Mata Ikan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Selain orang dewasa, anak-anak juga rentan pada gangguan kulit ini lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah anak pernah merasa tidak nyaman saat menggunakan sepatu baru? Jika iya, maka anak mungkin memiliki mata ikan. Mata ikan bisa terjadi akibat permukaan tubuh yang bergesekan dengan benda lain.
Dalam kasus masalah kulit ini, salah satu permukaannya adalah kulit yang lebih lembut. Walaupun lebih sering menyerang orang dewasa, mata ikan juga umum pada anak-anak, namun hal ini mudah untuk dicegah.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar mata ikan pada anak, Popmama.com akan membahas tanda-tanda, penyebab, cara mengatasi, dan mencegahnya di bawah ini. Yuk simak informasinya di bawah ini!
1. Mata ikan disebabkan oleh tekanan atau gesekan berulang pada area kulit
Dilansir dari mottchildren.org, mata ikan disebabkan oleh tekanan atau gesekan berulang pada area kulit. Tekanan tersebut menyebabkan kulit mati dan membentuk permukaan pelindung yang keras.
Mata ikan yang lunak dibentuk dengan cara yang sama, namun keringat terperangkap di tempat mata ikan yang berkembang, bagian intinya menjadi melunak. Mata ikan biasanya terjadi di antara jari-jari kaki, dan tidak disebabkan oleh virus dan tidak menular.
Mata ikan pada kaki juga bisa disebabkan oleh tekanan berulang akibat olahraga, cara berjalan yang abnormal, atau struktur tulang seperti telapak kaki datar selain itu, mata ikan juga bisa terjadi ketika anak memakai sepatu yang ketat di sekitar area jari kaki.
2. Mata ikan menyebabkan area kulit jadi mengeras dan menebal
Dilansir dari kidshealth.org, hampir mirip dengan kapalan, mata ikan juga menyebabkan area kulit yang mengeras dan menebal. Mata ikan biasanya terlihat seperti cincin berwarna kuning pucat, namun pada kulit di sekitar bagian tengah lebih keras dan berwarna abu-abu.
Mata ikan terkadang tidak menyebabkan rasa nyeri, tetapi dapat menyebabkan anak nyeri saat berjalan atau mengenakan sepatu. Dan mata ikan mungkin membuat kaki anak lebih sulit untuk masuk ke dalam sepatunya.
3. Jenis-jenis mata ikan berdasarkan bentuk dan area timbulnya
Berdasarkan bentuk dan area timbulnya, mata ikan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Mata ikan keras
Mata ikan keras adalah jenis yang paling umum terjadi. Mata ikan keras timbul di bagian kulit yang langsung bersentuhan dengan tulang. Gejalanya seperti penumpukan kulit yang terasa keras dan memiliki inti di bagian tengahnya.
Mata ikan lunak
Mata ikan lunak terjadi pada bagian kulit yang cenderung lebih lembap, seperti pada kulit di sela-sela jari. Mata ikan jenis ini berwarna keputihan dan abu-abu, lebih halus, dan teksturnya kenyal.
Mata ikan kecil
Sedangkan mata ikan jenis ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari mata ikan lainnya. Mata ikan kecil umumnya muncul pada bagian bawah kaki. Walaupun ukurannya lebih kecil, mata ikan jenis ini dapat menyebabkan rasa nyeri.
4. Faktor yang menyebabkan mata ikan pada anak
Dilansir dari stanfordchildrens.org, seorang anak lebih berisiko mengalami mata ikan jika ia memiliki beberapa kebiasaan yang menjadi pemicu, seperti:
- Sangat aktif secara fisik
- Seringkali mengenakan sepatu yang tidak pas
- Tidak memakai kaus kaki saat menggunakan sepatu
- Memiliki masalah kaki lainnya
- Menderita obesitas
- Ada kelainan bentuk jari, seperti hammertoe dan bunion
- Memiliki bekas luka atau kutil
- Ada kelainan kelenjar keringat
Walaupun lebih sering terjadi pada orang dewasa dengan usia lebih dari 65 tahun, mata ikan dapat terjadi pada semua golongan usia dengan faktor penyebab seperti di atas.
5. Waktu yang tepat untuk membawa anak ke dokter
Mama dapat langsung membawa anak konsultasi ke dokter jika kondisi mata ikan anak tidak kunjung membaik, setelah dilakukan perawatan mandiri di rumah.
Terlebih lagi jika mata ikan yang terjadi menyebabkan rasa nyeri yang parah sehingga membuat anak sulit melakukan aktivitasnya sehari-hari, atau mengalami pendarahan, infeksi, atau peradangan.
6. Proses diagnosa dalam memastikan mata ikan dan perawatan yang diberikan
Dokter akan memeriksa mata ikan yang menyebabkan masalah bagi anak. Dokter mungkin juga menanyakan pertanyaan tentang keseharian anak, hobinya, atau jenis sepatu yang sering anak kenakan.
