5 Daftar Sekolah yang Didirikan Oleh Pahlawan Nasional
Salah satu bentuk perjuangan pahlawan Indonesia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, mendapatkan pendidikan dapat dengan mudah, dengan adanya berbagai sekolah seperti sekolah negeri dan sekolah swasta yang tersedia dari jenjang SD, SMP, SMP, bahkan hingga perguruan tinggi, seharusnya dapat anak syukuri.
Karena dahulu, masyarakat di Indonesia tidak bisa lho dengan mudahnya mendapat pendidikan. Namun, berkat pahlawan pendidikan Indonesia, kini anak mampu menimba ilmu setinggi mungkin.
Salah satu bentuk perjuangan dari para pahlawan pendidikan ini adalah dengan mendirikan sekolah. Sekolah apa saja ya, Ma?
Berikut ini Popmama.com akan membahas 5 sekolah yang didirikan oleh pahlawan pendidikan Indonesia. Berikut di antaranya!
1. Ki Hajar Dewantara - Sekolah Taman Siswa
Sekolah Taman Siswa merupakan lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922 di Yogyakarta.
Ia mendirikan sekolah ini agar masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Karena, pada zaman dahulu hanya para kaum bangsawan yang bisa bersekolah.
Saat Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara pun diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia, yang kini disebut sebagai Menteri Pendidikan berkat jasanya memajukan pendidikan bangsa. Kini, hari kelahirannya diperingati sebagai Hati Pendidikan Nasional Indonesia.
Sekolah Taman Siswa sendiri berpusat di Balai Ibu Pawiyatan, Jalan Taman Siswa, Yogyakarta. Sekolah ini juga sudah mempunyai 129 sekolah cabang di seluruh Indonesia.
2. Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi - Ksatrian Instituut
Ksatrian Instituut merupakan nama sekolah dan yayasan yang didirikan oleh Ernest Douwes Dekker atau yang dikenal sebagai Danudirja Setiabudi.
Ia adalah tokoh pahlawan nasional dengan darah campuran Belanda, Jerman, Perancis, dan Jawa. Berbeda Eduard Douwes Dekker atau Multatuli, Ernest merupakan cucu dari adik Eduard Douwes Dekker.
Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1924 di Bandung, agar para murid dari Indonesia, Tionghoa, hingga Indo-Eropa dapat menempuh pendidikan dasar. Selanjutnya pada tahun 1932, Ksatrian Instituut mendirikan Moderne Middelbare Handels School atau sekolah pendidikan menengah perdagangan.
Sejak 1941, Ernest tidak lagi mengelola Ksatrian Instuut karena ia dituduh sebagai mata-mata, ia pun mendapatkan hukuman penjara dan pengasingan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Ia akhirnya meninggal pada 1950. Setahun sebelumnya, Ksatrian Instituut berubah menjadi SMP Negeri 1 Bandung.
3. Dewi Sartika - Sakola Istri
Dewi Sartika juga tokoh pahlawan nasional yang berjasa dalam memajukan emansipasi perempuan. Saat muda, orangtuanya menuntut menyekolahkan Dewi Sartika meskipun bertentangan dengan adat.
Hal itu yang membuatnya bertekad untuk merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Tahun 1904, Dewi Sartika membuat sekolah khusus perempuan pertama di Indonesia yang bernama Sakola Istri.
Kurikulumnya menyesuaikan milik pemerintah, namun terdapat mata pelajaran keterampilan yang menyesuaikan dengan tugas perempuan pada saat itu, seperti mencuci, menyetrika, hingga menjahit.
Sekolah tersebut semakin berkembang hingga tersebar di berbagai kota maupun kabupaten. Salah satunya, Sekolah Dewi Sartika yang kini masih berjalan yaitu di Jalan Keutamaan Istri No. 12 Balonggede, Bandung, Jawa Barat.
4. KH. Ahmad Dahlan - Muhammadiyah
KH. Ahmad Dahlan adalah seorang ulama dan khatib terkemuka yang berada di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masanya. Pada tahun 1912. Ia mendirikan organisasi Islam besar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah.
Lewat organisasinya, ia mewujudkan pembaruan Agama Islam di Indonesia. Inilah yang menjadi permulaan sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah berkembang sebagai perwujudan lembaga pendidikan Islam modern sesuai gagasan KH. Ahmad Dahlan.
Dalam dunia pendidikan, Muhammadiyah populer dengan Universitasnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, masih ada Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, serta Akademi Muhammadiyah yang jumlahnya juga tidak sedikit.
5. KH. Hasyim Asy’ari - Pesantren Tebuireng
KH. Hasyim Asy’ari adalah pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di Indonesia. Di kalangan penganut NU dan ulama, ia disebut sebagai “Hadratus Syeikh” yang berarti Maha Guru.
Pada tahun 1899, ia mendirikan Pesantren Tabuireng yang merupakan tempat masyarakat memperdalam ilmu pendidikan Agama Islam. Kini, Pesantren Tebuireng menjadi salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Nah itulah tadi 5 sekolah yang didirikan oleh para pahlawan pendidikan Indonesia. Ajak anak untuk tidak bermalas-malasan sekolah ya Ma, karena pendidikan yang kini dirasakan oleh anak-anak adalah berkat dari perjuangan para pahlawan pendidikan di atas.
Baca juga:
- 4 Pahlawan Asing yang Berperan dalam Kemerdekaan Indonesia
- Jadi Pahlawan! Anak Ini Selamatkan Balita yang Hampir Tewas Kepanasan
- Anak Harus Tahu! Ini 7 Museum Tertua Bersejarah yang Ada di Indonesia