Beri Tahu Anak, 7 Spesies Kura-kura yang Sangat Terancam Punah
Mulai dari perusakan habitat hingga eksploitasi berlebihan, menyebabkan kura-kura ini terancam punah
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang anak mungkin telah ketahui, kura-kura adalah salah satu kelompok reptil tertua yang masih ada di bumi, dengan anggota paling awal yang diketahui berasal dari Zaman Jurassic Tengah alias lebih dari 160 juta tahun yang lalu.
Sayangnya, banyak spesies kura-kura sekarang terancam punah. Mereka terancam akibat perusakan habitat dan eksploitasi berlebihan dalam perdagangan hewan peliharaan.
Dari 356 spesies kura-kura, 161 spesies berstatus terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Dari 161 spesies yang terancam punah, 51 di antaranya dianggap sangat terancam punah atau critically endangered.
Spesies kura-kura apa saja yang sangat terancam punah? Berikut Popmama.com telah merangkum 7 spesies kura-kura yang sangat terancam punah. Yuk beri tahu anak!
1. Kura-kura Radiata
Kura-kura radiata (Astrochelys radiata) berasal dari Madagaskar selatan, tetapi juga ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil di bagian lain pulau. Setelah melimpah di seluruh pulau, spesies ini sekarang terdaftar sebagai sangat terancam punah oleh IUCN.
Kura-kura radiata terancam punah sekitar 40 persen terutama di area pulau tempat mereka pernah hidup sebelumnya. Satu studi memperkirakan bahwa jika upaya konservasi lebih lanjut tidak dilakukan, maka spesies ini akan punah dalam 50 tahun ke depan
Ancaman paling parah terhadap kura-kura radiata termasuk hilangnya habitat dan perburuan liar. Karena hutan tempat kura-kura hidup ditebang untuk pengambilan kayu dan untuk memberi ruang bagi lahan pertanian, kemungkinan habitat kura-kura semakin terbatas.
Selain itu, kura-kura sering ditangkap oleh pemburu yang menjualnya sebagai hewan peliharaan baik di Madagaskar maupun internasional. Pemburu juga membunuh kura-kura dan menjual dagingnya sebagai makanan.
2. Tuntong Borneo
Painted terrapin atau tuntong borneo (Batagur borneoensis) ditemukan di Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
IUCN mencantumkan bahwa hewan ini tak hanya sangat terancam punah, tetapi juga sebagai salah satu dari 25 penyu air tawar yang paling terancam punah di bumi.
Perusakan habitat yang disebabkan oleh operasi pemanenan kelapa sawit dan perikanan udang adalah salah satu ancaman paling serius bagi spesies ini.
Pemburu juga akan menangkap tuntong borneo untuk dijual sebagai makanan atau sebagai hewan peliharaan dan akan memanen telur penyu untuk konsumsi manusia. Ini selanjutnya berkontribusi pada penurunan jumlah populasi.
3. Kura-kura Angonoka
Kura-kura angonoka (Astrochelys yniphora), juga dikenal sebagai kura-kura mata bajak, hanya ditemukan di wilayah Teluk Baly di barat laut Madagaskar.
Saat ini terdaftar sebagai sangat terancam punah oleh IUCN, dan dianggap sebagai kura-kura paling terancam di bumi. Populasi liar kura-kura angonoka saat ini diperkirakan berisi sekitar 200 ekor, tetapi mungkin hanya 100 ekor dewasa, jika tidak lebih rendah.
Spesies ini sangat terancam oleh pemburu liar yang menangkap dan menjual kura-kura secara ilegal sebagai hewan peliharaan. Mereka sangat populer dalam perdagangan hewan peliharaan ilegal, karena seekor kura-kura angonoka dewasa dapat dijual seharga puluhan ribu dolar.
Sementara perdagangan hewan peliharaan ilegal merupakan ancaman terbesar bagi spesies ini, kura-kura angonoka juga menderita kehilangan habitat dan kebakaran. Ini disebabkan oleh peternak untuk penggembalaan ternak dan penggunaan pertanian lainnya.
4. Penyu Kempi
Penyu kempi atau Kemp's Ridley (Lepidochelys kempii) ditemukan di Samudera Atlantik di sepanjang pantai timur Amerika Serikat.
Meskipun spesies ini ditemukan sejauh utara New Jersey, populasi paling melimpah di Teluk Meksiko. mereka terdaftar sebagai sangat terancam punah. Hal ini juga disebabkan karena mereka adalah spesies penyu paling langka di bumi.
