Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Batu Ginjal pada Anak
Dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat atau pendarahan pada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama, jika anak-anak, bahkan anak bayi dapat terkena batu ginjal? Walaupun lebih umum terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Jika batu ginjal dialami oleh anak, sebagian besar karena kondisi yang berisiko membuat batu terbentuk.
Batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, dan sulit untuk dihilangkan karena adanya batu pada saluran kemih dapat menghalangi aliran urine yang menimbulkan rasa sakit di pinggang atau punggung anak bagian bawah.
Batu ginjal yang tak segera diobati dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat atau pendaharan. Jika tak diobati segera, batu ginjal dapat menyebabkan masalah jangka panjang sehingga sebaiknya perlu dihindari sejak awal.
Simak penjelasan Popmama.com mengenai apa itu batu ginjal pada anak dan cara pengobatannya berikut ini.
Apa itu penyakit batu ginjal pada anak?
Batu ginjal adalah potongan material keras seperti kerikil yang terbentuk di salah satu atau kedua ginjal anak akibat dari kadar tinggi mineral yang terjadi dalam urin. Batu ginjal jarang menyebabkan kerusakan permanen jika dirawat oleh profesional kesehatan.
Batu ginjal bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Mungkin sekecil sebutir pasir atau sebesar kacang polong. Walaupun jarang, beberapa batu ginjal sebesar bola golf.
Untuk mengetahui penyebab, gejala, dan penanganan batu ginjal pada anak, kali ini Popmama.com telah menyiapkan informasinya di bawah ini:
1. Jenis-jenis batu ginjal yang berisiko pada anak berdasarkan ukuran, lokasi, dan penyebab
Anak-anak berisiko terkena satu dari empat jenis batu ginjal di bawah ini. Perawatan untuk batu ginjal biasanya tergantung pada ukuran, lokasi, dan terbuat dari apa batu itu, berikut jenis-jenisnya:
Batu kalsium
Batu kalsium, termasuk batu kalsium oksalat dan batu kalsium fosfat, adalah jenis batu ginjal yang paling umum pada anak-anak. Batu kalsium oksalat lebih umum daripada batu kalsium fosfat.
Biasanya, kalsium yang tidak terserap oleh tulang dan otot anak masuk ke ginjal dan di keluarkan dengan air seni. Pada beberapa anak, ginjal mengeluarkan kalsium ekstra, yang dapat bergabung dengan produk limbah lainnya untuk membentuk batu ginjal.
Batu asam urat
Batu asam urat dapat terbentuk ketika urin anak mengandung terlalu banyak asam urat. Kondisi medis atau gangguan bawaan dapat menyebabkan terlalu banyak asam urat di saluran kemih anak.
Walaupun jarang, makan ikan, kerang, dan daging terutama daging organ dapat meningkatkan asam urat dalam urin dan menyebabkan batu ginjal.
Batu struvite
Batu struvite dapat terbentuk setelah infeksi di saluran kemih bagian atas, yaitu bagian ginjal. Batu-batu ini bisa berkembang tiba-tiba dan menjadi besar dengan cepat.
Batu struvite cenderung mempengaruhi anak-anak yang saluran kencingnya tidak berkembang secara normal dan menyebabkan aliran urin terbatas atau tersumbat.
Batu sistin
Batu sistin dihasilkan dari kelainan yang disebut Cystinuria yang diturunkan dari keluarga. Cystinuria menyebabkan ginjal anak mengeluarkan sejumlah besar sistein, asam amino. Kristal sistin kemudian dapat terbentuk dalam urin dan menyebabkan batu.
2. Penyebab terjadinya batu ginjal pada anak adalah kadar tingginya mineral dalam urin
Kebanyakan batu ginjal disebabkan oleh tingginya kadar kalsium, oksalat, atau fosfor dalam urin. Mineral ini biasanya ditemukan dalam urin dan jika pada tingkat normalnya tidak menyebabkan masalah.
Makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan kemungkinan memiliki batu ginjal pada anak-anak yang berisiko.
Ketika anak-anak tidak bisa bergerak untuk waktu yang lama, misalnya ketika anak sedang dalam kondisi gips setelah operasi, kemungkinan berisiko tinggi pada batu ginjal. Ketika anak-anak tidak bergerak, tulang mereka dapat melepaskan kalsium ekstra ke dalam darah.
