TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bahaya Selulitis yang Perlu Diwaspadai, Bisa Sampai Meninggal Dunia

Masih jarang diketahui, selulitis bisa membahayakan jika tidak segera ditangani

Pernahkah Mama mendengar tentang selulitis? Bukan sekadar infeksi kulit biasa, kondisi ini bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan tepat, bahkan bisa sebabkan kematian.

Belum lama ini, viral video yang dibagikan seorang netizen dalam akun Instagram @moii_octaviapribadi yang membagikan kisah teman online yang anaknya mengidap selulitis sampai diketahui meninggal dunia.

Dalam video yang dibagikan pemilik akun secara terpisah, dijelaskan awal mula terjadinya selulitis yang disebabkan karena gigitan tomcat hingga akhirnya infeksi dan harus mendapatkan pertolongan medis.

Bisa menambah wawasan kita sebagai orangtua agar lebih waspada, berikut akan Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya terkait apa itu selulitis, penyebabnya, dan cara mengobatinya.

1. Berawal dari lecet, sampai infeksi dan parah

Melansir dari National Health Service (NHS) UK, selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit yang membuat kulit terasa nyeri, panas, dan bengkak. Area yang terkena biasanya terlihat kemerahan, meskipun pada kulit berwarna gelap, kemerahan ini mungkin tidak begitu terlihat.

Biasanya diawali dengan kondisi kulit yang lecet atau melepuh, seperti yang dialami oleh seorang anak laki-laki bernama Kama seperti cerita yang dibagikan akun @moii_octaviapribadi.

Dalam cerita yang dibagikannya, sang Mama membagikan video berupa perjalanan selulitis yang dialami putranya dari hanya lecet belaka, sampai harus dioperasi dan berakhir meninggal dunia.

Awalnya, Kama hanya mengalami luka lecet pada kakinya setelah berhasil memenangkan lomba balap kardus saat Agustus lalu.

"Lomba Agustusan berujung rawat inap," tulis Mama dari Kama dalam video yang diunggah pemilik akun.

Merasa hanya luka lecet tanpa darah, anak laki-laki itu kembali mengikuti lomba panjat pisang yang kemudian membuat luka tersebut mengalami infeksi dan memperburuk kondisinya sampai harus dirawat inap untuk mendapatkan pertolongan medis.

2. Penyebab selulitis bisa karena gigitan tomcat

Melansir dari situ resmi Siloam Hospital, penyebab utama selulitis adalah infeksi bakteri. Kelompok bakteri yang paling umum menginfeksi dan menyebabkan selulitis adalah Staphylococcus dan Streptococcus.

Pernah dengar serangga yang sempat bikin geger beberapa waktu lalu, yaitu tomcat? Nah, gigitan serangga ini juga bisa menyebabkan terjadinya selulitis, Ma.

Seperti yang dibagikan oleh pemilik akun dalam cerita Kama, anak laki-laki yang mengidap selulitis, tomcat menjadi salah satu serangga kecil yang justru membahayakan.

"Tomcat, setelah digigit, orang tersebut pakai salep yang panas,  bakteri masuk terjadilah selulitis," tulis Mama dari Kama dalam keterangan videonya.

Tak hanya gigitan serangga, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan selulitis, seperti cedera, mengidap penyakit kulit lain, seperti dermatitis atopik atau psoriasis, obesitas, dan masih ada faktor lainnya.

Itulah mengapa luka sekecil apapun, sebaiknya tidak boleh disepelekan karena justru bisa menimbulkan infeksi yang berakhir memperburuk kondisi luka.

3. Selulitis bisa membahayakan jika tidak segera ditangani

Babylonhealth.com

Dalam kasus yang dialami Kama, Mama korban membagikan cerita bahwa luka yang awalnya hanya lecet tanpa darah, justru bisa memburuk hingga harus menjalani operasi.

"Selulitis ternyata bisa sampe separah ini. (Bisa) susah jalan, bengkak, demam, (berujung harus) operasi, amputasi, sampe meninggal," sambungnya bercerita dalam video lainnya.

Dari luka kecil yang terbuka, bakteri bisa masuk ke dalam dan merusak jaringan kulit hingga luka jadi lebih parah. Untuk penanganannya, Mama dari Kama membagikan pengalamannya saat merawat sang anak yaitu dengan kompres selulitis menggunakan cairan Nacl selama 15 menit menggunakan kain kasa, sebanyak 3x sehari.

Selain itu, biasanya dokter akan memberikan salep khusus untuk dioleskan pada selulitis dan luka yang ditimbulkan. Penggunaan salep ini bisa dilakukan setelah luka dikompres.

Jika penanganan awal masih tak kunjung menyembuhkan luka, penting untuk segera membawa korban selulitis ke rumah sakit agar segera mendapat pertolongan.

Karena jika bakteri sudah menyebar terlalu dalam, kondisi selulitis bisa lebih buruk sampai harus operasi untuk mengeluarkan bakterinya.

4. Gejala selulitis yang perlu diwaspadai

Pixabay/Katka451

Selulitis menjadi satu infeksi kulit yang masih belum banyak orang ketahui, padahal tingkat keparahannya bisa sampai memakan nyawa jika tidak segera ditangani.

Untuk itu, penting bagi kita sebagai orangtua mengetahui gejala selulitis. Beberapa gejala umum dari selulitis adalah sebagai berikut:

  • Nyeri pada area kulit yang terinfeksi, terutama saat ditekan.
  • Kulit bengkak, melepuh, serta berwarna kemerahan.
  • Kulit mengkilap.
  • Bernanah.
  • Muncul bintik-bintik berwarna merah.
  • Area yang bengkak terasa panas.

Selain area kulit yang terdampak, biasanya orang dengan penyakit selulitis juga bisa mengeluhkan demam hingga pembengkakan kelenjar getah bening apabila infeksi memburuk dan menyebar kebagian tubuh lain.

5. Pencegahan selulitis

Instagram.com/zaskiadyamecca

Selulitis sebenarnya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kulit, terutama saat ada luka terbuka. Berikut ini beberapa langkah penting yang bisa dilakukan untuk mencegahnya:

  • Rutin membersihkan luka dengan air dan antiseptik.
  • Menutup luka dengan perban yang harus diganti setiap hari untuk memastikan kebersihannya.
  • Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir.
  • Merawat kulit agar tetap lembap.
  • Mempertahankan berat badan agar tetap sehat.

Perlu diketahui bahwa setiap luka yang ditimbulkan tidak serta merta mewakili penyakit selulitis, karena penyebab atau gejala tersebut bisa serupa dengan kondisi medis atau penyakit lainnya.

"Gara-gara tomcat, bakteri masuk terjadilah selulitis. Sudah melewati 2x operasi, qadarallah Allah lebih sayang kepada beliau (Kana)," tulis pemilik akun dalam keterangan video yang dibagikannya.

Jadi, sebagai orangtua tentu tidak ada salahnya untuk selalu memeriksa kondisi anak dan tidak menyepelekan luka yang anak alami, bahkan luka lecet kecil sekalipun.

Semoga kisah yang dibagikan oleh Mama dari Kana mengenai selulitis yang dialami putranya bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua ya, Ma, dan turut cita sedalamnya untuk keluarga Kana yang ditinggalkan.

Baca juga:

 

The Latest