Anak Usia 6 Tahun Siap Masuk Sekolah Dasar, Jika Memenuhi Aspek Ini
Mama perlu memperhatikan kesiapan sekolah pada anak agar dapat mengikuti proses pembelajaran
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 bagi jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK sedang berlangsung.
Para orangtua sedang mempersiapkan diri untuk memasukkan anak-anak yang berada di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) untuk melanjutkan ke tingkatan Sekolah Dasar (SD).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) TK, SD, SMP, SMA, dan SMK pada pasal 4 menjelaskan perihal persyaratan usia anak-anak yang akan memasuki jenjang SD.
Usia yang diprioritaskan bagi anak untuk dapat memasuki jenjang Sekolah Dasar adalah tujuh tahun.
Usia minimal atau paling rendah adalah enam tahun terhitung tanggal 1 Juli pada tahun berlangsungnya PPDB
Namun terdapat pengecualian dalam pasal 4 ayat 1 yang menyebutkan bahwa usia paling rendah menjadi 5 tahun 6 bulan terhitung pada tanggal 1 Juli pada tahunberlangsungnya PPDB.
Syaratnya seorang anak memiliki kecerdasan dan kesiapan psikis agar dapat mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.
Tentu untuk membuktikan akan hal itu, orangtua harus melampirkan bukti rekomendasi tertulis dari psikolog professional atau dewan guru TK di sekolah yang bersangkutan.
Berikut ini Popmama.com mengulas mengenai hal yang harus diperhatikan sebelum anak memasuki sekolah jenjang sekolah dasar dalam beberapa poin.
1. Kesiapan sekolah anak
Menurut jurnal “Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah Dasar” definisi kesiapan sekolah merupakan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki anak agar dapat beradaptasi dengan perubahan struktur belajar sehingga anak dapat mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah.
2. Dampak kesiapan anak masuk sekolah
Kesiapan sekolah merupakan hal yang penting diperhatikan oleh orangtua, sekolah, dan masyarakat karena kesiapan tersebut menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan anak dalam jenjang SD.
Dampak kesiapan anak masuk sekolah:
- tidak frustasi di lingkungan akademik,
- dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik,
- memiliki minat belajar yang tinggi,
- berprestasi di sekolah.
3. Dampak ketidaksiapan anak masuk sekolah
Anak yang terlalu dini masuk sekolah, tanpa memperhatikan kesiapan dan kematangan anak akan beresiko mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan yang dialami anak membuat anak merasa tertekan dan menimbulkan kegagalan dalam bidang pendidikan.
Menurut Hojnoski dan Missall dalam Bruwer, Hartell & Steyn anak yang mengalami ketidaksiapan sekolah beresiko mengalami masalah atau kesulitan dalam belajar, antisosial dengan teman-teman, dan anak akan menghindari lingkungan sekolah.
4. Karakteristik anak siap Sekolah Dasar
Mama perlu memperhatikan beberapa aspek yang menandakan bahwa anak telah siap untuk memasuki jenjang Sekolah Dasar.
Karakteristik tersebut dapat dilihat dari perkembangan fisik, perkembangan motorik halus, kemandirian, kemampuan konsentrasi, aspek sosial, dan aspek kognitif.
Karakteristik anak siap sekolah:
- perkembangan fisik
Anak mampu untuk berjalan seimbang tanpa jatuh, dapat memegang alat tulis dengan benar, dapat memusatkan penglihatan pada benda-benda kecil, dapat menyelaraskan tangan dan mata (mengancing baju).
- perkembangan motorik
Anak mampu mencoret atau membuat gambar yang lebih bermakna. Tidak sekadar coretan garis, namun memiliki arti dan bisa menggambarkan apa yang anak lihat, seperti bentuk bulan, matahari, bintang.
- aspek kemandirian
Anak sudah tidak ketergantungan dengan orangtua, mampu untuk beraktivitas tanpa orangtua, seperti makan sendiri dan membereskan mainan sendiri.
- aspek kemampuan konsentrasi
Hal ini dapat tercermin dari perhatian anak terhadap apa yang sedang ditekuninya, seperti makan dan bermain.
- aspek sosial
Anak mampu untuk bermain dan berbagi bersama teman-temannya. Apabila bergabung dengan teman-temannya anak terlihat menikmati dan tidak sungkan untuk mengekspresikan diri bersama temannya.
- aspek kognitif
Anak pandai berbicara dan mengajukan pertanyaan kepada orangtua. Mungkin awalnya anak akan bertanya dengan “apa” dan ketika aspek kognitif sudah meningkat kata yang digunakan adalah “mengapa”.
Nah, Mama harus mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memasukkan anak-anak ke Sekolah Dasar.
Jangan sampai anak-anak merasa tertinggal dan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
Baca juga:
- 7 Aktivitas Pengenalan Matematika Dasar untuk Anak Prasekolah
- 10 Tips Membantu Anak Sekolah Dasar Membangun Pertemanan
- 8 Rekomendasi Kado Akhir Tahun untuk Anak Sekolah Dasar