34 Siswa di Bandung Barat Keracunan Cimin, Satu Orang Tewas
Satu siswa yang meninggal ada riwayat penyakit kelainan darah, keracunan memperparah kondisi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Korbannya yakni 34 siswa dan ada satu orang meninggal dunia akibat keracunan aci mini atau cimin.
Kejadian tersebut di SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Selasa (26/9/2023). Adapun satu orang siswa yang meninggal karena memiliki penyakit bawaan yakni thalasemia dengan jadwal rutin di RSHS Bandung.
Polisi memeriksa saksi-saksi terkait kasus keracunan akibat konsumsi jajanan cimin ini termasuk TA (74), pedagang jajanan cimin tersebut.
Berikut Popmama.com rangkum berita mengenai 34 siswa di Bandung keracunan makan cimin, satu orang tewas.
1. Kronologi puluhan siswa keracunan massal karena cimin
Dikutip dari berbagai sumber kalau Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan, keracunanan makanan dialami puluhan anak SD ini bermula saat para siswa mengonsumsi jajan cimin di jam istirahat.
Saat itu petugas puskesmas setempat langsung melakukan penelusuran untuk melakukan pengambilan sampel jajanan. Selanjutnya dikirim ke laboratorium kesehatan setempat.
2. Para siswa mengalami pusing, mual hingga diare
Adapun gejala yang dikeluhkan puluhan siswa hampir seragam. Mereka mengeluhkan pusing, mual, muntah, sampai diare. Gejala gangguan ini memicu dehidrasi sehingga anak-anak tersebut harus dibantu alat infus.
Namun, sayangnya ada satu diantara siswa yang memiliki kondisi berbeda. Siswa berinisial RNN yang memiliki riwayat thalasemia atau kelainan darah. Keracunan yang dideritanya memperparah kondisi kesehatan fisik sehingga kondisinya melemah.
3. Ada 34 siswa yang menjadi korban keracunan, satu orang meninggal
RNN sempat mendapat pertolongan di rumah sakit. Namun, karena kondisinya terus melemah siswa tersebut akhirnya meninggal dunia saat perawatan di Rumah Sakit Dustira.
Saat keracunan ini baru terjadi adapun rincian siswa yang menjalani perawatan yakni 11 rawat jalan, 14 dirawat di Puskesmas Saguling, 3 anak dirawat di Rumah Sakit Kartini, 1 anak di Klinik Asyyida, 1 anak dirawat di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK), dan 1 siswa meninggal dunia yang berinisial RNN tadi.
4. Masih diteliti, dugaan sementara keracunan karena bumbu pedas
Keracunan massal ini terjadi saat jam istirahat anak sekolah. Dari sampel yang diambil petugas pada jajanan cimin itu, dugaan awal penyebabnya dari bumbu pedas dari jajanan cimin tersebut.
Karena kejadian ini, petugas kesehatan setempat mengingatkan orangtua masing-masing agar memberikan makanan yang bergizi kepada anak. Selain itu untuk membantu perawatan anak-anak yang keracunan, sebaiknya diberi makanan bergizi dan lembut selama masa pemulihan.
5. Kakek pedagang cimin diamankan dan wajib lapor
TA, kakek pedagang cimin di SDN Jati 3, Desa Saguling, KBB itu diamankan polisi setelah kejadian. Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara mengatakan, dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, TA saat ini hanya dikenai wajib lapor.
Selain itu pihak kepolisian juga masih menunggu hasil sampel lab dari jajanan cimin yang menyebabkan keracunan massal itu.
Karena hasil pemeriksaan sampel jajanan cimin itu, akan mengungkap penyebab pasti dari kasus keracunan massal tersebut. Ada tujuh sampel yang dibawa dan diperiksa di Labkesda Jawa Barat.
Itulah tadi berita mengenai 34 siswa di Bandung keracunan makan cimin, satu orang tewas. Semoga ini menjadi pelajaran agar orangtua lebih memerhatikan jajanan anak.
Baca juga:
- Apakah Produk Non-Toxic yang Digunakan Anak Aman 100% dari Racun?
- 66 Siswa SD di Garut Keracunan Diduga karena Es Krim
- Kemenkes Ungkap Efek Keracunan Chiki Ngebul, Sebabkan Lambung Bocor