Gigi Permanen Anak Terlihat Kuning, Apakah ini Normal?
Jangan khawaitir, cari tahu dulu apa penyebab gigi permanen anak tampak kuning
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekitar usia lima sampai tujuh tahun, anak akan mulai kehilangan gigi susunya seiring dengan bertumbuhnya gigi permanen. Ketika ini terjadi, gigi tersebut tidak hanya tumbuh lebih besar dari gigi susu pendahulunya dan juga tampak memiliki warna kekuningan.
Seiring bertambahnya usia anak, Mama mungkin akan segera menyadari bahwa gigi susu dan gigi permanen terlihat sangat berbeda satu sama lain. Perbedaan ini mungkin membuat Mama bertanya-tanya dan bahkan khawatir tentang mengapa rona kuning ini muncul.
Lantas, apakah yang menyebabkan gigi permanen anak berwarna kekuningan? dan apakah ini adalah hal yang normal?
Untuk mengetahui informasinya seputar gigi permanen anak terlihat kuning, berikut Popmama.com telah merangkum jawaban dari beberapa sumber yang diharapkan bisa menjawab rasa penasaran Mama.
Yuk simak!
1. Dentin pada gigi susu, lebih sedikit dibandingkan pada gigi permanen
Dilansir dari Science Direct, ukuran dan akar gigi pada gigi permanen yang lebih besar dari gigi susu memengaruhi rona kekuningan yang muncul.
Gigi susu memiliki ukuran yang lebih kecil daripada gigi permanen, sehingga menyebabkannya mengandung lebih sedikit dentin.
Menurut Mouth Healthy, dentin adalah lapisan kedua gigi yang berada tepat di bawah email. Dentin pada gigi memiliki warna kuning.
Sehingga ukuran gigi permanen lebih besar dari gigi susu, menyebabkannya memiliki warna kekuningan yang tidak dimiliki gigi susu.
2. Lapisan email gigi yang mulai terkikis juga menyebabkan dentin terbuka
Selain itu, penyebab lainnya gigi kekuningan adalah lapisan email gigi anak yang mulai terkikis, menyebabkan dentin terbuka dan gigi menjadi lebih sensitif. Hal ini terutama terjadi ketika anak-anak mengonsumsi makanan yang asam, panas, atau dingin.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia gigi, warna kuning tersebut akan menjadi lebih putih dan warna mulut akan menjadi seragam secara keseluruhan.
3. Email pada gigi permanen lebih tembus pandang dibandingkan pada gigi susu
Selain itu, email pada gigi juga dapat tembus cahaya, sehingga menunjukkan apa yang ada di bawah permukaannya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada gigi permanen dan gigi susu, lapisan kedua yang berada di bawah email adalah dentin. Namun rasio email dan dentin pada gigi keduanya berbeda.
Dilansir dari Summit Pediatric Dentistry, email pada gigi susu sangat tebal. Dan meskipun ada dentin di dalam gigi susu, jumlahnya jauh lebih kecil daripada di gigi permanen.
Dengan demikian, dengan dentin yang lebih menonjol dan lapisan email yang lebih tipis dan lebih tembus pandang, gigi permanen anak tampak memiliki rona kuning dibandingkan dengan gigi yang copot saat anak-anak bayi dan balita.
4. Membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun agar gigi tampak lebih putih
Saat gigi permanen pertama kali masuk, emailnya kuat dan dentinnya utuh. Namun, seiring waktu, email dapat dan akan aus.
Dan setiap kali ini terjadi, gigi akan memasuki tahap kalsifikasi, di mana akan terjadinya pengendapan matriks dan garam-garam kalsium. Proses ini disebabkan dari makanan atau minuman apa yang anak konsumsi dan seberapa rajin ia menyikat gigi.
Dilansir dari Pocket Dentistry, ini bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Dengan demikian, gigi pada akhirnya akan berubah dari warna kuning dentin menjadi warna yang lebih terang, dan lebih putih yang seragam di dalam mulut.
Nah itulah informasi seputar gigi permanen anak terlihat kuning. Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa rona kekuningan pada gigi permanen anak adalah hal yang normal terjadi karena lapisan email yang mulai menipis dan tembus pandang sehingga lapisan dentin yang berwarna kuning mulai terlihat.
Yuk ajari anak sejak dini untuk menjaga kesehatan gigi dengan rajin sikat gigi, mengurangi makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi, dan rajin memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, agar senyumnya tetap sehat dan indah.
Baca juga:
- 5 Gejala Kerusakan Gigi pada Anak Preschool yang Perlu Diwaspadai
- 7 Makanan yang Dapat Menyebabkan Kerusakan pada Gigi Anak
- 7 Tips Membuat Anak Balita Tenang saat Ke Dokter Gigi