WHO Catat Rata-Rata 160 Anak Meninggal Setiap Hari di Gaza
160 anak meninggal setiap harinya akibat dari serangan Israel
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, Jalur Gaza telah mengalami serangan udara yang intensif. Konflik brutal antara Israel dan Gaza, Palestina, telah berlangsung selama satu bulan.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat bahwa akibat tindakan yang tidak terkendali dari pihak Israel, sekitar 160 anak meninggal setiap harinya di Gaza.
Berikut Popmama.com rangkum kronologis WHO catat rata-rata 160 anak meninggal setiap hari di Gaza.
1. WHO ungkap 160 anak meninggal setiap harinya di Gaza
WHO mengungkapkan bahwa setiap hari rata-rata 160 anak di Gaza meninggal akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama lebih dari satu bulan.
"Rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap hari berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Palestina)," ungkap pejabat WHO, Christian Lindmeier dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Selasa (7/11/2023).
Lindmeier menekankan pentingnya perlunya jeda kemanusiaan untuk mengurangi penderitaan yang dialami penduduk Gaza. Ia menyatakan bahwa ribuan orang di Gaza sedang sekarat.
"Orang-orang di Gaza sekarat dalam jumlah ribuan, dan mereka yang masih hidup menderita trauma, penyakit, kekurangan makanan dan air," katanya. "Mereka membutuhkan air, bahan bakar, makanan, dan akses yang aman ke layanan kesehatan untuk bertahan hidup," sambungnya.
Lindmeier menyatakan bahwa persediaan dan logistik sudah disiapkan, namun yang masih belum terpenuhi adalah akses untuk mencapai Gaza. Lindmeier juga menjelaskan bahwa WHO hanya mampu membawa pasokan ke rumah sakit di bagian utara Gaza sekali saja.
"Persediaan telah benar-benar terlepas dari tangan kami dan segera dibawa ke ruang operasi karena semua yang dibawa, termasuk anestesi, diperlukan pada saat itu juga," kata Lindmeier.
2. Klaim Israel bahwa Hamas berlokasi di bawah rumah sakit Gaza
Lindmeier juga menanggapi klaim Israel bahwa rumah sakit di Gaza menjadi sasaran karena adanya terowongan Hamas di bawahnya dengan menyatakan bahwa WHO tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.
"Sebagai WHO, kami tidak dapat memverifikasi apa yang ada di bawah rumah sakit. Yang bisa kami verifikasi adalah apa yang ada di rumah sakit dan di atas tanah dan ini adalah fasilitas medis yang sangat dibutuhkan," jelasnya.
3. Gaza digambarkan sebagai "kuburan anak-anak"
Sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Gaza telah berada di bawah serangan udara yang berat.
Jumlah korban di pihak Palestina meliputi sedikitnya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.237 anak-anak dan 2.719 wanita. Sementara itu, jumlah korban di pihak Israel hampir mencapai 1.600 orang, menurut data resmi.
Kepala PBB, Antonio Guterres, menggambarkan Gaza sebagai "kuburan bagi anak-anak" karena ratusan anak terbunuh atau terluka setiap harinya.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa 70 persen populasi Gaza telah mengungsi satu bulan setelah konflik dimulai.
"Hal ini terjadi seiring dengan ketakutan terus menerus dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi bagi hampir 1,5 juta orang. Tempat perlindungan UNRWA telah mencapai 4 kali lipat dari batas kapasitasnya. Para warga sipil menjadi sasaran pemindahan paksa dan hukuman kolektif," kata UNRWA dalam sebuah pernyataan.
Itulah rangkuman kronologis WHO catat rata-rata 160 anak meninggal setiap hari di Gaza. Dengan banyaknya jiwa yang tak bersalah menjadi korban dalam serangan ini, kita doakan semoga semua yang terjadi ini selesai dan mari doakan saudara-saudara kita kekuatan.
Baca juga:
- 3000 Anak Tewas di Palestina, UNICEF: Gaza Berubah Jadi Kuburan Anak
- Anak-Anak di Gaza Saling Tulis Nama di Lengan, Alasannya Bikin Sedih
- Nyawa Ratusan Bayi di RS Gaza Terancam Imbas Pasokan Listrik Terbatas