7 Hal yang Bisa Anak Lakukan untuk Memerangi Perubahan Iklim
Anak adalah generasi penerus yang akan melindungi dan memertahankan kehidupan di bumi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perubahan iklim atau climate change merupakan hal yang sangat diwaspadai oleh masyarakat dunia, karena bisa berdampak pada seluruh kehidupan makhluk hidup.
Perubahan iklim ini dapat mengakibatkan perubahan permanen yang menghancurkan populasi makhluk hidup. Mulai dari kemarau panjang, kerusakan ekosistem laut, mencairnya es di kutub, bencana alam, dan lain-lain.
Anak-anak saat ini mungkin masih belum menyadari bagaimana keadaan bumi dan perubahan iklim. Padahal, anak-anak merupakan generasi penerus yang akan menjaga dan mempertahankan kehidupan di planet ini.
Untungnya, ada cara mudah bagi anak-anak untuk membantu memerangi perubahan iklim, yang sebagian besar dimulai dari rumah. Berikut Popmama.com akan membahas 7 hal yang bisa anak lakukan untuk membantu memerangi perubahan iklim.
1. Menanam pohon
Dengan disingkirkannya hutan dan pohon untuk dijadikan pemukiman padat, dapat mengkhawatirkan kelangsungan makhluk hidup. Sebagai penghasil oksigen, pohon yang semakin sedikit artinya akan lebih sedikit karbon dioksida yang dibersihkan dari udara.
Dilansir dari Arbor Day Foundation, menanam pohon di depan atau di halaman belakang rumah dapat membantu membawa udara bersih ke lingkungan.
Dengan demikian, mengajak anak untuk menanam pohon di ruang terbuka dapat membuat perubahan positif untuk sementara dan dalam jangka panjang.
Jika di rumah tak ada cukup ruang untuk menanam pohon di tanah, Mama juga bisa beberapa tanaman yang juga akan memengaruhi perubahan lingkungan.
2. Tidak boros air saat mandi
Mengingat bahwa banyak masyarakat yang berjuang untuk mendapatkan air bersih, menghemat air dapat membantu mengurangi beban sumber daya lokal.
Dan cara yang bagus untuk diterapkan di rumah adalah adalah dengan mengajarkan anak untuk tidak boros saat mandi atau mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mandi.
Dilansir dari Clackamas County, ketika orang-orang mandi, mereka cenderung menggunakan 2,5 galon air per menit dan setiap galon mengandung tiga ons karbon dioksida.
Dengan demikian, jika anak-anak mempersingkat waktu mandi mereka hanya dua menit per mandi, maka ada 342 pon karbon dioksida yang dapat dihemat setiap tahun. Semakin sedikit karbon dioksida yang digunakan, maka semakin sehat planet ini.
3. Mematikan lampu saat tidak digunakan
Terlepas dari berapa kali anak-anak tidak mendengar saat diingatkan untuk mematikan lampu di kamar, tetap penting untuk selalu ingatkan anak agar mematikan lampunya ketika tidak digunakan.
Mama bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa dengan mematikan lampu, ini menjadi kunci untuk membuat dampak positif pada lingkungan.
Dilansir dari Astral Energy, mematikan lampu saat tidak digunakan dapat membantu mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca, yang merupakan polutan bagi udara yang dihirup orang. Ini juga membantu mengurangi jejak karbon yang tersisa dengan menggunakan energi secara umum.
Oleh karena itu, dengan secara aktif mengingatkan anak untuk mematikan lampu saat tidak menggunakannya, ia dapat membantu mengatasi perubahan iklim.
4. Cabut semua gadget atau peralatan elektronik yang tidak digunakan
Satu hal yang juga seringkali anak-anak lupakan adalah tidak mencabut gadget dan perangkat elektronik lainnya saat tidak digunakan.
Anak tentu tidak dapat menggunakan semua perangkat ini secara sekaligus. Dengan mencabutnya saat tidak digunakan adalah langkah sederhana yang juga membantu mencegah perubahan iklim.
