Ikatan Guru Indonesia: Lebih Baik Sekolah Diundur ke Januari 2021
Setuju nggak nih, Ma?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jelang tahun ajaran baru 2020/2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan telah menyiapkan berbagai skenario terkait proses belajar mengajar jelang tahun ajaran baru di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya dengan membuka kembali sekolah yang diperkirakan pada bulan Juli 2020. Namun ini akan tetap diperhatikan berdasarkan kajian Gugus Tugas terlebih dahulu apakah sekolah sudah bisa kembali dibuka pada bulan itu.
Wacana tersebut kemudian ditanggapi oleh ketua umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Ramli Rahim yang mengusulkan pembukaan sekolah diundur pada Januari 2021 tepat dengan pergantian tahun ajaran baru.
1. IGI usulkan pembukaan sekolah dilakukan pada Januari 2021
Menanggapi wacana pembukaan sekolah terkait tahun ajaran baru 2020/2021, Ramli menyarankan agar sekolah diundur ke Januar 2021 untuk mempersiapkan semuanya lebih matang.
Selain itu, dengan diundurnya pembukaan sekolah menjadi awal tahun 2021, IGI megharapkan Kemdikbud dapat meningkatkan kompetensi guru yang kewalahan selama masa pandemi ini agar pembelajaran secara online dapat lebih optimal.
2. Guru juga memiliki kendala dalam mengajarkan anak secara online
Menurut laporan yang masuk ke KPAI, anak yang mengeluhkan cara belajar di rumah biasanya didominasi dengan pemberian tugas yang berat dari gurunya.
Sementara itu, KPAI juga merekap informasi dari para guru melalui survei, dah hasilnya para guru juga memiliki kendala dalam menjalankan proses belajar secara online seperti saat ini seperti yang disampaikan oleh Retno, Komisioner KPAI.
Kendalanya seperti cara mengoprasikan aplikasi untuk mengajar, mendidik anak secara virtual, atau juga akses internet yang terbatas.
Hanya sebagian yang mendapat tunjangan pulsa dari Pemerintah, yaitu guru yang tercatat. Sementara guru honorer tidak mendapatkan sokongan pulsa, padahal tugasnya sama saja. Diharapkan semua guru bisa mendidik anak dengan kondisi saat ini.
3. Indonesia masih belum siap menghadapi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online dirasa masih kurang efektif dan justru membebankan anak, itulah mengapa Indonesia masih belum siap menghadapi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.
Sebanrnya PJJ bisa dikatakan efektif dan lebih optimal dengan syarat guru memiliki skill yang baik, kuota data tersedia, dan alat seperti gawai atau laptop tersedia. Namun, kenyataannya saat ini tidaklah demikian.
Oleh karena itu, Ramli mengaku bahwa IGI siap membantu Kemdikbud menjalankan upaya peningkatan kompetensi guru di Indonesia sebelum kembali membuka sekolah dalam memulai pembelajaran di tengah pandemi.
4. Wacana pembukaan sekolah menunggu keputusan Gugus Tugas
Meski Kemdikbud sebelumnya memperkirakan pembukaan sekolah dilakukan berdasarkan kalender akademik tahun ajaran baru yang telah dijadwalkan yaitu bulan Juli 2020, namun Kemdikbud sendiri tetap menunggu keputusan yang diberikan Gugus Tugas terkait pembukaan sekolah untuk tetap mengutamakan keamanan anak-anak.
5. IGI berharap Kemendikbud bisa bekerja sama dengan baik
Dengan waktu yang lebih lama ini, Kemdikbud diharapkan dapat bekerjasama dengan IGI dalam meningkatkan kemampuan para guru yang akan melakukan PJJ selama pandemi Covid-19, sampai akhirnya anak-anak bisa dinyatakan aman untuk kembali ke sekolah.
Ketika anak mulai tahun ajaran baru juga diharapkan mereka bisa menjalaninya dengan lebih siap.
Selain itu, orangtua juga memiliki harapan keputusan Pemerintah merupakah hal yang terbaik untuk anak-anak Indonesia.
Baca juga:
- Potret Negara Lain yang Sudah Kembali Membuka Sekolah
- Skenario Anies Baswedan untuk Masuk Sekolah Pasca Covid-19 di Jakarta
- Kemendikbud Siapkan Skenario Tahun Ajaran Baru saat Pamdemi Covid-19