TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

66 Siswa SD di Garut Keracunan Diduga karena Es Krim

Penjual es krim tersebut masih belum ditemukan

Freepik/Freepik

Es krim adalah produk makanan beku yang disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa di Indonesia. Selain karena rasanya yang manis, es krim juga dapat menyegarkan tubuh di tengah musim panas.

Namun, terkadang konsumsi es krim pun dapat menjadi bencana.

66 siswa di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat mengalami keracunan massal pada Selasa (14/2/2023).

Kejadian yang dialami oleh puluhan siswa tersebut diduga akibat mengonsumsi es krim yang dijual pedagang keliling di sekitar sekolah.

Kali ini, Popmama.com telah merangkum kejadian 66 siswa SD di Garut keracunan karena es krim. Silakan dibaca!

1. Kronologi 66 siswa SD di Garut keracunan karena es krim

Pexels/Min An

Kapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman membeberkan kronologi kasus keracunan yang menimpa puluhan siswa SD pada pukul 11.00 WIB.

Setelah melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara, diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami keracunan massal mencapai 66 orang, yaitu 16 laki-laki dan 50 perempuan. Seluruh korban mengonsumsi jajanan berupa es krim dari seorang penjual keliling.

Awalnya pada pukul 9.30 WIB, para siswa sedang di jam istirahat. Seperti siswa pada umumnya, mereka akan jajan atau bermain di jam ini. Saat itu, mereka melihat ada pedagang keliling yang menjual es krim di sekitar sekolah.

Mereka tertarik untuk makan es krim dan harga yang dijual pun tergolong murah, yaitu Rp2.000 per cup. Akhirnya, mereka pun membeli dagangan penjual tersebut.

Namun, sekitar 30 menit setelah mengonsumsi es krim, mereka mengalami gejala keracunan seperti pusing, sakit perut, mual, dan muntah.

2. Para siswa telah mendapat penanganan medis

Freepik/interstid

66 siswa tersebut selanjutnya dibawa ke puskesmas yang tidak jauh dari lokasi sekolah untuk diberikan penanganan medis.

Untungnya, setelah itu kondisi para siswa jauh membaik. Para siswa yang sudah benar-benar pulih diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

Dari 66 siswa yang diduga keracunan itu, salah satunya mengalami gejala terbilang lebih parah dibanding yang lainnya. Siswa tersebut harus mendapatkan penanganan lebih intensif.

3. Penjual es krim sudah tidak ada di lokasi

Unsplash/Madrosah Sunnah

Saat ini, pihak kepolisian belum berhasil memintai keterangan dari penjual es krim. Pasalnya, penjual es krim sudah tidak ada di lokasi ketika didatangi untuk diselidiki polisi.

Menurut pedagang lain yang berjualan di sekitar sekolah dan juga masyarakat sekitar, mereka sama sekali tidak mengenal pedagang es krim tersebut. Pedagang itu baru pertama kali berjualan di sekitar SD dan langsung pergi setelah dagangannya habis.

Untuk itu, Kapolsek mengimbau agar orang tua dan pihak sekolah dapat lebih ketat melakukan pengawasan terhadap jajanan anak-anak, supaya tidak terulang kasus yang sama.

Itu dia informasi mengenai 66 siswa SD di Garut keracunan karena es krim. Waspadai jajanan yang dibeli si Anak ya, Ma.

Baca juga:

The Latest