Infeksi Jamur Kuku pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasinya
Walaupun tak berbahaya, infeksi ini berisiko mengganggu aktivitas anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jamur dapat menyebabkan berbagai macam infeksi pada tubuh. Salah satu infeksi jamur tersebut adalah onychomycosis yang menyerang kuku jari tangan dan kaki. Ini umum terjadi pada orang dewasa dan hanya 2,5 persen bayi dan anak-anak yang diketahui terkena infeksi.
Dilansir dari Momjunction.com, frekuensinya jamur kuku pada anak terus meningkat dari tahun ke tahun. Infeksi jamur pada kuku umumnya tidak akan menimbulkan masalah serius pada anak-anak, tetapi terkadang kuku dapat menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan bahkan menjadi nyeri.
Infeksi jamur pada kuku biasanya tidak serius, tetapi bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi anak dan dalam beberapa kasus, sulit diobati.
Untuk mengetahui informasi lebih dalam seputar infeksi jamur pada kuku anak, kali ini Popmama.com telah menyiapkan informasi seputar penyebab, tanda-tanda, dan cara mengatasi jamur kuku pada anak di bawah ini!
1. Jamur kuku adalah kondisi umum yang terjadi pada ujung kuku atau di kuku kaki anak
Dilansir dari Mayoclinic.org, jamur kuku adalah kondisi umum yang dimulai dengan tanda bercak putih atau kuning di bawah ujung kuku atau kuku kaki anak.
Saat infeksi jamur semakin dalam, jamur kuku menyebabkan kuku berubah warna, menebal, dan hancur di bagian tepi, kondisi ini pun dapat mempengaruhi beberapa kuku. Jika kondisi jamur kuku termasuk ringan dan tidak mengganggu aktivitas, maka anak mungkin tidak perlu perawatan.
Namun, jika jamur kuku menyebabkan terasa sakit dan kuku menebal, langkah-langkah perawatan diri dan pengobatan dapat membantu. Tetapi bahkan jika pengobatan berhasil, jamur kuku sering muncul kembali.
2. Penyebab infeksi jamur kuku pada anak
Infeksi jamur disebabkan oleh berbagai jamur yang termasuk dalam kelompok dermatofita, jamur non-dermatofita, dan jamur. Mereka menyebabkan infeksi ketika memiliki kondisi yang tepat untuk menempel dan berkembang biak di kuku.
Dilansir dari Momjunction.com, berikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan jamur menginfeksi kuku atau kuku kaki:
- Mengenakan sepatu dengan lubang udara yang terbatas dan kaus kaki yang tidak menyerap keringat, atau menggunakan sepatu bot sepanjang hari, ini dapat menyebabkan infeksi jamur kuku kaki akibat keringat.
- Berbagi handuk dengan orang lain dapat menyebabkan anak tertular jamur.
- Anak yang bermain di air atau berenang mungkin tangan dan kakinya lembap dalam waktu yang lama, sehingga meningkatkan risiko infeksi jamur.
- Anak dengan risiko diabetes, memiliki sistem kekebalan yang tertekan atau lemah, dan masalah dengan sistem sirkulasi mungkin berisiko lebih tinggi.
- Beberapa kondisi, seperti psoriasis dan down-syndrome, meningkatkan risiko. Cedera kuku yang sudah ada juga dapat meningkatkan risikonya.
- Kaki Atlet yang sudah ada (infeksi jamur di kaki) dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke kuku kaki lainnya, dari mana infeksi tersebut bisa mencapai kuku.
- Lingkungan yang lembab dan hangat dapat meningkatkan risiko infeksi jamur secara keseluruhan.
3. Macam-macam jenis infeksi jamur kuku serta cara mengidentifikasinya
Jamur kuku terjadi ketika kuku kaki dan kuku anak mengalami infeksi yang masuk melalui retakan pada kuku atau kulit. Dilansir dari parenting.firstcry.com, jamur kuku juga memiliki berbagai jenis yang Mama bisa lihat dari ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
Kuku Kuning atau Putih
Onikomikosis Subungual Distal (Distal Subungual Onychomycosis/ DSO) adalah jenis infeksi jamur yang paling umum. Di sini, infeksi dimulai di ujung bantalan kuku, mengubah bagian kuku menjadi kuning atau putih.
Bintik-bintik putih seperti kapur
White Superficial Onychomycosis (WSO) mempengaruhi lapisan atas kuku, membentuk bintik-bintik putih di permukaan dan akhirnya menutupi seluruh kuku dengan bubuk seperti kapur.
Jamur di Jari Kaki
Candida Onikomikosis, juga disebut infeksi jamur, jarang terjadi dan lebih banyak menyerang kuku daripada kuku kaki.
4. Tanda dan gejala infeksi jamur kuku pada anak
Tanda-tanda infeksi jamur kuku bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Beberapa mungkin memiliki kuku kekuningan, yang lain mungkin memiliki kuku kusam. Beberapa tanda umum termasuk:
- Warna kuku bisa berubah menjadi kuning, coklat, atau putih
- Kuku bisa menjadi kering atau remuk atau mulai lepas
- Kuku bisa menjadi lebih tipis atau lebih tebal
- Bagian kuku yang terkelupas mungkin terbentuk di bawah kuku
- Kuku bisa hancur atau menjadi kasar
- Kuku kusam atau tidak berkilau
5. Diagnosis infeksi jamur kuku pada anak
Dokter kulit akan memeriksa kuku dan kulit di sekitarnya untuk mengetahui gejala infeksi jamur. Sampel kotoran kuku dapat dikumpulkan untuk dianalisis di bawah mikroskop.
Ini dapat dokter dalam meyakinkan mendiagnosis infeksi jamur dan jenis jamur yang tepat yang menyebabkan infeksi. Setelah itu, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur.
