7 Alasan Mengapa Anak Menolak saat Diminta Membaca Buku
Jangan langsung dimarahi ya Ma, anak yang menolak membaca belum tentu malas lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, mulai dari menambah wawasan, meningkatkan kosa kata, hingga mengajarkan nilai moral kehidupan dengan cara yang menyenangkan. Sehingga banyak orangtua yang menginginkan anak-anaknya untuk rutin membaca setiap hari.
Namun sayangnya tidak semua anak mau rajin membaca. Mama mungkin selalu mendengarkan keluhan tanpa henti atau bahkan melihat seorang anak yang berlari dan bersembunyi ketika diminta membaca. Jika Mama mengalami hal ini, ketahuilah bahwa Mama tidak sendirian.
Memahami mengapa anak tidak mau membaca, dapat membantu Mama mengetahui cara mendorong minat anak pada membaca.
Untuk membantu Mama mengetahui alasannya, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa alasan mengapa anak menolak saat diminta membaca buku, serta cara mengatasinya.
Yuk simak beberapa alasan umumnya di bawah ini!
1. Format buku yang tidak menarik minat anak
Mama mungkin melihat bahwa anak-anak saat ini, lebih mudah tertarik pada media sosial, video game, dan video online. Hal ini karena anak menganggap mereka semua memiliki animasi gambar yang berwarna dan menarik perhatian.
Sehingga ini menjadi persaingan ketat bagi para orangtua untuk memberikan pengalaman anak membaca buku kertas secara langsung. Anak-anak membutuhkan orangtua untuk membantunya sedikit melambat dan menyisihkan waktu untuk membaca.
Cara mengatasinya: batasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di layar setiap hari, dan berkreasilah dengan berbagai format buku. Ada beberapa buku anak-anak yang memiliki gambar berwarna warni yang mungkin menarik perhatiannya.
Selain komik, ada novel grafis yang menjadi cara baru untuk menarik pembaca yang enggan membaca buku dengan banyak teks. Buku-buku ini juga dapat membantu membangun keterampilan pemahaman anak saat membaca.
2. Anak tidak tertarik dengan topik di buku tersebut
Mama mungkin pernah mendengar "Buku ini membosankan!" yang akhirnya membuat Mama menyerah dan dapat melemahkan motivasi anak. Padahal, apa yang sebenarnya ingin dikatakan anak adalah "Aku perlu bantuan menemukan sesuatu untuk dibaca yang menarik bagiku".
Cara mengatasinya: Perhatikan minat anak, apakah ia tertarik dengan hewan, olahraga, atau musik, lalu dapatkan buku yang sesuai dengan minatnya tersebut.
Jika Mama bingung, lakukan brainstorming dengan pustakawan, guru, orangtua murid lain, untuk menemukan buku atau topik yang umumnya menarik untuk anak-anak. Komik, cerita olahraga, majalah mode, ada begitu banyak bahan bacaan di luar sana.
Penting untuk mendorong anak agar bereksplorasi, dan menemukan minatnya mulai dari membaca buku.
3. Anak belum memahami pentingnya membaca
Anak-anak yang tidak suka membaca, mungkin belum pernah merasakan kegembiraan ketika "tersesat" dalam keajaiban sebuah cerita atau mempelajari sesuatu yang baru tentang topik favorit. Jadi bagi mereka, membaca mungkin terasa seperti banyak pekerjaan tanpa alasan tertentu.
Cara mengatasinya: Pilih buku yang berada sesuai tingkat kemampuan membaca anak, kemudian bantu anak dengan membacakan buku tersebut dengan lantang.
Buku-buku ini membantu anak-anak membangun keterampilan pemahaman, memperluas kosa kata, dan memaparkannya pada cerita yang lebih menarik daripada yang bisa ia baca sendiri.
Saat membaca, beri juga jeda beberapa saat untuk berbicara tentang apa yang terjadi atau menjelaskan arti dari kata-kata yang lebih sulit.
4. Membaca buku yang penuh teks membuat anak kewalahan
Mama mungkin melihat anak terpaku di depan bukunya selama beberapa saat. Terkadang anak-anak hanya diam saat membaca buku, ketika mereka melihat halaman panjang penuh teks.
