Peran dan Cara Orangtua dalam Menjadikan Anak Kebal dari Bully
Mama bisa ajarkan si Kecil untuk mengatasi bullying dengan cara yang sehat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak dahulu hingga saat ini, bullying atau perundungan telah menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Terdapat banyak insiden bullying yang terjadi di Indonesia. Masalah ini terutama melibatkan anak-anak usia sekolah dan remaja.
Bullying merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan anak. Sebagai orangtua, sangat penting bagi Mama untuk mengajari anak-anak bagaimana menghadapi dan mengatasi situasi bullying dengan cara yang sehat dan positif.
Berikut Popmama.com akan menjelaskan peran dan cara orangtua dalam membuat anak kebal dari bully. Simak dan pahami beberapa tips ini ya, Ma!
1. Membangun komunikasi terbuka
Kunci pertama dalam membantu anak-anak mengatasi bullying adalah dengan membangun komunikasi yang terbuka antara orangtua dan anak.
Luangkan waktu untuk mendengarkan perasaan dan pengalaman anak dengan penuh perhatian. Ajak anak berbicara tentang apa yang terjadi di sekolah atau lingkungan sekitar mereka.
Mama bisa berkomunikasi dengan anak dengan memulai pembicaraan seperti "Apakah ada yang ingin kamu ceritakan ke Mama tentang hari sekolahmu? Mama mau dengar."
Dengan memperkuat komunikasi yang baik, anak akan merasa lebih nyaman untuk membagikan pengalaman mereka dan mencari dukungan dari orangtua.
2. Berikan dukungan emosional
Anak yang mengalami bullying sering kali merasa terisolasi dan cemas. Sebagai orangtua, berikan dukungan emosional yang kuat kepada anak. Tunjukkan bahwa Mama memahami perasaan mereka dan bahwa Mama ada di sisi mereka.
Berbicaralah dengan lembut, jangan menyalahkan anak, dan hindari meremehkan pengalaman mereka. Mama bisa memberikan dukungan emosional seperti berkata seperti "Mama selalu ada di sisimu dan mendukungmu sepenuhnya. Jika ada masalah atau kamu merasa tidak nyaman, ceritakan padaku, dan kita akan mencarikan solusinya bersama."
Dengan memberikan dukungan yang konsisten, anak akan merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi situasi bullying.
3. Ajarkan keterampilan sosial
Keterampilan sosial yang baik adalah kunci dalam membantu anak-anak mengatasi bullying. Ajarkan anak tentang pentingnya menghormati orang lain, berbagi, dan bekerja sama.
Latih mereka untuk berbicara dengan cara yang sopan dan efektif, serta mengelola konflik dengan baik. Mama bisa mengajarkan dan melatih anak untuk mengekspresikan dirinya seperti menggunakan kalimat-kalimat seperti "Maaf, aku nggak nyaman" atau "Maaf, aku lagi nggak mau diganggu dulu" saat anak merasa tak nyaman akan sesuatu.
Dengan memperkuat keterampilan sosial, anak akan lebih mampu menjaga hubungan yang positif dengan teman-teman sebaya, menghindari konflik yang tidak perlu, dan mengurangi risiko menjadi korban bullying.
4. Tingkatkan rasa percaya diri anak
Rasa percaya diri yang kuat dapat membantu anak menghadapi bully dengan lebih baik. Dorong anak untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.
Berikan mereka kesempatan untuk meraih keberhasilan dan merasa bangga dengan prestasi mereka. Beri pujian ketika mereka melakukan sesuatu dengan baik dan dorong mereka untuk memecahkan tantangan dengan tekad.
Mama bisa selalu mengingatkan anak bahwa Mama percaya dan selalu bangga dengan mereka dengan mengungkapkan kalimat seperti "Percayalah pada dirimu sendiri. Kamu adalah anak yang luar biasa dan memiliki banyak kualitas yang hebat. Jangan biarkan kata-kata buruk dari orang lain merusak kepercayaan dirimu."
Mama juga bisa membantu anak meningkatkan kepercayaan dalam dirinya dengan selalu menerapkan kalimat-kalimat positif kepada diri sendiri, seperti kalimat "Aku suka dengan apa yang ada pada diriku" agar anak selalu ingat untuk menyukai diri sendiri sepenuhnya.
Dengan membangun rasa percaya diri yang positif, anak akan lebih mampu menangani bully dan tidak terpengaruh oleh kata-kata atau tindakan yang merendahkan.
5. Ajarkan strategi penanganan konflik
Orangtua perlu mengajarkan anak-anak tentang strategi penanganan konflik yang sehat dan non-kekerasan. Dorong mereka untuk mencari bantuan dari guru atau petugas sekolah jika mereka mengalami bullying.
Selain itu, ajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga batasan, menghindari konfrontasi fisik, dan menggunakan kata-kata yang baik untuk mengekspresikan ke tidak setujuan mereka. Contohnya, anak bisa menggunakan kalimat seperti "Kamu harus izin dulu kepada aku saat ingin menggunakan barang milikku" untuk mengingatkan batasan kepada orang lain.
Mengajarkan anak untuk mengatasi bully dengan cara yang lebih bijaksana dan damai akan membantu mereka membangun kekuatan dalam menghadapi situasi sulit.
Itulah penjelasan mengenai peran dan cara orangtua dalam membuat anak kebal dari bully. Dengan bimbingan dan perhatian yang tepat, Mama sebagai orangtua dapat membantu anak menghadapi situasi bully dengan lebih baik dan tumbuh menjadi individu yang kuat dan percaya diri.
Baca juga:
- Sering Dianggap Lucu, Ini 5 Dampak Negatif Bullying pada Bayi
- Seorang Anak SD Dibully Dua Kali di Sekolah, Begini Sikap sang Mama
- Jenis-jenis Bullying pada Anak yang Penting Diketahui Orangtua