Benarkah Letak Astronomis Indonesia Memengaruhi Kehidupan Masyarakat?
Terletak di garis khatulistiwa, membuat Indonesia memiliki iklim tropis
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Letak astronomis adalah letak wilayah berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur. Indonesia secara geografis terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini membuat Indonesia memiliki banyak lanskap gunung berapi.
Berdasarkan garis lintang 6º LU (Lintang Utara) - 11º LS (Lintang Selatan), membuat Indonesia memiliki iklim tropis.
Dilansir dari World Atlas, Indonesia sabagai negara kepulauan yang berada diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia memiliki lebih dari 17.504 pulau dengan daerah seluas 1.904.596 kilometer persegi.
Letaknya yang berada di tengah belahan bumi, lantas membuat kehidupan masyarakat Indonesia berbeda dari negara tropis lainnya. Benarkah letak astronomis Indonesia memengaruhi kehidupan masyarakat? Popmama.com telah merangkum jawabannya sebagai berikut:
1. Letak astronomis Indonesia
Garis bujur yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan yang membagi Bumi menjadi dua wilayah bagian barat dan timur ini membuat Indonesia terletak pada koordinat 95º hingga 141º Bujur Timur dan 6º Lintang Utara hingga 11º Lintang Selatan.
Letak astronomis ini lah yang membuat Indonesia memiliki iklim tropis dan terbagi ke dalam beberapa batas wilayah, diantaranya:
- Wilayah paling utara Indonesia di 6º 08' LU adalah Pulau We, yaitu pulau paling utara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
- Wilayah paling selatan Indonesia di 11º 15' LS adalah Pulau Rote, yaitu pulau paling selatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
- Wilayah paling barat Indonesia pada 95º 45' BB adalah Pulau Beureuh, yaitu pulau paling barat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
- Wilayah paling timur Indonesia pada 141º 05' BT adalah Sungai Fly, yaitu sungai yang berada di Kota Merauke Provinsi Papua.
2. Pembagian wilayah waktu Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang berada pada koordinat 950 BT-1410 BT ini membuat Indonesia terbagi atas tiga zona waktu yang berbeda, yaitu waktu Indonesia bagian barat (WIB), waktu Indonesia bagian tengah (WITA), dan waktu Indonesia bagian timur (WIT).
Pembagian tiga zona waktu ini diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 41 tahun 1988 tentang Pembagian Wilayah Republik Indonesia, yaitu:
- Waktu Indonesia Barat (WIB) dimulai dari 105º BT yang memiliki selisih waktu lebih 7 jam dengan Greenwich Mean Time (GMT). Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah merupakan wilayah dari WIB.
- Waktu Indonesia Tengah (WITA) dimulai dari 120º BT dan memiliki selisih waktu lebih 8 jam dengan Greenwich Mean Time (GMT). Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi merupakan wilayah dari WITA.
- Waktu Indonesia Timur (WIT) dimulai dari 135º BT dan mempunyai selisi waktu lebih 9 jam dengan Greenwich Mean Time (GMT). Maluku dan Irian Jaya merupakan wilayah dari WIT.
3. Iklim tropis
Indonesia berada pada wilayah iklim tropis dengan suhu udara sekitar 27 derajat Celcius. Iklim ini berdampak pada besarnya curah hujan. Pada umumnya curah hujan di Indonesia sekitar 2.500 mililiter per tahunnya.
Selain itu, iklim tropis membuat Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang merupakan penyumbang oksigen terbesar di dunia lho. Iklim tropis Indonesia juga menjadi tempat yang ideal untuk flora dan fauna, serta mampu mengurangi pemanasan global.
Indonesia dikenal dengan sinar matahari yang melimpah, karena membentang dari 23,5º LU hingga 23,5º LS, sedangkan garis lintang Indonesia yaitu 6º LU hingga 11º LS.
Kondisi sinar matahari yang cukup dan curah hujan yang tinggi membuat tanah di Indonesia sangat subur dan cocok untuk kegiatan pertanian. Hal inilah yang membuat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.
4. Keberagaman flora dan fauna
Tahukah kamu, Indonesia menjadi tempat dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia lho? Negara maritim ini setidaknya memiliki 115 hewan mamalia atau 12 persen dari 515 hewan mamalia di dunia.
Hal ini tidak terlepas dari kondisi iklim yang terjadi di Indonesia. Keberagaman flora dan fauna di Indonesia lebih tinggi daripada Amerika Serikat dan Afrika yang juga memiliki iklim tropis. Keberagaman ini dipengaruhi oleh curah hujan, garis lintang, dan juga ketinggian.
Indonesia memiliki kurang lebih sebanyak 25.000 jenis flora atau lebih dari 10% jenis tumbuhan di seluruh dunia. Persebaran ini pada umumnya didasarkan dari garis wallace dan garis weber.
Persebaran fauna di negara kepulauan ini dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu fauna Asiatis yang meliputi Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali (bagian barat), fauna Australis meliputi wilayah Papua dan Kepulauan Aru (bagian timur) dan fauna Peralihan meliputi wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara.
5. Keindahan alam Indonesia
Pemandangan alam Indonesia yang tak ada tandingannya ini membuat banyak orang berbondong-bondong mengunjungi tempat wisata di seluruh wilayah Indonesia. Alamnya yang sangat menawan ini tak terlepas dari pengaruh iklim tropis yang terjadi di Indonesia.
Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara bahkan mengenal Indonesia sebagai tempat favorit untuk menikmati pemandangan alam yang indah dan membuat takjub siapapun yang melihatnya.
Ketertarikan wisatawan untuk mengunjungi lokasi wisata alam di Indonesia dinilai mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya pengelolaan wisata alam dengan baik.
Masyarakat bisa memperkenalkan Indonesia sekaligus menjual kerajinan tangan asli Indonesia yang kerap dijadikan buah tangan oleh wisatawan.
Nah itu tadi penjelasan mengenai letak astronomis Indonesia yang memengaruhi kehidupan masyarakat. Bagaimana, menarik bukan? Belajar mengenai letak astronomis Indonesia yang memiliki banyak keuntungan.
Baca juga:
- 5 Fitur Google yang Dapat Kenalkan Flora & Fauna pada Anak, Coba Yuk!
- 7 Rekomendasi Tanaman Hias yang Cocok di Daerah Tropis
- Penting Dibawa, 10 Barang yang Harus Anak Miliki saat Musim Hujan