Kemungkinan terbaik untuk menyembuhkan infeksi jamur kuku adalah melalui pil antijamur, tetapi pil antijamur dapat memiliki efek samping. Metode baru seperti perawatan laser dan ultrasound juga telah digunakan.
6. Perawatan infeksi jamur kuku pada anak
Dokter mungkin meresepkan salah satu metode pengobatan berikut untuk menyembuhkan jari kaki atau kuku yang terinfeksi:
Obat oral
Ini adalah obat antijamur yang diberikan secara oral, seperti adalah griseofulvin dan terbinafine. Griseofulvin adalah satu-satunya obat yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk penggunaan pediatrik, namun obat tersebut tidak menyembuhkan semua kasus infeksi.
Sedangkan terbinafine lebih efektif tetapi tidak disetujui oleh FDA untuk penggunaan pediatrik. Dilansir dari Momjunction.com, beberapa penelitian menemukan obat tersebut aman untuk anak-anak.
Dokter kulit anak mungkin mempertimbangkan pemberian terbinafine pada kasus anak-anak dan remaja. Meskipun demikian, hindari pemberian obat tanpa resep dokter.
Perawatan topikal
Ini melibatkan aplikasi topikal salep antijamur, krim, dan lotion. FDA telah menyetujui penggunaan obat Tavaborole, Amorolfine, Efinaconazole, dan Ciclopirox untuk mengobati infeksi jamur kuku. Dokter anak mungkin akan meresepkan obat yang diperlukan untuk mengobati infeksi jamur kuku pada anak.
Terapi kombinasi
Dokter kulit dapat mempertimbangkan penggunaan obat antijamur oral dan topikal bersamaan. Terapi kombinasi dapat dipertimbangkan jika salah satu cara pengobatan tidak berhasil atau jika infeksinya parah. Terapi kombinasi mungkin bekerja lebih cepat daripada menggunakan satu rencana. Pendekatan terapi meliputi, perawatan laser serta terapi fotodinamik.
Pencabutan kuku
Dokter mungkin menyarankan pencabutan kuku ketika metode pengobatan lain tidak membuahkan hasil. Pencabutan kuku dapat dilakukan dengan aplikasi bahan kimia yang menyebabkan kuku rontok. Jika proses ini tidak memungkinkan, maka dokter mungkin akan melakukan operasi kecil untuk mengangkat kuku yang terinfeksi dari bantalan kuku.
7. Perawatan alami dalam mengatasi infeksi jamur kuku pada anak
Selain menggunakan perawatan dari dokter, ada juga bisa melakukan pengobatan rumahan untuk mengatasi infeksi jamur kuku pada anak. Beberapa pengobatan rumahan di bawah ini mungkin ampuh mengatasi infeksi jamur kuku anak, namun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendukungnya secara ilmiah.
Beberapa pengobatan rumahan alami yang dapat diterapkan adalah:
- Menggunakan tea tree oil dengan kapas dua kali sehari selama enam bulan dapat membantu meredakan nyeri.
- Sebuah penelitian menemukan bahwa aplikasi topikal Vicks VapoRub dapat mengobati kuku yang terkena. Penyembuhan terjadi ketika Vicks VapoRub diaplikasikan sekali dalam sehari selama 48 minggu (11 bulan).
- Penggunaan minyak oregano secara teratur dapat membantu mengobati jamur kuku kaki. Minyak oregano mengandung senyawa yang disebut timol, yang dikenal dengan sifat antijamurnya.
- Ekstrak snakeroot mengandung sifat antijamur, aplikasi topikal dapat membantu mengobati infeksi jamur kuku.
- Aplikasi cuka biasa atau putih juga berguna untuk mengobati infeksi jamur kuku.
Namun perlu diingat, jika dokter kulit anak meresepkan obat untuk infeksi, maka hentikan penggunaan pengobatan rumahan, karena dapat mengganggu kerja efektif senyawa obat.
8. Pencegahan infeksi jamur kuku pada anak
Infeksi jamur kuku pada anak dapat dicegah dengan mengikuti beberapa langkah sederhana, seperti di bawah ini:
- Mama harus memastikan bahwa anak menjauhi hewan peliharaan dan individu yang memiliki infeksi jamur.
- Sabun, sampo, handuk, dan sisir yang anak gunakan sebaiknya tidak digunakan oleh orang lain, untuk mencegah penyebaran infeksi jamur dari orang lain.
- Ajari anak tentang praktik kebersihan yang baik, misalnya mencuci tangan dengan sabun, memotong kuku, dan mengganti kaus kaki secara teratur, hal ini dapat membantu mencegah infeksi.
- Jika anak banyak berkeringat atau tinggal di daerah beriklim lembab, Mama dapat mempertimbangkan untuk menggunakan bedak tabur untuk menyerap keringat.
Nah itulah beberapa informasi seputar infeksi jamur kuku pada anak, walaupun kasusnya jarang terjadi dan tidak berbahaya bila terjadi, infeksi jamur ini berisiko mengganggu aktivitas anak sehari-hari.
Infeksi jamur kuku ini disembuhkan dengan metode pengobatan yang tepat dan aman. Penting bagi anak untuk mengikuti perawatan lengkap seperti yang ditentukan oleh dokter, supaya menghindari kambuhnya infeksi.
Selain itu, jangan lupa untuk terus mengingatkan anak agar menjaga kebersihan tubuh supaya mencegah infeksi jamur kuku ya, Ma!
Baca juga:
- Perhatikan! 8 Dampak Buruk dari Kebiasaan Anak Menggigit Kuku
- Penyebab Kuku Cantengan pada Anak dan Cara Mengatasinya
- 5 Cara Memotong Kuku Anak dengan Tepat