TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia

Yuk, ketahui sejarah mengenai Pramuka di dunia dan Indonesia!

Unsplash/Mufid Majnun

Sebagai ekstrakurikuler di sekolah, Pramuka memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan karakter yang kuat. Dalam kegiatan Pramuka, kita diajarkan nilai-nilai kejujuran, kerja sama, disiplin, dan tanggung jawab. Pramuka juga mendorong untuk memahami dan menghargai alam serta lingkungan sekitar.

Gerakan Pramuka ini bukan hanya sekadar ekstrakurikuler di sekolah, tetapi juga memiliki sejarah yang panjang. Berikut Popmama.comjelaskan mengenai sejarah Pramuka dunia dan Indonesia.

1. Sejarah Pramuka dunia

Freepik/pikisuperstar

Sejarah Pramuka dunia dimulai pada tahun 1907 di Inggris oleh seorang jenderal bernama Robert Stephenson Smyth, atau yang lebih dikenal sebagai Baden Powell.

Baden Powell mendirikan gerakan ini dengan tujuan melatih pemuda untuk menjadi anggota militer yang tangguh. Namun, seiring berjalannya waktu, Pramuka berkembang menjadi gerakan yang lebih luas, dengan fokus pada pembentukan karakter dan keterampilan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Pengalaman-pengalaman ini diabadikan dalam bukunya yang berjudul "Scouting for Boys", yang menjadi dasar bagi pembentukan organisasi Pramuka di berbagai negara di seluruh dunia. Setelah buku tersebut, Baden Powell mendirikan organisasi kepramukaan yang disebut Boys Scout pada tahun 1908, dengan anggota laki-laki sebagai anggota utamanya.

Pada tahun 1912, saudara perempuan Baden Powell yang bernama Agnes memulai gerakan kepramukaan untuk perempuan yang diberi nama Girl Guides. Seiring berjalannya waktu, gerakan kepramukaan mengalami beberapa fase penting, antara lain:

  • Pada tahun 1916, dibentuk kelompok Pramuka usia Siaga yang dikenal dengan sebutan CUB (anak serigala).
  • Pada tahun 1918, Baden Powell membentuk Rover Scout untuk mereka yang telah mencapai usia 17 tahun.
  • Pada tahun 1920, diadakan Jambore Dunia pertama di Olympia Hall, London. Baden Powell mengundang Pramuka dari 27 negara, dan pada saat itu ia diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
  • Pada tahun 1922, Baden Powell menerbitkan buku "Rovering to Success" (Mengembara Menuju Keberhasilan). Buku ini menggambarkan perjalanan seorang pemuda yang berusaha mencapai kebahagiaan.

Melalui kontribusi dan dedikasi Baden Powell, gerakan Pramuka menjadi semakin dikenal di seluruh dunia. Nilai-nilai kepramukaan yang diajarkan, seperti keberanian, kepemimpinan, dan kecintaan terhadap alam, terus mempengaruhi dan membentuk jiwa generasi muda di berbagai negara.

2. Sejarah Pramuka Indonesia

Unsplash/septian akbar

Berdasarkan buku "Sejarah Pramuka Indonesia dan Cikal Bakal Jambore Nasional" (2021) karya Toto Sugiarto, sejarah Pramuka Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda atau era Hindia Belanda.

Pada tahun 1912, organisasi kepramukaan di Indonesia pertama kali didirikan dengan nama Nederlandse Padvinders Organisatie (NPO), yang kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916.

Namun, organisasi kepramukaan yang secara langsung diinisiasi oleh S.P. Mangkunegara VII, seorang tokoh Indonesia asli, adalah Javaanse Padvinders Organisatie (JPO). Kelahiran organisasi ini sejalan dengan munculnya organisasi-organisasi lain di Indonesia, seperti Padvinder Muhammadiyah, Nationale Padvinderij, dan lain-lain.

Pada fase awal kemerdekaan Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan sepakat untuk membentuk "Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia" sebagai wujud dari perkumpulan organisasi kepramukaan di Indonesia.

Gerakan Pramuka secara resmi lahir pada tanggal 14 Agustus 1961. Lambang gerakan Pramuka, yang dikenal dengan "Tunas Kelapa", dibentuk melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.

Hingga saat ini, gerakan Pramuka telah menjadi organisasi yang melekat dalam kegiatan pembelajaran non-formal di Indonesia. Pada tahun 2010, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pun diratifikasi oleh pemerintah sebagai landasan hukum bagi gerakan Pramuka di Indonesia.

3. Hari Pramuka 14 Agustus

Freepik

Perayaan Hari Pramuka menjadi momen penting dalam menghargai dan mempromosikan peran Pramuka dalam pembangunan karakter generasi muda. Di Indonesia, Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus sesuai dengan tanggal berdirinya Gerakan Pramuka Indonesia.

Perayaan Hari Pramuka merupakan momen yang berarti bagi semua anggota Pramuka di Indonesia. Mereka dapat menggunakan kesempatan ini untuk merayakan prestasi mereka, memperkuat ikatan dalam gerakan Pramuka, dan mempromosikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Pramuka, seperti kejujuran, keberanian, dan kepemimpinan.

Pada perayaannya, berbagai kegiatan seru dan bermakna diadakan oleh anggota Pramuka di seluruh Indonesia. Beberapa perayaan Hari Pramuka adalah seperti:

  • Pawai Pramuka: Setiap tahun, anggota Pramuka dari berbagai tingkatan berkumpul untuk mengikuti pawai Pramuka. Pawai ini diadakan sebagai bentuk perayaan dan juga untuk memperlihatkan kemampuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari.
  • Upacara Pengibaran Bendera: Pada Hari Pramuka, upacara pengibaran bendera diadakan di sekolah-sekolah dan markas Pramuka di seluruh Indonesia. Upacara ini melibatkan seluruh anggota Pramuka, dan mereka mengenakan seragam lengkap.
  • Kegiatan Lingkungan: Dalam rangka mempromosikan kecintaan terhadap lingkungan, Hari Pramuka juga sering diisi dengan kegiatan pembersihan lingkungan, penanaman pohon, atau kampanye kesadaran lingkungan.
  • Lomba dan Pertandingan: Hari Pramuka juga menjadi ajang untuk mengadakan berbagai lomba dan pertandingan yang meliputi pengetahuan dan keterampilan Pramuka, seperti lomba baris-berbaris, penjelajahan alam, dan permainan tradisional.

Itulah penjelasan mengenai sejarah Pramuka dunia dan Indonesia. Tak hanya sekadar ekstrakurikuler di sekolah, dengan kegiatan Pramuka kita bisa belajar mengenai nilai-nilai kejujuran, kerja sama, disiplin, dan tanggung jawab. Salam Pramuka!

Baca juga:

The Latest