Mereka merasa melewati semua baris kalimat itu seperti lari maraton atau mendaki Gunung Everest yang memakan banyak waktu dan membuatnya kewalahan.
Cara mengatasinya: Ketika anak membaca buku yang penuh teks, baca bersama anak. Mama dan anak dapat secara bergantian saling membaca, misalnya ketika masuk ke halaman baru. Ini dapat membuat bacaan yang ditugaskan terasa lebih mudah dikelola.
Selain itu, menawarkan untuk berbagi beban dapat membuat perbedaan besar. Ini memberi anak-anak waktu istirahat dan memungkinkannya mendengar bacaan dengan lancar. Itu juga membuat anak tetap terlibat dalam cerita yang mungkin sulit untuk ditangani sendiri.
5. Anak memilih buku yang terlalu sulit baginya
Anak-anak mungkin tertarik pada buku-buku yang lebih sulit yang tampak keren. Itu mungkin karena anak-anak yang lebih besar membacanya.
Misalnya, banyak pembaca pemula yang mengambil Harry Potter, karena menjadi salah satu dongeng sihir populer. Namun ketika membacanya, anak tidak siap untuk menanganinya sendiri.
Cara mengatasinya: Menemukan buku untuk dibaca secara mandiri lebih, akan mudah jika Mama mengetahui tingkat membaca anak. Membaca buku yang sesuai dengan level membaca anak, dapat membantunya membangun keterampilan pemahaman dan menciptakan pengalaman membaca yang positif.
6. Anak berjuang dengan keterampilan membaca dasar
Proses belajar membaca tidak mudah, dan beberapa anak memiliki lebih banyak kesulitan membaca daripada yang lain. Mencari tahu apa di balik kesulitan anak, dapat membantu Mama mendukung pertumbuhan membaca anak-anak.
Cara mengatasinya: Jika ada kekhawatiran tentang keterampilan membaca anak, Mama dan wali kelas anak harus terhubung. Membicarakan masalah ini dapat membantu Mama dan guru saling memerhatikan kesulitan yang sama.
Kerja sama ini juga berguna untuk mengetahui apakah anak perlu melakukan tes penglihatan, untuk mempertimbangkan apakah anak memiliki masalah penglihatan atau tidak.
7. Orangtua tidak memberikan contoh dalam minat membaca
Sebagai orangtua, apakah Mama sendiri senang membaca? Jika Mama sendiri bukan pembaca yang rajin dan tidak sering mengambil buku atau majalah untuk dibaca di hadapan anak-anak, maka kecil kemungkinannya anak mama akan menganggap membaca sebagai aktivitas yang menarik atau bermanfaat.
Cara mengatasinya: Pertimbangkan untuk memiliki "waktu membaca" sebagai rutinitas keluarga. Misalnya, menetapkan satu waktu dalam sehari untuk membaca bukunya masing-masing. Selain membuka minat anak pada membaca, waktu membaca bersama keluarga dapat mempererat ikatan keluarga.
Mama juga bisa membacakan buku pada anak sebelum waktu tidur, untuk membuatnya jadi lebih tenang dan membuka topik obrolan mendalam. Bagaimanapun cara yang digunakan, pastikan orangtua menunjukkan bagaimana membaca sebagai prioritas dan sebagai aktivitas yang bermakna.
Nah itulah beberapa alasan mengapa anak menolak saat diminta membaca buku. Proses meningkatkan minat membaca pada anak memang tidak mudah. Dari informasi di atas, kini Mama dapat memahami bahwa ketika anak mama mengalami kesulitan membaca, bukan berarti ia tidak pintar dan malas.
Hindari untuk langsung memarahi anak ya Ma! Karena itu bisa mematikan motivasi anak hingga membuatnya sama sekali menolak untuk membaca. Tetap dukung anak dan konsisten dalam menerapkan solusinya ya!
Baca juga:
- Anak Umur 7 Tahun Belum Bisa Membaca, Mengapa?
- 5 Aksesori Buku untuk Meningkatkan Semangat Membaca Anak
- Alasan Mengapa Anak Cemas saat Membaca dan Cara Mengatasinya