Cara Mengatasi Kesedihan Anak saat Hewan Peliharaannya Mati
Pastikan Mama membiarkan anak untuk mengekspresikan kesedihannya ya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian besar anak-anak, hewan peliharaan lebih dari sekadar hewan yang dipelihara keluarga, namun juga sebagai anggota keluarga dan sahabat terbaik.
Sayangnya, kegembiraan memiliki hewan peliharaan berjalan seiring dengan kesedihan, yaitu kematian hewan karena usia tua, penyakit, atau kecelakaan.
Ini bisa menjadi kondisi yang sangat sulit bagi anak-anak. Terutama ketika hewan peliharan menjadi yang pertama menyapa anak-anak di pagi hari dan sepulang sekolah, menemani anak tidur di kamar, atau mungkin yang dicari anak untuk mendapatkan kenyamanan.
Meskipun tidak mungkin untuk melindungi anak dari kematian hewan peliharaan, Mama dapat membantu anak untuk mengatasinya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum cara mengatasi kesedihan anak saat hewan peliharaannya mati. Baca sampai habis ya Ma!
1. Persiapkan anak sesegera mungkin
Cara pertama yang bisa Mama lakukan adalah mempersiapkan anak. Cara ini memang paling efektif dilakukan saat Mama berencana untuk mengadopsi hewan atau baru beberapa hari memelihara hewan.
Bicaralah dengan anak sesegera mungkin dan pilih tempat yang nyaman, akrab, damai, dan waktu yang tenang untuk berbicara. Kehidupan dan kematian adalah hal yang umum bagi semua makhluk hidup, bahkan ini termasuk manusia, hewan, begitu pun tumbuhan.
Hewan peliharaan bisa mati karena berbagai alasan, usia tua, sakit, atau cedera akibat kecelakaan. Mama juga bisa menjelaskan bahwa hewan peliharaan bisa sakit parah, atau hewan yang lebih tua akan mengalami sekarat, sebelum kematian itu terjadi.
Sehingga, yakinkan si Kecil bahwa ia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin bersama hewan peliharaannya.
2. Pilih kata-kata yang lugas, jujur, dan tenang
Ketika berbicara dengan anak tentang kematian hewan peliharaannya, pastikan Mama menggunakan kata-kata "kematian" dan "sekarat" daripada frasa seperti "pergi tidur," atau "pergi," atau "pergi ke surga."
Pastikan anak mengerti bahwa kematian berarti tubuh hewan peliharaannya telah berhenti bekerja, dan tidak akan kembali.
Sebaliknya, kata-kata yang diperhalus dapat menyebabkan kebingungan dan kecemasan, yang akhirnya bisa menyebabkan kesalahpahaman dan ketidakpercayaan hingga kesedihan jangka panjang.
3. Jangan abaikan pertanyaan yang anak ajukan
Seperti yang Mama tahu, anak balita umumnya dipenuhi dengan rasa penasaran. Banyak hal-hal yang ia pertanyakan tentang sekitarnya, termasuk saat hewan peliharaannya mati.
Ketika ini terjadi, tidak apa-apa untuk memberikan anak informasi tambahan jika ia bertanya.
Pertanyaan sebenarnya adalah sinyal bahwa anak ingin berbicara tentang kematian hewan peliharaannya, dan merupakan kesempatan yang baik bagi Mama untuk memberikan kenyamanan.
Namun pastikan tingkat detail yang dijelaskan juga harus berkorelasi dengan pertanyaan anak dan usianya.
Artinya hindari menggunakan bahasa medis yang membingungkan, melainkan jelaskan pada anak tentang apa yang mungkin dirasakan hewan peliharannya berdasarkan diagnosis penyakit dari dokter hewan.
4. Hindari berbohong tentang kondisi hewan peliharaan yang mati
Mungkin tampak begitu mudah bagi orangtua untuk berbohong tentang kondisi hewan peliharaan yang mati. Seperti menyalahkan dokter hewan. Tetapi pastikan untuk tidak menyalahkan dokter hewan.
Hindari membuat dokter hewan atau dokter "tampak jahat", karena ini akan menakut-nakuti anak ketika ia mencari bantuan untuk hewan yang sakit atau orang dalam keluarga.
Selain itu, jangan mengatakan hewan peliharaan melarikan diri. Karena ini membuat anak selalu mencari hewan peliharaannya, dan bertanya-tanya mengapa hewan peliharaan itu melakukannya.
Bahkan anak bisa menganggap dirinya tidak cukup mencintai sampai-sampai hewannya memilih untuk melarikan diri.
5. Ingatkan anak bahwa ia boleh mengekspresikan kesedihannya
Seorang anak membutuhkan orangtuanya untuk mengakui perasaan kesedihannya dan memahami betapa anak merindukan hewan peliharaannya.
Sehingga, penting bagi Mama untuk memberi tahu anak bahwa kesedihan adalah respons yang wajar, dan ketahuilah setiap anak mengekspresikan kesedihannya dengan cara yang berbeda.
Apakah menangis atau merasa ingin sendiri, itu semuanya normal, baik pada anak laki-laki atau anak perempuan dalam mengatasi rasa kehilangannya.
6. Beri tahu anak bahwa Mama juga merasa kehilangan
Kesedihan surut dan mengalir, dan wajar untuk memiliki semua jenis perasaan setelah seseorang yang istimewa seperti hewan peliharaan mati.
ika ingin anak mengekspresikan kesedihannya, bukan memendamnya, Mama juga perlu menunjukkan rasa kehilangan pada kematian hewan peliharaan.
Tidak apa-apa membiarkan si Kecil melihat perasaan Mama, sehingga anak juga belajar bahwa ia tidak sendirian dalam kesedihannya.
Mama juga bisa berbicara tentang apa arti hewan peliharaan bagi Mama dan betapa Mama juga merindukannya, serta hal-hal khusus yang dapat dilakukan keluarga untuk mengingatnya.
7. Melibatkan anak dalam ritual selamat tinggal
Memilih ritual selamat tinggal juga dapat membantu untuk menghormati peran hewan peliharaan dalam keluarga, seperti membuat pesan di lembar memo, mengadakan upacara peringatan, atau menyebarkan abu hewan peliharaan.
Anak juga dapat didorong untuk berbagi perasaannya dengan berbicara, menulis, atau menggambar tentang saat-saat menyenangkan yang ia alami bersama dan apa arti hewan peliharaan baginya.
Mama juga dapat mengizinkan anak untuk berkontribusi pada ritual selamat tinggal jika ia mau. Misalnya dengan mendekorasi penanda kuburan, menemukan tempat pemakaman, atau memilih barang seperti mainan favorit hewan peliharaan untuk dikubur bersamanya.
Nah itulah cara mengatasi kesedihan anak saat hewan peliharaannya mati. Kematian hewan peliharaan bisa menjadi pengalaman pertama kali bagi seorang anak kecil untuk merasakan kehilangan keluarga atau teman yang dicintai.
Meskipun sulit, proses berduka ini dapat membantu anak-anak belajar bagaimana mengatasi kehilangan lain di sepanjang hidup yang tak bisa dihindari.
Baca juga:
- Sering Jadi Teman Main Anak, 9 Hewan Peliharaan Terbaik untuk Balita
- 10 Jenis Kucing yang Mudah Dipelihara, Ajari Anak untuk Mengasihi
- 10 Foto Anak Artis dan Hewan Peliharaannya, Sangat Menggemaskan!