5 Penyakit yang Sering Dialami Anak Selama Puasa Ramadan
Anak Mama pernah mengalaminya? Ketahu cara menanganinya dengan tepat yuk Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki hari 10 kedua bulan Ramadan, biasanya sudah memasuki tanda-tanda anak terkena berbagai penyakit. Hal ini biasanya terjadi karena berbagai hal, salah satunya karena menurunnya imun yang membuat bakteri dan virus penyakit lebih mudah menyerang.
Tak hanya pada orang dewasa, penyakit yang sering dialami selama puasa bisa menyerang anak kapan saja. Penyakit-penyakit tersebut tentunya dapat menganggu aktivitas anak selama menjalankan ibadah puasa.
Itulah mengapa dibutuhkan multivitamin tambahan pada anak selama menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan, tentunya ini agar tubuh mereka tetap kuat dari berbagai penyakit yang menyerang selama berpuasa.
Apa saja sih penyakit yang sering dialami anak selama berpuasa? Popmama.com telah merangkum daftarnya, inilah yang umum terjadi. Simak jawabannya berikut ini beserta cara menanganinya ya, Ma.
1. Sariawan dan bibir pecah-pecah
Sama seperti orang orang dewasa, anak-anak pun bisa alami sariawan dan bibir pecah-pecah selama puasa. Ini biasanya terjadi karena anak kekurangan vitamin B atau C, zat besi, dan nutrisi lainnya.
Terlebih saat puasa, tubuh anak akan kekurangan asupan nutrisi tidak seperti pada hari-hari biasanya. Ketika berpuasa, perutnya akan kosong selama belasan jam.
Kondisi ini membuat asam lambung cenderung naik dan akan terbawa ke mulut sehingga bakteri berkembang lebih cepat dan meradang hingga anak alami sariawan.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memilih makanan bernutrsi dan mengandung kadar asam yang rendah.
Contohnya oatmeal, roti, sereal, dan kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang polong.
Mama juga bisa memberikannya vitamin tambahan untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian mereka. Pastikan juga untuk mengonsumsi air putih yang cukup sebagai perada sariawan dan bibir pecah-pecah ya, Ma.
2. Asam lambung
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anak bisa saja alami asam lambung saat puasa karena kondisi perut yang kosong selama belasan jam. Ketika perut kosong, maka asam lambung pun akan naik dan membuat penderitanya merasakan sakit di area perut.
Jika sudah seperti ini, buka puasa setengah hari menjadi pilihan yang bisa Mama pilih agar tubuh anak tak semakin parah. Namun, jika masalah lambung yang terjadi pada anak hanya disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur atau atau belum parah, anak bisa melanjutkan berpuasa asal pola makannya lebih teratur.
Nah, cara atasi asam lambung naik saat puasa adalah Mama harus memastikan anak tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan gas, contohnya yang terbuat dari bumbu kacang pada saat sahur dan berbuka.
Beritahu juga pada anak bahwa jangan langsung tidur setelah sahur dan berbuka, hal tersebut dapat membuat tubuh memproduksi asam lambung lebih banyak karena asupan yang meningkat.
3. Mual dan muntah
Setelah beberapa hari menjalani puasa, sebagian anak akan mulai alami mual dan muntah. Gejala ini biasanya sering disebut sebagai masuk angin oleh kebanyakan orangtua dulu.
Salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah karena pola istirahat yang tak teratur saat menjalankan ibadah puasa. Hal ini karena anak harus bangun sepertiga malam untuk sahur, dan terkadang siang harinya ia tidak mendapatkan tidur siang hariannya.
Jika sudah seperti ini, yang harus Mama lakukan adalah memastikan anak tidak kelelahan dengan menjaga pola tidurnya sebaik mungkin.
Pastikan juga anak ikut mengonsumsi menu sahurnya beserta suplemen, dan tidak telat makan saat berbuka puasa.
Mama juga bisa mengoleskan bagian perutnya dengan minyak kayu putih agar hangat dan mengurangi rasa mualnya.
Dioleskan dengan minyak yang hangat bisa membuat anak merasa lebih nyaman.
4. Diare
Meski diare tidak memiliki hubungan dengan puasa, tetapi kenyataannya salah satu gangguan pencernaan ini seringkali terjadi saat puasa. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun mengalaminy. Khususnya pada hari-hari pertama puasa.
Ini terjadi karena tubuh masih menyesuaikan dengan perubahan pola makan dan istirahat saat puasa. Tak hanya itu, perubahan derajat keasaman (pH) pada tubuh akibat perubahan pola makan juga menjadi penyebab terjadinya diare.
Cara mengatasinya adalah Mama harus tetap memastikan tubuh anak tetap terhidrasi dengan memperbanyak konsumsi air putih saat sahur dan berbuka. Hindari juga memberi makan dengan kadar minyak berlebih karena akan memperburuk kondisi diare anak.
Jika diarenya semakin parah, Mama bisa memberikannnya oralit atau obat diare khusus anak-anak dan membiarkannya istirahat dari puasa terlebih dahulu. Pastikan tubuhnya kembali sehat sebelum memulai kembali puasanya.
5. Radang tenggorokan
Radang tenggorokan menjadi salah satu penyakit langganan bagi para umat muslim yang berpuasa. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun demikian.
Penyebab radang tenggorokan sendiri beragam, diantaranya adalah kurangnya konsumsi air putih terlebih, pola makan yang buruk, serta kurangnya istirahat.
Dari ketiga penyebab itu, Mama perlu lebih ekstra memerhatikan pola kesehatan anak agar tak gampang sakit.
Ingatkan juga kepada anak untuk rajin menghidrasi tubuhnya dengan minum air putih, makan buah dan sayur.
Mama bisa memastikannya dengan memberikan cukup air putih saat sahur dan berbuka pada anak, serta memerhatikan makanan yang diberikan agar tetap memenuhi nutrisi tubuhnya.
Pastikan juga anak tak kekurangan waktu istirahat agar tubuhnya tidak kelelahan dan tetap fit selama menjalani puasa.
Itulah berbagai penyakit pada anak saat puasa yang seringkali terjadi. Selain memberikan makanan bergizi untuk penuhi nutrisi hariannya, Mama juga bisa menambahkan multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya dari serangan berbagai penyakit.
Baca juga:
- 7 Cara Mudah untuk Menghilangkan Rasa Haus Saat Berpuasa
- Mengajarkan 5 Rukun Islam dan Penjelasannya pada Anak
- 5 Cara Menghilangkan Lapar saat Anak Berpuasa