TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Saja Permainan Anak SD dalam Ruangan? Tetap Menyenangkan

Anti membosankan agar anak tetap aktif meski di dalam ruangan

Pexels/Pavel Danilyuk

Permainan anak SD dalam ruangan bisa menjadi solusi tepat ketika cuaca tidak mendukung aktivitas luar ruangan atau saat waktu istirahat di sekolah. Permainan di dalam ruangan tetap bisa menyenangkan, tidak kalah dengan di luar ruangan.

Tentunya memilih permainan yang juga mendukung perkembangan motorik, kognitif, dan sosial anak-anak meski terbatas ruang.

Berikut Popmama.com rangkum apa saja permainan anak SD dalam ruangan? Ternyata tetap bisa menyenangkan lho.

1. Tebak kata

Freepik/Wassamon

Permainan tebak kata adalah salah satu permainan edukatif yang seru. Cara bermainnya cukup sederhana yakni satu anak diberikan kata untuk digambarkan melalui isyarat atau penjelasan tanpa menyebutkan kata itu langsung.

Teman-temannya harus menebak kata tersebut dalam waktu yang ditentukan. Permainan ini melatih kreativitas dan kosakata anak.

Dalam permainan ini, anak-anak belajar berkomunikasi secara efektif melalui ekspresi dan deskripsi kata-kata. Selain itu, permainan tebak kata membantu mengembangkan keterampilan bekerja sama dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar berpikir cepat dalam situasi terbatas.

2. Kursi musik

Freepik/benzoix

Permainan klasik ini selalu menyenangkan! Kursi musik memerlukan beberapa kursi yang disusun dalam lingkaran dan satu sumber musik. Saat musik dimainkan, anak-anak berjalan mengelilingi kursi.

Ketika musik berhenti, mereka harus segera duduk. Anak yang tidak mendapatkan kursi akan tereliminasi, dan permainan terus berlanjut hingga tersisa satu pemenang.

Kursi musik adalah permainan yang mengasah refleks dan ketangkasan. Selain itu, permainan ini memberikan pengalaman belajar tentang sportivitas, di mana anak-anak belajar menerima kekalahan dan menghargai kemenangan.

3. Lomba estafet bola

Freepik

Permainan ini membutuhkan beberapa bola kecil dan sendok. Anak-anak dibagi menjadi beberapa tim. Setiap pemain harus membawa bola di atas sendok dari satu titik ke titik lain tanpa menjatuhkannya.

Permainan ini membantu anak melatih keseimbangan dan koordinasi. Selain melatih keseimbangan, lomba estafet bola juga mengajarkan pentingnya kerja tim.

Anak-anak belajar bagaimana mendukung satu sama lain dan tetap fokus dalam mencapai tujuan bersama. Permainan ini juga bisa memicu semangat kompetisi yang sehat dan meningkatkan konsentrasi saat menjalankan tugas yang tampak sederhana tetapi menantang.

4. Permainan puzzle

Freepik

Menyusun puzzle adalah aktivitas menyenangkan yang melatih kemampuan berpikir logis dan kesabaran. Untuk anak-anak SD, pilih puzzle dengan gambar yang menarik dan tingkat kesulitan yang sesuai dengan usia mereka.

Puzzle bisa dimainkan secara individu atau dalam kelompok kecil. Anak-anak tidak hanya belajar memecahkan masalah tetapi juga melatih kemampuan analitis dan ketelitian.

Proses menyusun potongan puzzle yang saling berhubungan membantu anak-anak dalam memahami pola dan memperkuat keterampilan visual-spasial. Puzzle juga memberikan kepuasan tersendiri ketika gambar akhirnya terbentuk, meningkatkan rasa percaya diri dan pencapaian anak.

5. Permainan memori (memory game)

Freepik

Permainan ini melibatkan kartu berpasangan yang diletakkan secara acak dengan gambar menghadap ke bawah. Setiap pemain harus mengingat letak kartu dan mencocokkannya.

Selain menyenangkan, permainan ini meningkatkan daya ingat dan konsentrasi anak. Melalui permainan memori, anak-anak belajar untuk fokus dan meningkatkan ketajaman ingatan mereka.

Kegiatan ini juga mendorong anak-anak untuk berpikir strategis dan mengamati dengan cermat sebelum membuat keputusan. Selain itu, permainan ini juga dapat dimainkan secara individu maupun berkelompok, sehingga meningkatkan interaksi sosial dan kerja sama jika dilakukan bersama teman-teman.

6. Simon Says

Freepik/Pixel-shot.com

Simon Says adalah permainan instruksi yang melatih kemampuan mendengarkan dan mengikuti perintah. Seorang pemain bertindak sebagai “Simon” dan memberikan instruksi seperti “Simon berkata berdiri” atau “Simon berkata tepuk tangan”. Jika instruksi tidak dimulai dengan “Simon berkata”, pemain yang mengikuti instruksi tersebut akan gugur.

Permainan ini sangat efektif dalam meningkatkan konsentrasi dan kepatuhan terhadap aturan. Anak-anak belajar untuk mendengarkan dengan cermat sebelum bertindak, yang juga membantu dalam pengembangan keterampilan kognitif.

Selain itu, Simon Says bisa menjadi alat yang menyenangkan untuk memperkenalkan instruksi baru dan aturan yang sederhana dalam situasi bermain.

7. Lomba membuat origami

Freepik

Membuat origami melatih keterampilan tangan dan konsentrasi anak. Permainan ini juga mendorong kreativitas. Guru atau pengawas dapat memberikan contoh bentuk sederhana seperti burung atau bunga, dan anak-anak berlomba membuatnya dengan waktu tertentu.

Selain mengasah kreativitas, origami juga mengajarkan anak-anak tentang kesabaran dan ketekunan. Langkah-langkah lipatan yang presisi dan urutan yang harus diikuti membantu anak-anak belajar tentang struktur dan detail.

8. Permainan menyusun menara dari balok

Pexels/Yan Krukau

Anak-anak dapat menggunakan balok kayu atau plastik untuk membangun menara setinggi mungkin. Selain seru, permainan ini juga mengasah keterampilan motorik halus dan kerja tim jika dimainkan berkelompok.

Permainan ini menantang anak-anak untuk berpikir kreatif dan strategis dalam menyusun struktur yang stabil dan kokoh. Selain itu, menyusun menara dari balok juga mengajarkan tentang keseimbangan, gravitasi, dan pentingnya perencanaan.

9. Cerita bergilir

Freepik

Cerita bergilir melibatkan semua anak dalam pembuatan cerita bersama. Setiap anak secara bergiliran menambahkan satu kalimat ke dalam cerita. Hasilnya seringkali lucu dan menghibur, sekaligus melatih imajinasi dan kemampuan bercerita.

Permainan ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam bentuk cerita. Selain itu, cerita bergilir juga melatih kemampuan bahasa dan pengembangan kosakata. Anak-anak belajar berpikir spontan, berimajinasi, dan berinteraksi secara sosial saat merangkai cerita bersama teman-temannya.

Itulah tadi rangkaian ide dan hal apa saja permainan anak SD dalam ruangan. Semoga bisa menjadi referensi bermain di dalam ruangan dengan suasana yang tetap menyenangkan!

Baca juga:

The Latest