TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sejarah Olimpiade, Acara Olahraga Empat Tahunan yang Menarik Diikuti

Olimpiade Paris 2024 akan segera digelar, yuk ketahui sejarah Olimpiade

Sejarah Olimpiade pertama kali diselenggarakan pada zaman Yunani Kuno, yakni sekitar tahun 776 SM. Melansir dari National Geographic, acara olahraga akbar ini dilakukan pertama kali oleh para atlet Yunani kuno, yang berkompetisi dalam olahraga individu untuk memerlihatkan kehebatan fisik.

Seiring berjalannya waktu, acara olahraga ini kemudian kian berkembang dengan menyelenggarakan acara olahraga besar-besaran yang bisa dijadikan hiburan di arena yang akan dipenuhi para penonton.

Olimpiade sendiri telah dilakukan di beberapa negara, dan untuk tahun 2024 ini yang akan diselenggarakan pada bulan Juli mendatang, acara olahraga akbar ini akan diselenggarakan di kota Paris.

Sambil menantikannya, yuk sama-sama kita pelajari sejarah Olimpiade yang telah Popmama.com rangkumkan dalam artikel berikut ini.

1. Sejarah Olimpiade

Olympics.com

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, olahraga yang kerap diadakan empat tahun sekali ini berasa dari masyarakat Yunani kuno yang kemudian dihidupkan kembali pada akhir abad ke-19 hingga kini menjadi acara olahraga akbar di dunia.

Dalam sejarahnya, pertandingan ini diberi nama Olimpiade sesuai dengan lokasinya di Olympia, sebuah situs suci yang terletak di dekat pantai barat semenanjung Peloponnese di selatan Yunani.

Karena pengaruhnya yang begitu besar, hal ini yang membuat para sejarawan kuni pun mengukur waktu dengan kenaikan empat tahun di antara Olimpiade.

Jika pada kompetisi olahraga empat tahunan ini banyak peserta perempuan yang turut mengharumkan negara masing-masing, nyatanya pada zaman Yunani kuno, Olimpiade sendiri hanya dibatasi oleh warga negara Yunani laki-laki saja, lho.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, banyak atlet dari berbagai cabang olahraga yang turut memberikan kesempatan bagi para perempuan untuk memerlihatkan bakat dan kemampuan mereka dalam olahraga tersebut.

2. Cabang olahraga pada zaman Yunani kuno

Nationalgeographic.com

Tak berbeda dengan Olimpiade di zaman modern sekarang, sejarah Olimpiade pada tempo dulu juga banyak menampilkan berbagai cabang olahraga yang bisa diikuti oleh para atlet.

Salah satu yang paling menjadi ciri khas adalah Balapan Kereta. Cabang olahraga ini pertama kali dimasukkan ke dalam sejarah Olimpiade pada tahun 680 SM.

Balapan Kereta sendiri menjadi salah satu olahraga tertua di Yunani, yang dibuktikan dari artistik pada tembikar kuno dari Periode Mycenaean dari 1600 hingga 1100 SM, serta penyair Homer yang menggambarkan olahraga ini diselenggarakan pada pemakaman Patroclus di Iliad. 

Tak hanya Balapan Kereta, ada berbagai cabang olahraga lainnya yang juga masih populer di Olimpiade zaman modern saat ini. Beberapa cabang olahraganya seperti Pacuan Kuda, Lari, dan Gulat.

3. Kebangkitan Olimpiade

Theguardian.com

Sebelum menjadi sebesar sekarang yang banyak dinantikan masyarakat dunia, standar dan kualitas Olimpiade sempat menurun ketika Kekaisaran Romawi berhasil menaklukkan Yunani pada pertengahan abad ke-2 SM.

Setelah memakan waktu yang cukup lama, acara olahraga ini pun kembali bangkit dengan berbagai upaya yang dilakukan. Salah satunya berkat Baron Pierre de Coubertin (1863-1937) dari Prancis.

Dalam informasi yang beredar, disebutkan bahwa Baron muda terinspirasi untuk menciptakan Olimpiade versi modern setelah dirinya mengunjungi situs Olimpiade kuno.

Kemudian pada November 1892, tepatnya dalam pertemuan Union des Sports Athlétiques di Paris, Baron mulai mengusulkan idenya itu untuk membangkitkan kembali Olimpiade sebagai kompetisi atletik internasional yang diadakan setiap empat tahun.

Setelah berbagai upaya dilakukan, dua tahun setelahnya, Baron baru mendapatkan persetujuan untuk mendirikan Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang mana komite tersebut hingga kini menjadi badan pengatur Olimpiade modern.

4. Sejarah Olimpiade di zaman modern saat ini

Dok. Reuters

Setelah kebangkitan Olimpiade di era modern, Olimpiade kemudian mulai kembali diadakan pertama kali setelah sekian lama pada tahun 1896 di Athena, Yunani.

Melihat kilas balik pada acara Olimpiade pertama pada zaman modern, acara ini dibuka oleh Raja Georgios I dan kisaran 60 ribu penonton menyambut 280 peserta dari 13 negara yang akan bertanding di 43 cabang olahraga.

Jika anak mama melihat simbol resmi Olimpiade berisikan lima cincin berwarna, ini adalah simbol yang mewakili lima benua yakni Amerika Utara dan Selatan, Asia, Afrika, Eropa, dan Australia.

Kemudian untuk pertama kalinya, bendera Olimpiade yang menampilkan simbol cincin berwarna dengan latar belakang putih ini mulai dikibarkan di Antwerpen Games pada tahun 1920.

Empat tahun setelahnya, Olimpiade mulai menjadi acara olahraga internasional, di mana Pertandingan VIII diadakan di Paris dengan total sekitar 3.000 atlet dari 44 negara berkompetisi.

Pada momen inilah, perempuan pertama kali diperbolehkan turut berpartisipasi dalam ajang Olimpiade. Bahkan hingga saat ini, ada banyak perempuan hebat yang mampu memerlihatkan kemampuan mereka dalam pertandingan besar yang begitu dinantikan ini.

5. Olimpiade Paris 2024

Olympics.com

Gelaran Olimpiade Paris 2024 menjadi kali ke-33 Olimpiade musim panas dilaksanakan. Sebagai kompetisi olahraga berkelanjutan, Olimpiade ini juga dijadwalkan menjadi perhelatan megah yang menggabungkan olahraga, budaya, dan inovasi.

Olimpiade Paris 2024 sendiri dijadwalkan berlangsung dari 26 Juli hingga 11 Agustus 2024 mendatang, yang tentunya akan berisikan banyak cabang olahraga dari berbagai negara yang turut mewakili sebagai peserta.

Diperkirakan akan ada ribuan atlet yang mewakili negara masing-masing dalam berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan selama acara tersebut. Jumlah peserta dan negara yang diwakili pun nantinya bergantung pada kualifikasi atlet dari masing-masing negara dan peraturan yang ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Itu dia rangkuman sejarah Olimpiade dari zaman Yunani kuno hingga modern saat ini. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan, yaa!

Baca juga:

The Latest