Bisa Jadi Gejala Serius, 9 Penyebab Perut Buncit pada Anak Laki-Laki
Perut buncit pada anak bisa disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari hingga gejala penyakit berbahaya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya anak laki-laki sangat aktif dan penuh energi. Namun ketika Mama melihat perubahan kondisi fisik yang disertai dengan gejala-gejala tertentu, pasti Mama akan merasa khawatir dan bertanya-tanya.
Misalnya ketika melihat anak memiliki perut buncit, tentu akan muncul pertanyaan apakah itu menunjukkan sesuatu yang serius? Dan apakah penyebabnya? Apakah karena porsi makan yang berlebihan atau penyakit tertentu?
Perut buncit pada anak juga tidak boleh disepelekan, karena bisa menunjukkan tanda-tanda penyakit berbahaya.
Lantas, untuk mengetahui apa penyebabnya, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa kemungkinan yang menyebabkan perut bunci pada anak laki-laki. Simak informasinya di bawah ini ya Ma!
1. Stres
Tak hanya orang dewasa, anak juga dapat mengalami stres. Umumnya karena adanya perubahan-perubahan di sekitarnya, seperti ada anggota keluarga baru, pindah sekolah, pembelajaran virtual, dan lain-lain.
Stres dapat menyebabkan perut anak menjadi buncit, ini berpengaruh terhadap kenaikan berat badan sehingga menyebabkan penumpukkan lemak di perut.
Tak jarang, ketika anak mengalami stres, nafsu makannya ikut meningkat, terutama makanan manis dan tinggi lemak. Hal tersebut menyebabkan penumpukan lemak berlebih di perut.
Selain itu, hormon stres yaitu hormon kortison akan meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh, yang akhirnya melebarkan ukuran sel lemak. Sehingga, tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh seringkali dikaitkan dengan meningkatnya lemak di perut anak.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Apakah tingkat stres anak selama pandemi ini juga disertai malas berolahraga? Jika iya, maka inilah yang menjadi masalah utama. Jika anak tidak meluangkan waktu untuk aktivitas fisik dan berolahraga, maka jangan terkejut jika perutnya menjadi buncit.
Perut yang buncit terjadi karena lemak dari makanan yang dikonsumsi tidak terbakar dan tertimbun di bagian tubuh, yaitu perut.
Maka itu, penting lho untuk mengajak anak olahraga dengan intensitas ringan atau sedang jika ia belum terbiasa olahraga, seperti jalan cepat, zumba, jogging, dan lain-lainnya, yang memungkinkan anak lebih aktif bergerak.
3. Pola tidur yang buruk
Memiliki pola tidur yang berkualitas adalah salah satu hal penting yang dapat memengaruhi kesehatan siapapun, termasuk anak-anak di masa tumbuh kembangnya. Kurangnya tidur, dapat memengaruhi kesehatan anak hingga mampu meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Jika anak mama tidur kurang dari enam jam setiap malam, maka akan memperbesar risiko untuk menumpuk lemak perut yang menjadi salah satu penyebab perut buncit.
4. Mengonsumsi gula berlebihan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, stres terkadang menyebabkan anak mengonsumsi gula berlebihan. Dilansir dari Healthline, mengonsumsi gula yang berlebih bisa menyebabkan perut buncit.
Mama mungkin mengira bahwa gula hanya berasal dari gula yang ditambahkan dalam minuman manis seperti es teh, jus siap saji, minuman dalam kemasan, sampai soda.
Padahal, gula juga bisa ditemukan dalam kue, roti, makanan ringan, biskuit, sirup jagung, makanan berpengawet, dll.
Perut buncit akibat gula yang berlebihan terjadi akibat tingkat pembakaran lemak dan metabolisme tubuh yang cenderung menjadi lebih lambat.
5. Banyak mengonsumsi makanan dengan lemak trans
Mengonsumsi camilan yang digoreng atau camilan kemasan memang menjadi favorit banyak anak. Namun, mengonsumsi asupan tinggi lemak trans bisa menjadi masalah yang menyebabkan perut buncit pada anak laki-laki.
Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak trans antara lain gorengan, mentega, margarin, kue yang dipanggang, keripik, kerupuk, biskuit, dll. Selain memicu perut buncit, lemak trans juga berisiko menyebabkan anak mengalami peradangan, diabetes, hingga penyakit jantung.
6. Kekurangan protein
Penyebab perut buncit yang kerap tidak disadari orangtua adalah pola makan anak yang tidak seimbang, dan cenderung minim protein. Seperti yang Mama tahu, protein dapat membuat tubuh merasa kenyang, laju metabolisme meningkat, dan asupan kalori menurun.
Sebuah penelitian observasional membuktikan, bahwa orang yang mendapatkan protein dengan cukup, memiliki risiko yang lebih kecil pada perut buncit.
Pastikan Mama memilih jenis protein sehat untuk dikonsumsi anak, seperti ikan, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, tahu, tempe, sampai kacang-kacangan.
7. Radang usus buntu
Jika perut anak yang membuncit juga disertai dengan gejala demam, mual dan nyeri yang berpusat di sekitar sisi kanan bawah perut, segera waspadai.
Jika tidak segera ditangani, ini tak hanya menyebabkan perut buncit pada anak namun juga berpotensi pecah dan sebabkan infeksi yang mengancam keselamatan anak.
Biasanya dibutuhkan obat antibiotik atau operasi pengangkatan usus buntu, berdasarkan instruksi yang diberikan dokter saat menangani anak.
8. Bakteri usus
Memelihara kesehatan usus sangat penting, untuk menjaga kekebalan tubuh anak tetap sehat dan terhindari dari berbagai penyakit. Karena, ada ratusan jenis bakteri hidup dalam usus manusia, terutama di usus besar.
Beberapa bakteri mungkin ada yang bermanfaat, namun juga ada yang merugikan. Bakteri atau parasit pada usus ini bisa menyebabkan perut buncit pada anak. Gejala yang muncul biasanya adalah diare, sakit perut, mual, dan perut buncit.
Walaupun gejalanya mirip sembelit, kondisi ini tetap perlu mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter ya, Ma.
9. Tumor
Jika Mama memerhatikan anak memiliki perut yang buncit namun tubuhnya kurus, ini bisa dikaitkan dengan adanya tumor di perut. Ini juga bisa diperhatikan ketika anak mengalami intensitas buang air kecil yang lebih berkurang selama beberapa waktu.
Perut buncit tersebut ditimbulkan karena ada sejenis benjolan atau tumor pada daerah perut anak. Tekstur tumornya yang halus dan tidak nyeri saat ditekan, membuat anak telihat baik-baik saja.
Meski tidak disertai gejala yang menonjol, ketika perut anak membuncit tak dalam jangka waktu lama, penting untuk segera periksakan ke dokter.
Nah itulah beberapa penyebab perut buncit pada anak laki-laki yang perlu Mama ketahui. Kebiasaan sehari-hari anak bisa menjadi faktor utama penyebab perut buncit, sehingga penting untuk memiliki rutinitas yang mendukung kesehatannya, dengan pola tidur yang berkualitas, melakukan aktivitas fisik, dan pola makan yang sehat.
Jika perut buncit disertai dengan gejala, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosa yang tepat serta perawatan yang sesuai dengan kondisi anak.
Baca juga:
- Perut Anak Buncit Tapi Kurus, Apakah Sehat atau Tidak?
- Jangan Disepelekan, Ini 6 Penyebab Perut Buncit pada Remaja Perempuan
- Wah, Ternyata 6 Makanan Ini Penyebab Perut Buncit