3. Gejala-gejala yang dirasakan oleh anak saat terdapat batu ginjal
Agar bisa mendeteksi lebih dini kenali penyebab dan juga gejalanya. Berikut ini adalah gejala batu ginjal pada anak yang umum terjadi:
- Rasa sakit di punggung, samping, perut bagian bawah, atau pangkal paha
- Darah merah muda, merah, atau coklat dalam urin, juga disebut hematuria
- Sering berkeinginan untuk buang air kecil
- Rasa sakit saat buang air kecil
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil atau hanya bisa sedikit
- Urin keruh atau berbau
- Mudah marah, terutama pada anak kecil
Seorang anak harus menemui seorang ahli kesehatan segera ketika salah satu gejala ini terjadi. Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh batu ginjal atau kondisi yang lebih serius.
Rasa sakit batu ginjal bisa berlangsung untuk waktu yang singkat atau lama atau mungkin datang dan pergi. Seiring dengan rasa sakit, seorang anak mungkin juga mengalami:
- Mual
- Muntah
Gejala lain termasuk:
- Demam
- Panas dingin
4. Proses diagnosa dokter atau ahli kesehatan dalam memastikan batu ginjal
Dokter anak atau ahli kesehatan biasanya mengobati batu ginjal berdasarkan ukuran, lokasi, dan jenisnya. Batu ginjal kecil dapat melewati saluran kemih tanpa pengobatan.
Anak mungkin perlu buang air kecil melalui saringan selama beberapa hari untuk menangkap batu ginjal dalam sebuah wadah khusus. Kemudian dokter akan mengirim batu ginjal ke laboratorium untuk mencari tahu apa jenisnya.
Dianjurkan pada anak untuk minum banyak cairan agar membantu melancarkan batu ginjal. Dokter juga dapat meresepkan obat sakit.
Batu ginjal yang lebih besar, atau batu ginjal yang menyumbat saluran kemih anak atau menyebabkan rasa sakit hebat, mungkin perlu penanganan segera. Anak yang mengalami gejala seperti muntah dan dehidrasi, segera pergi ke rumah sakit dan mendapatkan cairan melalui infus.
5. Cara pencegahan atau penanganan untuk menghindari batu ginjal
Untuk membantu mencegah batu ginjal di kemudian hari, pelajari apa yang menyebabkan batu ginjal anak sebelumnya. Dengan informasi itu, dokter atau ahli kesehatan dapat menyarankan perubahan kebiasaan makan dan minum anak untuk mencegah batu ginjal.
Minum air mineral yang cukup setiap hari
Minum air mineral setiap hari adalah kebiasaan gaya hidup paling penting untuk membantu mencegah batu ginjal. Cairan membuat urin tetap encer dan membantu buang mineral yang mungkin membentuk batu. Urin akan terlihat lebih jernih jika anak minum cukup air.
Jumlah cairan yang dibutuhkan juga tergantung pada tingkat aktivitas anak. Anak yang tinggal dan berolahraga di cuaca panas memerlukan lebih banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat.
Meskipun air adalah yang terbaik, cairan lain seperti minuman jeruk juga dapat membantu mencegah batu ginjal. Jus lemon dan jeruk nipis mengandung tingkat sitrat yang sangat tinggi, untuk menghindari penggumpalan kristal yang membentuk batu ginjal. Pilih minuman jeruk yang rendah gula untuk menghindari kelebihan kalori, agar tubuh tetap sehat.
Obat
Jika seorang anak memiliki satu batu ginjal, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mencegah batu ginjal kembali terjadi. Obat mungkin diperlukan selama beberapa minggu, beberapa bulan, atau lebih lama, tergantung pada apa yang menyebabkan batu ginjal pertama.
Informasi diatas dapat membantu Mama untuk mengenali gejala dan penyebab batu ginjal pada anak, pahami gejalanya sehingga Mama dapat segera membawa anak ke dokter anak atau ahli kesehatan agar anak mendapatkan penanganan khusus
Itulah cara pencegahan penyakit batu ginjal pada anak dan beragam penjelasan terkait. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan, Ma.
Baca juga:
- Infeksi Saluran Ginjal Bisa Terjadi pada Anak Mama
- Satu-satunya di Dunia! Ginjal Anak 10 Tahun Ini Terletak di Paha
- Awas, Ini 5 Penyakit Autoimun yang Perlihatkan Gejala pada Kulit Anak