Cara Anak Tumbuh Tinggi Meski Orangtua Pendek Menurut Dokter Tulang
Orangtua pendek tetapi anak tinggi, memang bisa? Bisa! Ini dia penjelasan dokter spesialis tulang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu ingin yang terbaik untuk anaknya, termasuk urusan tumbuh kembang buah hati tercinta agar optimal. Salah satu tumbuh kembang anak yang optimal ditandai dengan tinggi badan yang sesuai dengan usianya.
Namun sayangnya, tak sedikit orangtua juga mungkin merasakan kecemasan tersendiri dengan tumbuh kembang anak. Hal ini mengingat genetik menjadi peranan penting dalam proses tumbuh kembangnya.
Jika orangtua memiliki tinggi badan yang pendek, bisa jadi anaknya pun mengalami hal serupa karena adanya faktor genetik yang diwariskan. Padahal, tidak semua orangtua yang pendek itu juga diturunkan pada anaknya, lho.
Hal ini juga yang dijelaskan oleh dr. Asa Ibrahim, Sp.OT, dokter spesialis tulang yang aktif membagikan edukasi melalui Instagram pribadinya. Dalam salah satu video reels yang dibagikannya, dr. Asa menjelaskan bagaimana cara anak tetap tumbuh tinggi meski orangtuanya pendek.
Seperti apa caranya? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel yang telahPopmama.com siapkan di bawah ini.
1. Faktor nutrisi tak kalah penting
Dalam video yang dibagikannya pada akhir bulan Desember tahun 2023 lalu, dr. Asa dalam caption unggahan tersebut menjelaskan bahwa memang benar faktor genetik atau keturunan sangat mendominasi dalam menentukan tinggi badan seorang anak.
Dijelaskan olehnya, faktor genetik ini diketahui memerankan peranan penting karena tercatat sebesar 80%. Meski begitu, ada faktor lain yang juga tak kalah penting atau sangat menentukan dalam proses tumbuh kembang anak, yaitu nutrisi.
dr. Asa memaparkan, orangtua yang nampak pendek, bisa jadi bukan karena genetiknya pendek, sangat mungkin mereka memiliki potensi genetik untuk bisa tinggi, tapi karena faktor lingkungan saat masih kecil dahulu yang bisa saja memengaruhi pemberian nutrisnya.
"Karena faktor lingkungan saat mereka kecil (gizi tdk optimal, defisiensi vit D, aktivitas fisik dsb) akhirnya mereka dewasanya pendek, kpdhl sebenarnya memiliki bakat genetik utk tinggi yg diwariskan ke anaknya," sambung dr. Asa seperti dikutip dalam caption unggahannya.
Jadi, penting bagi orangtua untuk memastikan asupan gizi anak yang seimbang, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan sebaginya, serta suplemen kalsium dan vitamin D.
2. Kecukupan aktivitas fisik dan olahraga
Selain pentingnya nutrisi yang perlu orangtua berikan pada anak, faktor lainnya yang dapat mendukung tumbuh kembang anak optimal agar tumbuh tinggi adalah memerhatikan anak tetap aktif bergerak.
Dalam paparan yang dibagikannya, dr. Asa menjelaskan bahwa faktor lain yang juga penting untuk membuat anak tumbuh tinggi meski orangtuanya pendek adalah dengan memerhatikan kecukupan aktivitas fisik dan olahraga.
Perlu digaris bawahi, Ma, kegiatan fisik dan olahraga tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik anak, tetapi juga berpotensi memengaruhi tinggi badan mereka. Itulah mengapa dijelaskan oleh dokter spesialis tulang bahwa olahraga perlu dilakukan anak secara rutin.
Jadi, tak hanya orang dewasa saja, anak juga perlu diajarkan kebiasaan baik untuk rutin berolahraga untuk membantu tumbuh kembangnya lebih optimal, termasuk tulang, otot, dan postur tubuhnya.
Tapi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter lebih dulu untuk mengetahui olahraga seperti apa yang bisa dilakukan anak, untuk mencapai tumbuh tinggi yang sesuai dengan tahapan usianya. Jadi, anak pun dapat merasakan manfaat dari olahraga itu sendiri untuk pertumbuhannya.
3. Memenuhi kecukupan tidur
Pesan terakhir yang disampaikan dr. Asa dalam unggahannya terkait tumbuh tinggi anak, adalah agar para orangtua memerhatikan jam istirahat anak agar terpenuhi dengan baik.
"Sama satu lagi ya, CUKUP TIDUR juga penting bgt, terutama <jam 9 malam," sambung dr. Asa dalam caption unggahannya.
Hal ini juga tak kalah penting karena tidur yang cukup memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan anak, termasuk pertumbuhan tinggi badan.
Saat anak tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan secara maksimal. Hormon ini merupakan faktor kunci dalam pertumbuhan tulang dan otot. Nah, ketika anak cukup yang cukup memastikan produksi hormon pertumbuhan yang optimal.
Selain itu, selama anak tidur, tubuhnya juga akan memperbaiki dan meregenerasi jaringan-jaringan yang rusak, termasuk tulang dan otot. Ini membantu dalam pertumbuhan tinggi badan dengan memungkinkan tulang untuk tumbuh secara optimal.
Itu dia beberapa cara dalam mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan anak, meskipun orangtua pendek. Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa diterapkan pada anak-anak kita ya, Ma.
Baca juga:
- 7 Makanan Penambah Tinggi Badan Bayi, Mudah Ditemukan
- Berapa Berat dan Tinggi Badan Ideal Anak Usia 6-12 Tahun?
- 10 Jenis Gerakan Olahraga agar Cepat Meningkatkan Tinggi Badan Anak!