Wajib dibaca ya, Ma! 

1. Ciri-ciri polip hidung yang wajib diketahui 

Pixabay/btopacheco

Polip hidung yang tumbuh menggantung biasanya akan berbentuk seperti anggur. Keberadaan yang tidak diinginkan tentu akan mengganggu kenyamanan saat beraktivitas. Apalagi polip hidung dapat mengambatkan udara yang akan dihirup, sehingga dapat mengakibatkan kesulitan saat bernapas. 

Pada tahap awal, polip hidung terkadang tidak disadari karena ukurannya yang masih kecil. Bila ukurannya sudah bertumbuh semakin besar, seperti penyakit lain kalau polip hidung juga memiliki ciri-ciri sebagai sebuah tanda. 

Dilansir dari Healthline umumnya seseorang yang terkena polip hidung akan mengalami beberapa ciri dan patut diwaspadai, seperti: 

  • Merasa nyeri dan kepala terasa berat. 
  • Hidung memproduksi lendir dan cairan secara berlebihan.  
  • Lebih sering mengalami bersin-bersin akibat peradangan pada lapisan hidung. 
  • Hidung tersumbat, sehingga mengalami pilek dengan durasi yang cukup lama hingga lebih dari 12 minggu. 
  • Sering mendengkur yang disebabkan karena gangguan aliran udara dalam saluran pernapasan akibat polip hidung. 
  • Mengalami masalah karena gangguan pada indera pengecap atau penciuman. Adanya polip hidung dapat menyebabkan rongga hidung tersumbat, sehingga saraf sensorik di dalam hidung kesulitan menerima rangsangan dari udara yang terhirup. 

Beberapa ciri-ciri mengenai polip hidup perlu diwaspadai ya, Ma!

2. Faktor penyebab yang memicu polip hidung

Freepik

Setiap orangtua tentu ingin anaknya bisa terus merasakan kesehatan tanpa mengalami gejala sakit. Namun, akibat infeksi dan alergi dapat memicu tumbuhnya polip hidung. 

Gejala polip hidung sebenarnya hampir sama dengan gejala flu, namun yang membedakan flu dapat sembuh dalam beberapa hari saja. Mama sebagai orangtua juga harus mengetahui faktor yang dapat memicu meningkatkan risiko polip hidung yaitu: 

  • Intoleransi terhadap aspirin.
  • Sindrom Churg-Strauss yang ditandai oleh peradangan pembuluh darah. 
  • Rinitis alergi saat terjadi peradangan pada rongga hidung akibat alergi. 
  • Sinusitis akibat infeksi dan pembengkakan pada sinus karena penyumbatan di dalamnya.
  • Terkena cystic fibrosis yaitu penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi lebih kental dan dapat menyumbat berbagai saluran pencernaan serta pernapasan. 

Berbagai faktor yang berpotensi memicu risiko polip hidung, ada baiknya dicegah sedini mungkin melalui beberapa cara mulai dari: 

  • Berusaha memnjaga udara di rumah tetap dalam keadaan bersih. 
  • Menghindari kebiasaan memasukkan jari tangan yang kotor ke hidung.
  • Rutin membersihkan hidung menggunakan air garam dalam bentuk spray.  
  • Tetap berkonsultasi dengan dokter untuk menjaga kesehatan, khususnya saluran pernapasan. 
  • Kebersihan tangan perlu dijaga dengan sering mencuci tangan. Ini berguna agar menjadi jembatan agar tidak ada bakteri yang masuk ke dalam hidung. 

Pencegahan seperti ini harus diterapkan untuk menghindari anak mama terkena polip hidung nih, Ma. 

3. Diagnosis dan pengobatan polip hidung 

Freepik/pressfoto

Ma, perlu diketahui kalau polip hidung dapat diagnosis seperti penyakit lainnya. Cara mendiagnosis polip hidung, umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik khususnya pada lubang hidung anak mama. 

Pemeriksaan fisik dan lubang hidung ini membantu dalam mengetahui anak-anak terkena polip hidung atau tidak. Untuk melakukan pemeriksaan polip hidung, Mama perlu mengajak si Anak untuk pergi ke dokter THT. 

Setidaknya ini dapat memastikan bahwa diagnosis polip hidung serta letaknya secara pasti. Bila diperlukan dokter akan memberikan prosedur untuk menjalankan pemeriksaan dengan endoskopi, CT-scan atau biopsi. 

Ketika anak mama mengalami polip hidung, Mama perlu memberikan obat bernama kortikosteroid atas saran dokter. Obat ini dapat mengecilkan ukuran polip hidung. 

Mama bisa memberikan obat polip hidung ini dalam bentuk tablet atau infus. Selain ditangani melalui obat, polip hidung dapat dihilangkan dengan operasi. 

Tindakan operasi bisa dilakukan bila keadaan polip hidung masih tetap sama, meskipun sudah diberikan obat-obatan. Namun, polip hidung memiliki kecenderungan untuk kembali muncul bila sudah diberikan obat-obatan maupun operasi. 

Itulah beberapa informasi penting mengenai polip hidung. Semoga beberapa informasi di atas dapat mencegah anak-anak terkena polip hidung atau dapat membantu menangani penyakitnya. 

Yuk Ma, tetap menjaga kesehatan keluarga di rumah!

Baca juga: 

The Latest