1001 Strategi Membangun Mental Anak agar Pantang Menyerah
Membantu anak agar mampu menghadapi tantangan dalam mencapai tujuannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semakin usia bertambah, anak akan bertemu dengan berbagai tantangan dan permasalahan dalam hidupnya. Bisa dari diri sendiri, keluarga, pertemanan, dan lingkungan sekolah. Tak jarang anak bisa merasa kecewa bahkan stres saat menghadapinya.
Dalam menghadapinya, anak perlu memiliki sebuah sikap yang membantunya bangkit dari kekecewaan tersebut, yaitu pantang menyerah. Untuk membentuk mental anak yang pantang menyerah, Mama juga perlu memiliki strategi khusus untuk melatih mental pantang menyerah anak
Kali ini Popmama.com akan membahas lebih lengkap tentang 1001 strategi untuk membangun mental pantang menyerah pada anak, berdasarkan informasi dari Fathya Artha Utami, M.Psi, Psikolog yang merupakan seorang Psikolog anak dari kegiatan Kuliah WhatsApp Popmama Parenting Academy 2020.
Yuk simak informasinya berikut ini!
1. Pantang menyerah adalah kemampuan untuk bangkit kembali dari rasa kecewa dan tidak berdaya
Pantang menyerah atau yang dikenal dengan Resilience ini adalah kemampuan untuk bangkit kembali dari rasa stres, kecewa, rasa tidak berdaya, atau dari situasi yang diluar kendali anak. Sehingga pantang menyerah ini adalah kumpulan dari kemampuan anak untuk bertahan hidup.
Lalu mengapa mental pantang menyerah ini penting untuk anak?
Menurut Fathya, anak-anak saat ini merupakan generasi Alpha. Tantangan terbesar dari generasi Alpha adalah tumbuh di dunia, yang sekarang dikenal sebagai Vuca World.
2. Definisi dari Vuca World yang merupakan tantangan anak-anak generasi Alpha
Vuca World sendiri merupakan sebuah singkatan, yang definisinya sebagai berikut ini:
- V adalah Voltar, yang digambarkan saat ini dunia sangat cepat mengalami perubahan. Bahkan mungkin Mama bisa merasakannya dari perputaran informasi yang begitu cepat dalam sehari, selalu ada informasi yang baru, perkembangan sumber informasi yang semakin meningkat.
- U adalah Uncertain, yaitu anak-anak akan menghadapi banyak ketidakpastian. Salah satu contohnya adalah keadaan saat ini, di masa pandemi. Anak-anak tidak pasti kapan mulai masuk sekolah, kapan bisa bertemu dengan teman-teman, kapan bisa bermain di luar.
- C adalah Complex, yaitu banyak faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, serta banyak faktor yang mungkin anak-anak belum bisa sepenuhnya paham namun perlu Mama jelaskan.
- A adalah Ambigu, adanya ketidakjelasan dari sebuah situasi, jawabannya abu-abu atau belum tentu.
Dari definisi Vuca World di atas, setiap anak akan berhadapan dengan dunia yang tidak menentu. Sehingga kemampuan pantang menyerah ini perlu dimiliki oleh anak.
“Kemampuan pantang menyerah anak akan menjadi lebih kuat, tidak mudah terbawa ketidakpastian, dan bisa meregulasi kehidupan, dan bisa bertanggung jawab, dan menjadi individu yang tahan banting atau tidak mudah loyo dalam menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan rencananya,” ujar Fathya.
3. 1001 strategi untuk membangun mental pantang menyerah anak diambil dari kata SERIBU dan SATU
Sesuai dengan 1001 strategi untuk membangun mental pantang menyerah anak, strategi yang digunakan juga diambil dari kata SERIBU dan SATU. Kata SERIBU nya itu sendiri, dapat dibagi menjadi berikut ini:
S yaitu Set Goal yang jelas
Mama perlu membantu anak untuk melihat dari setiap usahanya sebenarnya apakah tujuan akhirnya. Hal ini penting karena seringkali anak biasanya suka kurang motivasi atau malah mundur ketika menghadapi sebuah tantangan besar, karena anak tidak melihat ujung akhirnya apa.
