7 Kesulitan Anak Bungsu yang Orangtua Harus Tahu!
Meskipun terlihat selalu dimanjakan, jadi seorang anak bungsu itu tidak mudah lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi anak bungsu dari semua bersaudara memiliki keistimewaan tersendiri. Seringkali adik adalah anak yang paling dimanjakan dalam keluarga, dan kakak-kakak selalu ada untuk melindunginya, dan menghibur dengan mewujudkan keinginannya.
Terkadang, anak bungsu juga diejek karena menjadi favorit orangtua dan mendapatkan semua perhatian khusus dari keluarga. Tapi hanya yang termuda yang mengerti ada kesulitan dari segala kenyamanan dan perlindungan yang diberikan.
Sebelum Mama mulai berpikir bahwa adik mendapatkan semuanya, ada beberapa fakta yang membenarkan bahwa tidak semua pelangi dan sinar matahari mengikuti anak bungsu.
Berikut Popmama.com telah merangkum kesulitan anak bungsu yang orangtua harus tahu. Yuk simak!
1. Selalu dianggap sebagai "anak-anak"
Seorang anak bungsu, tidak peduli seberapa besar ia tumbuh (8, 18, 38, atau 88 tahun), ia akan selalu tetap menjadi anak-anak bagi anggota keluarganya. Orangtua dan para kakak akan selalu memerhatikan keselamatan dan keamanan adik, terutama saat larut malam.
Seringkali, mereka tidak pernah dapat memahami bahwa anak bungsu benar-benar telah dewasa dan dapat menjaga diri sendiri.
Hal yang membosankan adalah ketika anak bungsu akan selalu terus mendengarkan cerita masa kecilnya tentang betapa nakal dan lugu dirinya. Seluruh hidup adik bermuara pada kenyataan bahwa ia dulu, sekarang, dan akan selalu menjadi anak yang manis.
2. Akan selalu diejek
Kakak-kakak tidak akan meninggalkan kesempatan untuk mengejek dan mempermalukan adik bungsunya dengan nama panggilan yang aneh.
Nantinya ini bisa membuat anak takut menelepon temannya di rumah, karena berpikir saudaranya akan membuat keributan di depannya.
Kata 'menghormati' tidak pernah ada dalam kamus kakak-kakak, sehingga anak bungsu merindukan hari ketika ia akan diperlakukan seperti anggota keluarga yang dihormati dan dewasa.
Dan kebetulan, jika anak bungsu memberikan balasan yang tepat untuk komentar mereka, ia mendapatkan label yang kasar dan tidak sopan.
Maka jangan heran jika adik mengatakan, "hidup ini terkadang tidak adil!"
3. Mendapat baju, buku bekas, dan mainan yang diwariskan dari saudara-saudarinya
Pernahkah Mama bertanya-tanya bagaimana rasanya mengenakan pakaian sekolah 'bekas' saudara setiap tahun dan tidak pernah membelinya untuk diri sendiri? Hal yang sama terkadang berlaku untuk semua pakaian.
Semakin besar anak bungsu, membuatnya semakin tidak bisa membayangkan dirinya menggunakan tren mode terbaru (kecuali dibelikan baju baru saat ulang tahun atau perayaan keluarga).
Tak hanya soal baju, tapi bagaimana dengan buku bekas yang sudah tidak menarik lagi? Mainan yang telah dimainkan berkali-kali, dan diwariskan?
Yup, hanya anak bungsu lah yang bisa merasakan penderitaan menggunakan barang milik saudara dan saudarinya!
4. Anak bungsu selalu disalahkan
Ini adalah aturan tidak tertulis bahwa setiap kali terjadi kesalahan, seperti piring yang pecah, vas yang jatuh, kunci hilang, dll, yang termuda harus disalahkan untuk itu. Tapi kenapa?
Para Kakak terkadang menggunakan adiknya sebagai kambing hitam, dan bahkan mengarang cerita sendiri yang menyudutkan anak bungsu.
Belum lagi, orangtua menganggap yang lebih muda ceroboh dan tidak bertanggung jawab. Duh sabar ya adik!
5. Dibandingkan oleh saudaranya sendiri di sekolah
Siapa bilang si Bungsu hanya menghadapi perjuangan di rumah? Kehidupan sekolahnya pun memiliki tantangan tersendiri, terlebih lagi jika kakak dan adik ini ditempatkan di satu sekolah dan pernah diajarkan oleh guru yang sama.
Yup, anak bungsu selalu dibandingkan dengan saudaranya.
Sebagian besar dari para anak bungsu telah mendengarkan, “Kakakmu adalah murid yang baik”, setidaknya sekali oleh guru mereka. Anak bahkan selalu disebut sebagai adik laki-laki atau perempuannya.
Bahkan, guru mengenali si Adik dari wajah saudaranya. Sehingga, sepertinya anak bungsu tidak pernah memiliki identitas sendiri.
6. Sering dipanggil dengan nama saudaranya
Ketika memiliki dua anak atau lebih, terkadang orangtua suka bingung dan tertukar dalam memanggil nama anak-anaknya. Sehingga, sudah cukup buruk bagi anak bungsu ketika Mama memanggilnya dengan nama saudaranya yang lain.
Namun kesulitan ini tak hanya berhenti di situ saja.
Bibi, paman, guru, dan bahkan nenek, yang mengatakan bahwa anak bungsu adalah cucu favoritnya, bisa salah memanggil namanya.
7. Adik terkadang harus mematuhi tuntutan dari saudaranya
Fakta yang satu ini mungkin yang paling dipahami oleh banyak anak bungsu. Mereka harus mematuhi tuntutan saudaranya, bahkan tak jarang para kakak memiliki kekuatan untuk membuat hidup anak bungsunya seperti di "neraka".
Mereka dapat merebut remote televisi dari adiknya kapan saja, mengancam dengan menyebarkan foto adik saat masih bayi, mengancam untuk menyembunyikan mainan, memberi tahu Mama tentang rahasia adik, atau memukul adiknya kapan pun, daftar yang tak ada habisnya.
Nah itulah tujuh kesulitan jadi anak bungsu yang orangtua harus tahu. Dibalik perlakuan orangtua yang memanjakan anak bungsunya, ternyata jadi anak bungsu tidak selalu mudah ya!
Menurut Mama, kesulitan apa lagi yang seorang anak bungsu rasakan?
Baca juga:
- 10 Tips Mendidik Kakak-Adik agar Tak Bersaing Satu Sama Lain
- 7 Kegiatan untuk Mengatasi Kakak-Adik Perempuan yang Susah Akur
- 7 Cara Mengatasi Kakak Adik yang Bertengkar saat di Perjalanan