Fakta Kasus Mata Siswi SD di Gresik Buta Usai Dicolok Tusuk Bakso
Kronologi mata seorang siswi SD di Gresik yang alami buta usai dicolok tusuk bakso
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Media sosial kembali dihebohkan dengan kasus perundungan atau bully yang diduga dialami oleh siswi kelas 2 SD di Menganti Gresik. Korban berinisial SAH (8) mengalami kebutaan pada salah satu matanya usai dicolok tusuk bakso oleh pelaku yang diuga kakak kelasnya.
Atas peristiwa yang menimpa anaknya, Samsul Arif (36), Papa dari korban pun melaporkan kejadian tersebut pada pihak berwajib untuk meminta keadilan pada apa yang dialami putrinya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut akan Popmama.com rangkumkan kronologi kejadian terkait peristiwa mata seorang siswi SD di Gresik yang buta usai dicolok tusuk bakso.
1. Kronologi kejadian
Berdasarkan informasi yang beredar, kejadian bermula pada saat SAH bersama seluruh siswa lainnya di sekolah mengikuti kegiatan lomba Agustusan pada 7 Agustus 2023 lalu.
Dijelaskan oleh Papa dari SAH sebagaimana penjelasan putrinya, saat itu seluruh murid di sekolah mulai dari kelas 1-6 mengikuti kegiatan tersebut dengan berkumpul di lapangan sekolah.
Sesaat kemudian, korban ditarik oleh siswa yang diduga adalah kakak kelasnya ke sebuah lorong antara ruang guru dan pagar sekolah. Di tempat tersebut, Papa korban menjelaskan bahwa putrinya diminta uang jajan secara paksa.
Merasa ketakutan dan tak ingin menuruti permintaan kakak kelasnya, SAH pun menutupi wajahnya dengan tangan. Setelah itu, tusuk bakso yang dipegang oleh terduga pelaku dicolokkan dari atas ke bawah bagian mata kanan SAH.
SAH pun langsung pergi untuk membasuh matanya dengan air dan mengusap matanya yang berdarah dengan menggunakan seragam.
2. Alami kebutaan pada salah satu matanya
Setelah kejadian tersebut, korban pun langsung menceritakan apa yang dialaminya kepada sang Papa dan mengatakan bahwa mata kanannya tidak bisa melihat.
Khawatir akan kondisi anaknya, Papa Samsul pun langsung membawa SAH untuk diperiksa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti.
Sesampainya di sana dan melakuan pemeriksaan, SAH kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, Papa korban menjelaskan bahwa mata kanan anaknya mengalami kerusakan akibat kejadian tak menyenangkan yang dialaminya saat di sekolah.
Akibatnya, kondisi tersebut membuat mata kanan SAH mengalami buta permanen sehingga tidak bisa melihat.
3. Tanggapan sekolah yang dinilai tidak kooperatif
Setelah mengetahui bahwa mata anaknya mengalami buta permanen, Samsul yang tak terima langsung mendatangi sekolah untuk mencari pelaku yang diduga kakak kelas tersebut.
Ketika ditanya, SAH mengaku tidak mengetahui siapa nama sang pelaku, tetapi ia mengingat wajahnya. Namun sayangnya, keluarga korban yang meminta keadilan justru merasa dipersulit oleh pihak sekolah dalam mencari terduga pelaku yang telah menyebabkan kerusakan pada mata putrinya.
Hal ini lantaran pihak sekolah diketahui enggan memberikan rekaman CCTV saat kejadian dengan alasan CCTV saat itu sedang rusak. Alih-alih memberikan CCTV pada hari kejadian, Papa dari SAH justru diperlihatkan CCTV pada tanggal 25 Mei.
Samsul juga mengaku bahwa ia sempat menunda laporan ke polisi hingga 3 minggu lantaran terus diberi harapan palsu oleh pihak sekolah, yang mana sebelumnya pihak sekolah berjanji akan menunjukkan rekaman CCTV di hari kejadian tetapi tak kunjung diberikan dengan alasan tidak bisa memberikan CCTV kepada orang sembarangan.
Mengetahui alasan tersebut, Samsul langsung membuat meminta dampingan ke Polsek Menganti untuk bisa membantu menyelidiki kasus yang dialami putrinya dengan melihat CCTV tersebut.
4. Membuat laporan ke Polres Gresik
Meski sudah meminta bantuan pihak Polsek sebelumnya, Samsul mengaku dirinya kembali dipersulit untuk bisa mengetahui kebenaran lewat CCTV yang ada di sekolah.
Akhirnya, pada 28 Agustus 2023, Papa dari SAH melaporkan kejadian tersebut pada kepala desa dan Polres Gresik untuk mendapat keadilan pada putrinya.
Setelah menerima laporan dari orangtua korban, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan laporan tersebut dan menyebutkan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus yang menimpa siswi kelas 2 di SD Menganti Gresik.
Semoga kejadian yang dialami SAH tidak kembali terjadi pada anak-anak kita sekalian ya, Ma. Kita doakan bersama semoga keadilan bisa segera didapat oleh SAH dan keluarga
Baca juga:
- Seorang Anak SD Dibully Dua Kali di Sekolah, Begini Sikap sang Mama
- Jenis-jenis Bullying pada Anak yang Penting Diketahui Orangtua
- Fakta Anak SD di Banyuwangi Gantung Diri karena Dibully Yatim, Miris!