Sehingga, ketika ia menghadapi tantangan dan merasa kesulitan, Mama bisa ingatkan anak tentang tujuan akhirnya. Misalnya anak lagi suka menggambar, ia merasa kurang puas dengan gambarnya dan ia membandingkan dengan gambar yang lebih baik.
Kemudian Mama bisa bertanya pada anak bagian-bagian pesawat yang ia gambar, dan ketika ia menjelaskan bagian pesawat, Mama bisa mengatakan bahwa anak sudah berhasil menggambar pesawat, sehingga anak menyadari ia berhasil dan mengurangi rasa kurang puas anak.
E yaitu Empati
Salah satu hal yang penting dalam seseorang dalam memiliki kemampuan pantang menyerah adalah kemampuan anak untuk meregulasi emosi. Sebagai orangtua, Mama perlu berempati dahulu terkait dengan apa yang anak-anak hadapi.
Mungkin buat orangtua, tantangan yang dialami anak adalah hal yang sepele. Namun bagi anak, itu adalah nyata dan besar buat mereka. Sehingga Mama perlu menunjukkan empati, benar-benar peduli, dan mengetahui ini adalah masalah yang serius dialami anak.
R yaitu Rasakan emosi yang dialami
E dan R memiliki keterkaitan. Selain berempati, Mama juga perlu membantu anak untuk mengenali emosi yang ia rasakan, sehingga anak dapat mengenali dan merasakan emosi yang dialami.
I yaitu Ingatkan bahwa ia berharga
Pantang menyerah juga sering dikaitkan dengan Self-esteem atau Self-worth, di mana sebagai individu anak ingin merasa dihargai walaupun anak merasa ia gagal atau ragu dalam menghadapi tantangan.
Sehingga Mama perlu meyakinkan anak bahwa tugas yang dilakukan anak bukan tugas yang mudah, sehingga wajar merasa ragu dan kecewa. Tetapi, Mama ingatkan bahwa anak berharga dan kegagalan tidak mendefinisikan siapa diriya. Tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti anak ya, Ma.
B yaitu membantu anak Berpikir kritis
Salah satu hal yang penting untuk mengajarkan anak pantang menyerah adalah mengkritisi situasi, karena seringkali anak jatuh dan sulit bangun saat ia mengartikan kegagalan itu sebagai kegagalan saja, atau berhasil saja.
Tetapi sebenarnya, ada proses-proses yang bisa lihat dan di kritisi kembali. Bahkan juga bisa dijadikan kesempatan untuk belajar. Jadi ketika anak mengalami kegagalan, Mama dapat mengajak anak untuk berpikir kritis dengan melihat permasalahan yang membuat anak kecewa.
Saat anak mengungkapkan perasaannya, seterusnya Mama dapat mengajak anak belajar untuk meningkatkan kemampuannya tersebut. Sehingga anak tahu apa saja yang perlu dikembangkan ketika ingin melakukan hal yang sama tapi tidak melakukan kesalahan yang sama.
U Ubah tantangan menjadi kesempatan
Ketika ada tantangan, ada rasa gagal dan kecewa. Mama coba untuk mengkritisi situasi tersebut dan membantu anak melihat hal baik apa yang bisa anak pelajari untuk bisa ditingkatkan.
4. Sedangkan SATU merupakan tujuan, di mana orangtua berperan sebagai fasilitator atau pelatih
SERIBU ini sebenarnya dapat membantu anak untuk menerima segala perasaan tidak nyaman seperti rasa kecewa, rasa gagal, dan sebagainya.
Namun, tetap meyakinkan pada anak bahwa mereka berharga dan mereka mampu untuk melihat poin-poin pelajaran apa yang bisa mereka bawa untuk aktivitas selanjutnya agar anak kesalahan yang sama.