Dilansir dari Inspire, ketika perangkat dicolokkan, bahkan saat dimatikan, mereka akan terus menarik listrik. Dan listrik yang ditarik itu merupakan bagian dari energi terbuang.
Dengan mengingatkan anak untuk selalu mencabut perangkat yang tidak digunakan, orangtua tak hanya bisa menyimpan sedikit uang ekstra setiap bulan, namun lingkungan juga akan lebih baik dengan tidak membuang sumber daya.
Namun penting untuk diingat bahwa cara ini hanya dapat dilakukan oleh anak-anak yang usianya cukup besar, dan penting bagi orangtua untuk tetap mengawasi anak ketika mencabut perangkat dari soket listrik.
5. Mendaur ulang
Cara mudah bagi anak-anak untuk membantu lingkungan adalah dengan melanjutkan sesuatu yang mungkin sudah dilakukan, yaitu mendaur ulang.
Di Indonesia sendiri sudah memiliki peraturan ketat tentang daur ulang, seperti mengurangi penggunaan plastik menggunakan tas belanja atau mengganti sedotan plastik dengan sedotan bambu.
Menurut Universitas Stanford, ketika orang mendaur ulang, ada lebih sedikit tekanan pada sumber daya alam, menghemat energi, polusi udara dan air berkurang, dan gas rumah kaca juga menurun.
Dengan semakin banyak masyarakat yang melakukan kerja sama untuk mendaur ulang, maka akan lebih banyak barang yang didaur ulang selama beberapa dekade kedepan, yang tentunya akan menjadi kabar baik bagi kesehatan planet ini!
6. Membeli dan mengonsumsi buah dan sayuran lokal
Orang dewasa mungkin lebih sadar akan apa yang mereka masukkan ke dalam tubuhnya, dengan mengurangi konsumsi sayur yang telah terkena pestisida dan sejenisnya. Namun makan secara organik tak selalu berarti bahwa lingkungan terbantu.
Jika makanan itu harus menempuh jarak bermil-mil untuk mencapai lokasi terakhirnya, jejak karbon yang tersisa mungkin sangat besar.
Dilansir dari GoGreen, dengan memilih untuk berbelanja di pasar petani atau membeli produk yang terdaftar sebagai produk lokal di toko kelontong, jarak tempuh yang dibutuhkan tentu akan lebih sedikit.
Dengan demikian, Mama dapat memulai mengajak anak-anak untuk memilih makanan yang musiman dan lokal. Sehingga dengan cara ini, anak bisa kenyang dan sehat, sambil membantu menyelamatkan iklim.
7. Berjalan kaki atau naik sepeda saat bepergian
Bukan rahasia umum lagi jika salah satu pencemar terbesar bagi lingkungan adalah kendaraan bermotor. Mereka memancarkan gas rumah kaca pada tingkat yang mengkhawatirkan, yang berbahaya bagi udara yang dihirup.
Dilansir dari Queensland Government, ketika masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda atau berjalan kaki dibandingkan mengemudi, bahan bakar fosil berkurang. Ketika itu terjadi, tingkat polusi berkurang, dan udara yang dihirup menjadi lebih bersih.
Dengan demikian, meskipun anak tidak mungkin untuk berjalan atau bersepeda ke semua lokasi, cara ini dapat digunakan untuk perjalanan terdekat sesuai kemampuan anak. Tenutunya ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Nah itulah beberapa hal yang bisa anak lakukan untuk memerangi perubahan iklim atau climate change. Dimulai dari langkah sederhana setiap harinya, orangtua dapat menumbuhkan kebiasaan baik pada anak yang mungkin dapat diteruskan dari generasi ke generasi.
Dengan tujuh langkah sederhana di atas, anak telah berkontribusi untuk menjaga bumi agar tetap sehat dan tentunya melindungi kelangsungan makhluk hidup.