Rontgen pada kaki juga dapat dilakukan jika dokter mencurigai adanya masalah pada tulang. Mata ikan sebanarnya tidak membutuhkan perawatan, kecuali jika menyebabkan rasa sakit yang mengganggu. Jika menyebabkan nyeri, Mama dapat meredakan nyeri akibat mata ikan pada anak, dengan:
- Mengenakan sepatu yang pas atau longgar, dengan ujung kaki yang lebih lebar dan dalam
- Ujung kaki sepatu yang lebih lebar mencegah jari-jari kaki saling menekan, mengurangi tekanan pada mata ikan lunak.
- Ujung sepatu yang lebih dalam, mencegah bagian atas sepatu menekan jari-jari kaki, yang mengurangi tekanan pada mata ikan keras.
- Mama juga bisa menggunakan bantalan pelindung agar anak lebih nyaman saat mengenakan sepatu.
Hal lain yang bisa Mama coba, termasuk:
- Mengurangi ukuran mata ikan dengan merendamnya dalam air hangat lalu menggunakan batu apung untuk menghilangkan kulit mati. Hindari memotong mata ikan sendiri, terutama jika anak berisiko diabetes atau kondisi lain yang menyebabkan masalah peredaran darah atau mati rasa.
- Menggunakan asam salisilat untuk melembutkan mata ikan yang dilanjutkan dengan menggosok mata ikan dengan batu apung.
- Beberapa dokter mungkin tidak menyarankan penggunaan asam salisilat karena dapat merusak kulit di sekitarnya. Jika dokter anak memperbolehkan Mama menggunakan asam salisilat, pastikan untuk mengoleskannya hanya pada area mata ikannya saja, dan bukan pada kulit di sekitarnya. Namun, jangan menggunakan asam salisilat jika anak berisiko diabetes atau kondisi lain yang menyebabkan masalah peredaran darah atau mati rasa.
- Minta dokter untuk menghilangkan atau memotong mata ikan di jari anak dengan pisau kecil.
- Jika anak terus mengalami masalah dengan mata ikan, atau masalahnya parah, dokter mungkin meminta Mama dan anak menemui spesialis kaki atau ahli penyakit kaki.
- Pembedahan jarang digunakan untuk mengobati kapalan atau jagung. Tetapi jika struktur tulang menyebabkan mata ikan, pembedahan dapat digunakan untuk mengubah atau menghilangkan struktur tulang, namun cara ini digunakan hanya jika pengobatan lain gagal.
Jika anak berisiko atau memiliki riwayat yang berhubungan dengan diabetes, masalah peredaran darah atau mati rasa, sebaiknya Mama bicarakan dengan dokter sebelum mencoba pengobatan apapun untuk mata ikan.
7. Tips mencegah mata ikan pada anak
Mata ikan dapat dicegah dengan mengurangi atau menghilangkan tekanan pada kulit. Bagaimana caranya? Berikut beberapa tips pencegahan mata ikan pada anak:
- Agar kaki anak bebas dari mata ikan, pilih sepatu dengan bijak. Cobalah untuk berbelanja sepatu di sore hari karena pada saat itulah kaki menjadi lebih besar. Kaki menjadi sedikit bengkak karena anak berjalan sepanjang hari.
- Mama dapat memastikan ukuran sepatu anak dengan tepat dengan mengukur kedua kaki terlebih dahulu, atau diukur oleh petugas toko sepatu sebelum membeli sepasang sepatu.
- Cobalah kedua sepatu tersebut dan berjalan-jalanlah sebentar sebelum membelinya. Meskipun sepatu terlihat sangat bagus untuk anak, jangan membelinya jika terasa kurang pas. Seringkali, ukuran yang berbeda dapat membuat perbedaan besar.
- Meskipun anak menyukai sepasang sepatunya, yang terbaik adalah tidak selalu memakainya. Padukan dengan memakai berbagai macam sepatu. Dengan begitu, kaki anak tidak akan selalu tertekan atau tergosok di tempat yang sama.
- Mata ikan di kaki biasanya dapat dicegah dengan memakai sepatu yang memiliki sepatu dengan bagian jari kaki yang lebih lebar.
- Jika bagian tubuh anak mudah terkena gesekan, kenakan bantalan yang sesuai. Misalnya, jika anak sering berolahraga di area yang keras, seperti lapangan tenis atau basket, kenakan bantalan lutut.
- Cara anak berjalan juga bisa dipengaruhi oleh tulang kakinya atau bahkan otot betis yang tegang. Jika demikian, ahli penyakit kaki mungkin dapat membantu anak mama dalam melakukan perubahan yang dapat mencegah masalah kaki seperti mata ikan.
Nah itulah beberapa informasi seputar mata ikan pada anak. Dengan menerapkan pencegahan di atas, diharapkan dapat menghindari anak dari mata ikan serta beberapa gangguan kulit lainnya yang serupa seperti kapalan dan lecet. Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Infeksi Jamur Kuku pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasinya
- Gejala Psikosomatik pada Remaja dan Cara Mengatasinya
- Hiperhidrosis pada Anak: Penyebab dan Gejala yang Harus Diperhatikan