Kemudian untuk SATU nya merupakan tujuan, untuk membantu anak yang di mana orangtua berperan sebagai fasilitator atau pelatih. Sehingga yang perlu dilakukan adalah banyak bertanya dan merefleksikan perasaan anak.
“Jadi tujuannya satu, kita membantu anak, menjadi pelatihnya anak untuk melihat situasinya, untuk melihat sebenarnya apa yang anak sedang hadapi. Tapi ujung-ujungnya, merekalah nanti yang menemukan solusinya dengan bantuan Mama,” ujar Fathya.
5. Empat hal utama yang melandasi kemampuan pantang menyerah pada anak
Teknik strategi 1001 yang baru saja Mama baca di atas, dapat dilatih setiap hari ketika anak mengalami tantangan. Strategi ini memiliki tujuan akhir, yaitu agar membangun mental anak yang pantang menyerah.
Tetapi sesuai definisinya kemampuan pantang menyerah ini adalah kumpulan skill atau kemampuan serta sekumpulan karakter. Terdapat empat hal utama yang melandasi kemampuan pantang menyerah, yang bisa dibentuk melalui 1001 strategi, yaitu:
Percaya diri: melalui 1001 strategi anak bisa tampil sebagai individu yang lebih percaya diri walaupun menghadapi tantangan atau merasa disituasi tertentu ia gagal.
Terkendali: dapat meregulasi emosi, bagaimana anak bisa mengendalikan emosinya, mampu mengenali emosi, dan juga dorongan dari dalam dirinya.
Adaptif: dengan perubahan dunia saat ini, anak diharapkan dapat mudah adaptif. Strategi ini juga melatih anak untuk menyesuaikan perilaku, pikiran, dan perasaannya dalam menghadapi sebuah situasi.
Banyak akal: memiliki kemampuan untuk membuat rencana atau strategi yang realistis dalam menyelesaikan masalah.
Ketika anak sudah memiliki 4 hal ini, harapannya anak bisa lebih siap menjadi individu yang pantang menyerah.
6. Anak mencontoh dari orangtua, sehingga Mama dan Papa juga harus menunjukkan sikap pantang menyerah
Namun seperti yang Mama ketahui, anak juga belajar dari melihat orangtuanya dan mencontoh apa yang dilakukan oleh orangtua. Sehingga jika memiliki anak yang pantang menyerah, Mama dan Papa juga harus memiliki sikap pantang menyerah itu sendiri ya.
“Kalau kitanya saja tampil sebagai orangtua yang sulit mengelola emosi, sering merasa mudah tertekan, mudah lelah, kewalahan, sulit untuk sepenuhnya hadir di depan anak-anak. Maka anak juga akan bingung sebetulnya gimana bagaimana cara mengelola emosi yang baik,” menurut Fathya.
Sehingga, 1001 strategi juga merupakan latihan yang awalnya dapat diterapkan pada kehidupan Mama saat mengalami kesulitan.
Intinya, bagaimana Mama dan anak melihat tantangan sebagai hadiah yang memaksa untuk mencari jalan kreatifitas untuk bertahan, sehingga tidak cepat menyerah pada tantangan tersebut, melainkan mencoba berdamai untuk mencari jalan bersama untuk menghadapinya.
Nah itulah 1001 strategi dari Fathya Artha Utami, M.Psi., Psikolog untuk membangun mental anak agar pantang menyerah dalam menghadapi setiap tantangan dalam hidupnya.
Jika Mama ingin mengetahui informasi selengkapnya mengenai Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020, Mama bisa langsung cek di Instagram @popmama.parenting.academy atau dari Popac.popmama.com ya. Semoga informasinya bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Terkenal Paling Unggul, Ini Pola Asuh Anak Generasi Alpha
- 5 Risiko Jika Orangtua Memaksa Anak Unggul di Segala Bidang
- 5 Risiko Jika Orangtua Memaksa Anak untuk Unggul di Semua Bidang Studi