Dampak Perceraian Orangtua pada Anak, Bisa Sebabkan Depresi Berat
Dari depresi hingga bermasalah di sekolah, orangtua harus waspada hal ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perceraian merupakan peristiwa yang kompleks dan emosional bagi semua orang yang terlibat, terutama bagi anak-anak. Dampak perceraian pada anak dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia anak, jenis kelamin, temperamen, dan cara orangtua menangani perceraian.
Ketika orangtua memutuskan untuk berpisah, anak-anak tidak hanya harus menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika keluarga, tetapi juga menghadapi berbagai dampak psikologis, emosional, dan sosial.
Dalam banyak kasus, anak-anak mungkin merasa bingung, cemas, dan tidak aman. Mereka mungkin juga mengalami perasaan kehilangan dan ketidakpastian mengenai masa depan.
Memahami bagaimana perceraian mempengaruhi anak-anak sangat penting agar orangtua dan keluarga dekat lainnya agar dapat memberikan dukungan yang tepat untuk membantu mereka melewati masa ini dan memastikan kesejahteraan mereka tetap terjaga.
Berikut Popmama.com rangkum dampak perceraian orangtua pada anak, awas bisa jadi pembangkang lho!
1. Meras sedih dan ditinggalkan karena orangtua bercerai
Dampak emosional yang terjadi pada anak orangtua yang bercerai yakni bisa mengalami kesedihan dan duka yang cukup mendalam. Anak-anak mungkin merasa sedih, kehilangan, dan marah atas perceraian orang tua mereka.
Mereka mungkin merasa ditinggalkan, tidak dicintai, dan tidak aman. Selain itu anak-anak mungkin bingung tentang apa yang terjadi dan apa artinya bagi mereka. Mereka mungkin tidak yakin dengan masa depan mereka dan peran mereka dalam keluarga.
2. Anak mungkin merasa bersalah karena perceraian orangtua
Dampak emosional lain yang mungkin dirasakan anak adalah mungkin merasa bersalah atas perceraian orangtua mereka. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah untuk menyebabkan orangtua mereka bercerai.
Selain itu mungkin anak juga merasa marah dan frustasi atas perceraian orangtua mereka. Dampaknya mereka akan lebih mudah marah, agresif, dan destruktif. Ini perlu diawasi agar penyaluran emosi anak menjadi hal positif.
3. Anak mengalami cemas dan depresi, kesulitan berteman
Merasa keluarga tidak lagi lengkap menyebabkan ketakutan besar pada anak dan masa depannya. Anak mungkin merasa cemas dan depresi setelah perceraian orangtua mereka.
Bahkan lebih parahnya pada beberapa kasus anak bisa mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur, makan, dan berkonsentrasi. Anak yang orangtuanya bercerai mungkin mengalami kesulitan berteman dan bersosialisasi. Mereka mungkin merasa malu atau dikucilkan dari teman-temannya.
4. Bisa berakibat terhadap prestasi anak yang menurun
Anak-anak yang orang tuanya bercerai mungkin mengalami penurunan prestasi akademik. Mereka mungkin sulit fokus di sekolah dan menyelesaikan tugas.
Dampak perceraian orangtua pada anak juga mungkin mengalami lebih banyak masalah perilaku di sekolah dan di rumah. Orang terdekat harus mengawasi anak dan membimbingnya melewati masa-masa ini.
5. Penyalahgunaan zat adiktif yang berbahaya dan melanggar hukum
Efek perceraian pada anak saat tidak dihadapi dengan baik bisa menjerumuskan anak ke masalah ketergantungan zat atau obat terlarang. Anak-anak yang orangtuanya bercerai lebih berisiko menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Selain itu perceraian orangtua yang dirasakan anak juga membuatnya lebih berisiko terlibat dalam aktivitas seksual dini. Hingga terjebak pada pergaulan bebas atau bahkan sebaliknya yakni mengalami kesulitan mempercayai orang lain dan berkomitmen dalam hubungan romantis.
6. Tips membantu anak menghadapi perceraian
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orangtua dan keluarga dekat untuk membantu anak melewati masa-masa ini. Berikut adalah beberapa diantaranya:
- Berkomunikasi terbuka dan jujur, bicaralah dengan anak tentang perceraian dengan cara yang terbuka dan jujur. Jelaskan apa yang terjadi dan mengapa perceraian ini terjadi. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka.
- Dengarkan perasaan anak, biarkan anak mengungkapkan perasaan mereka tentang perceraian. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi.
- Berikan dukungan emosional, berikan anak banyak cinta, pelukan, dan dukungan emosional. Serta yakinkan mereka bahwa sebagai orangtua masih mencintai dan akan selalu ada untuk mereka.
- Tetap konsisten, lakukan rutinitas dan aturan di rumah seperti biasa. Ini akan membantu anak merasa aman dan stabil.
- Hindari mengkritik mantan pasangan di depan anak, jangan pernah berbicara buruk tentang mantan pasangan di depan anak. Hal ini dapat membuat anak merasa bingung.
- Cari bantuan profesional, jika merasa kewalahan dalam membantu anak mengatasi perceraian, carilah bantuan profesional dari terapis atau konselor.
Perceraian memang sulit bagi semua orang yang terlibat, terutama bagi anak-anak. Namun, dengan komunikasi yang terbuka, dukungan emosional, dan bantuan profesional, anak-anak dapat belajar untuk mengatasi perceraian lebih baik.
Baca juga:
- Respons Desta Anak Minta Rujuk hingga Penyesalan Gisel Ceraikan Gading
- Walaupun Telah Bercerai, 9 Papa Artis Ini Tetap Dekat dengan Anaknya
- Kekhawatiran Anak saat Orangtuanya Menikah Lagi Setelah Bercerai