TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Viral, Siswa SMP di Cilacap Dianiaya Teman, Polisi Amankan Pelaku

5 orang diamankan polisi, 3 sebagai saksi dan 2 diduga pelaku

Freepik/Sewcream

Sebuah video perundungan dan penganiayaan siswa SMP yang terjadi di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah viral di dunia maya. Video berdurasi 4 menit 15 detik ini menunjukkan seorang siswa SMP dianiaya oleh teman sebaya, dan disaksikan oleh teman-temannya.

Video ini menyebar dengan cepat, dan mendapat kecaman dari warganet. Aksi perundungan dan penganiayaan yang dilakukan anak di bawah umur ini bahkan dilakukan saat masih menggunakan atribut seragam. Polisi juga sudah turun tangan untuk mengamankan terduga pelaku.

Berikut Popmama.com telah merangkum kronologi siswa SMP di Cilacap dianiaya teman hingga viral di dunia maya dan buat polisi turun tangan. Baca sampai akhir ya, Ma!

Kronologi Perundungan dan Penganiayaan

Freepik Ilustrasi

Terlihat dalam video singkat yang viral, seorang bocah berada di tengah kerumunan dan sedang diajak bicara oleh lawan bicaranya yang menggunakan topi berwarna hitam. Bocah inilah  yang diduga pelaku perundungan dan penganiayaan.

Selain berbicara dengan nada mengancam, pelaku juga melakukan tindakan penganiayaan seperti menendang, memukul, menyeret, menampar dan menginjak korban berkali-kali. Pelaku bahkan tidak segan menendang korban hingga terpental ke area lapangan voli yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Saat perundungan terjadi, sempat ada beberapa anak yang mencoba untuk melerai. Sayang, mereka pun mendapat ancaman dari pelaku dan diminta untuk tidak ikut campur.

Siapapun yang berani melerai, akan berhadapan dengan saya!” ucap pelaku dalam bahasa Sunda, sehingga membuat siswa lain tak berani untuk melerai.

Di akhir video, pelaku bahkan menendang bagian perut korban hingga tak mampu berkutik.

Pingsan!” ucap seorang teman yang ada di lokasi kejadian.

Pelaku justru mengangkat kedua jari, seolah melakukan selebrasi saat mengetahui korban tidak bisa berdiri lagi. Korban tidak mampu berkutik dan tergolek lunglai menerima semua perlakuan tidak mengenakan yang didapat.

 

Pelaku adalah Ketua Geng di Sekolah

Pexel/Mikhail Ilustrasi

Polisi bergerak cepat untuk mengamankan dua orang yang diduga pelaku penganiayaan dan perundungan yang terjadi di SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah. Diketahui, salah satu dari dua orang yang ditangkap merupakan ketua geng di sekolah.

Namun, track record dari anak ini diketahui kurang baik. Pelaku sempat dimasukkan ke sebuah pesantren di Tasikmalaya, namun ia sering kabur. Tak lama, pelaku dipindahkan ke SMPN 4 Majenang. Diketahui pihak sekolah angkat tangan karena kelakuannya, dan mengembalikan pelaku ke kedua orangtua.

Setelah itu, barulah pelaku pindah ke SMPN 2 Cimanggu. Sayangnya, ia masih membuat masalah. Kali ini, masalah yang diperbuat mendapat kecaman keras dari berbagai pihak karena kelakuannya yang tidak termaafkan.

Pelaku Telah Diamankan Polisi

Instagram.com/humaspolrestacilacap

Sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter.com/hiburandisocmed menunjukkan korban telah diamankan oleh polisi. Terlihat banyak warga yang mengerubungi dan meneriaki pelaku saat digiring keluar oleh polisi dari kediamannya. Warga seolah ikut emosi, dan tidak mampu menahan amarah terhadap pelaku.

Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto S.I.K M,Si. selaku Kapolresta Cilacap membenarkan kasus ini, dan menyebutkan bahwa beberapa pihak yang terlibat telah diamankan sebelum video ini viral di dunia maya.

5 orang diamankan. 3 sebagai saksi, 2 terduga pelaku seperti video yang beredar. Mereka juga wajib didampingi oleh orangtua masing-masing, sehingga tidak ada tuduhan-tuduhan lain atau berita hoax lain bahwa kami tidak menangani,” ungkap Kombes Pol Fannky.

Kombes Pol Fannky dan seluruh jajaran kepolisian pun memberikan penanganan yang profesional untuk kasus ini, karena masih melibatkan anak-anak. Hingga saat ini, belum diketahui bagaimana kabar dari korban penganiayaan dan perundungan dalam kasus ini.

Menangani perundungan dan penganiayaan yang terjadi di lingkungan sekolah tentu bukan hal yang mudah. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak agar hal serupa tidak terjadi, dalam skala kecil maupun besar.

Perundungan dan penganiayaan akan selalu meninggalkan trauma untuk korban, dan menghapus harapan akan masa depan gemilang hilang dari harapan pelaku. Semoga kasus serupa tidak lagi terjadi.

Baca juga:

The Latest