Setelah melimpah di Samudra Atlantik, spesies ini telah menurun populasinya lebih dari 80 persen selama tiga generasi terakhir.
Pukat udang adalah bahaya terbesar bagi spesies ini, karena penyu sering terjerat dalam jaring ikan ini dan mati.
Hilangnya habitat dan polusi, seperti yang disebabkan oleh tumpahan minyak Deepwater Horizon 2010, juga merupakan ancaman besar bagi kelangsungan hidup penyu kempi.
5. Penyu Hutan Filipina
Penyu hutan Filipina atau Philippine forest turtle (Siebenrockiella leytensis), yang hanya ditemukan di pulau Palawan, Filipina.
Saat ini, spesies tersebut terdaftar sebagai sangat terancam punah oleh IUCN. Karena sifat dan sejarahnya yang penuh teka-teki, penyu hutan Filipina sangat dihargai oleh kolektor hewan eksotis.
Dengan demikian pemburu sering menargetkan spesies tersebut untuk dijual sebagai hewan peliharaan.
Inilah yang membuat spesies penyu ini sangat populer dalam perdagangan hewan peliharaan ilegal, sehingga menjadi salah satu spesies yang terancam punah yang paling sering ditemukan dalam kepemilikan pemburu liar.
6. Flattened Musk Turtle
Flattened Musk Turtle (Sternotherus depressus) memiliki habitat yang sangat terbatas. Ia hidup dalam sistem drainase tunggal sungai kecil dan aliran di Alabama. IUCN mencantumkan spesies ini sebagai sangat terancam punah.
Ancaman terbesar bagi Flattened Musk Turtle adalah perusakan habitat dan polusi, sebagian besar disebabkan oleh operasi penambangan batu bara di dekatnya, yang memasukkan bahan kimia beracun ke sungai dan menyebabkan pendangkalan.
Operasi dan konstruksi pertanian juga berkontribusi terhadap pencemaran habitat kura-kura. Pencemaran tak hanya merugikan mereka secara langsung, tetapi juga menurunkan jumlah populasi moluska tertentu yang menjadi sumber makanan mereka.
Selain itu, pendangkalan memperkuat erosi daerah berbatu tempat kura-kura hidup, semakin membatasi jangkauan mereka.
Penyakit juga dapat berkontribusi pada penurunan jumlah populasi. Merebaknya penyakit kekebalan pada pertengahan 1980-an menyebabkan populasi Flattened Musk Turtle di sungai Sipsey Fork turun lebih dari 50 persen dalam satu tahun.
7. Kura-kura Kotak Berkepala Kuning
Kura-kura kotak berkepala kuning atau Yellow-Headed Box Turtle (Cuora aurocapitata) berasal dari provinsi Anhui, Tiongkok tengah.
Saat ini mereka terdaftar sebagai sangat terancam punah oleh IUCN, bahkan kura-kura ini dianggap sebagai salah satu dari 25 spesies paling terancam punah di dunia.
Spesies ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988 dan menjadi hewan yang sangat berharga dalam perdagangan hewan peliharaan. Pemburu mulai menangkap penyu untuk dijual sebagai hewan peliharaan, menyebabkan jumlah populasi menurun dalam satu dekade.
Saat ini, ada lebih sedikit kura-kura kotak berkepala kuning yang hidup di alam liar daripada di penangkaran.
Selain menderita eksploitasi berlebihan dalam perdagangan hewan peliharaan, spesies ini juga terancam oleh pencemaran air dan perusakan habitat yang disebabkan oleh bendungan pembangkit listrik tenaga air.
Nah itulah 7 spesies kura-kura yang sangat terancam punah, menurut IUCN. Semoga dengan mengenalkan anak pada spesies yang terancam punah, ini dapat mengajarkannya untuk lebih peduli pada hewan.
Walaupun kita mungkin tak bisa menolong para spesies ini secara langsung, Mama dapat mengajarkan anak untuk tidak membuang sampah sembarangan di laut, hingga memberikan donasi untuk organisasi terpercaya yang berusaha melindungi satwa-satwa yang terancam punah.
Baca juga:
- 5 Spesies Lumba-Lumba Paling Langka di Dunia dan Teracam Punah
- 7 Spesies Hewan Langka di Laut Dalam, Menakjubkan!
- 10 Hewan dari Huruf B yang Ada di Muka Bumi, Kenalkan pada Anak