TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Karakter Anak yang Keras Berubah dengan Hypnosleep? Ini Menurut Ahli

Namun sebelum melakukan hypnosleep orangtua mesti kenali dulu kepribadian si Kecil

Masyarakat Indonesia umum mengenal istilah hipnotis, lantas apa itu hypnosleep dan perbedaannya dengan hipnotis tersebut? Hypnosleep adalah sebuah proses pemberian sugesti kepada orang yang sedang mengalami penurunan tingkat kesadaran dengan berfokus pada satu hal (suara terapis) sehingga mengalami relaksasi dan memungkinkan menerima sugesti yang diberikan.

Dalam hypnosleep proses hypnosis dilakukan pada saat sedang tidur pada kondisi trance (alpha), dinaikkan kesadarannya kemudian diberi sugesti lalu ditidurkan lagi. Banyak pendapat mengatakan banyak manfaat dari hypnosleep terutama untuk anak-anak.

Dikutip dari Youtube Dr. Dr. Adi W. Gunawan, S.T., M.Pd., CCH., hipnoterapis klinis ini menjelaskan bagaimana teknik hipnoterapi saat tidur atau hypnosleep ini bisa membantu memperbaiki karakter anak.

"Anak usia 0-6 tahun akan mudah menyerap apapun yang mereka terima. Perlakuan, tindakan, ucapan yang dibiarkan dan dibiasakan ini membentuk pola dan diri mereka. Setelah itu di atas usia 6 tahun baru mulai pembentukan dengan proses pengulangan/repetisi. Di atas 13 tahun itu sudah sangat sulit diubah dengan cara biasa," jelas Dr. Adi.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai apakah karakter anak yang keras berubah dengan hypnosleep dari pendapat ahli.

1. Kenali penyebab anak memiliki kepribadian yang keras

Freepik/jcomp

Sikap keras kepala adalah bentuk penolakan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan kemauan, tak terkecuali di masa perkembangan anak. Terutama di atas usia 6 tahun.

Ada banyak perkembangan yang anak lalui di usia ini termasuk perkembangan kognitif, perkembangan sosial, perkembangan fisik, hingga perkembangan emosi anak.

Salah satu bagian dari perkembangan emosi yang perlu diterapkan pada anak yakni mengajarkan saat ia keras kepala. Anak yang keras kepala, cenderung menjadi sangat sensitif dan tidak dapat dibujuk oleh orang-orang di sekitarnya.

Ini karena mereka ingin permintaannya segera terpenuhi. Sifat keras kepala dan sulit diatur sebenarnya merupakan cara si Kecil belajar soal kebebasan dan batasan-batasan perilaku yang bisa diterima dan tidak.

Ketika si kecil melakukan sesuatu, misalnya ia tidak mau mandi atau tidak mau tidur, ia akan melihat seperti apa reaksi orangtuanya. Saat anak berubah menjadi keras kepala dan suka melawan bisa jadi perilaku tersebut diakibatkan melihat contoh yang sama.

2. Anak yang keras kepala bisa juga mencari perhatian orang lain

Freepik

Selain karena penyerapan atau contoh yang ia lihat di sekitarnya, anak yang keras kepala cenderung mencari perhatian dari orang lain. Kondisi ini sama halnya dengan anak tantrum.

Namun, pada anak yang keras kepala lebih sering membuat ulah demi mendapatkan perhatian. Meski merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, sifat keras kepala tidak boleh terus dibiarkan.

Ketika dibiarkan dan menjadi kebiasaan anak akan sulit untuk mendapatkan relasi saat dewasa. Pasalnya sifat keras kepala bisa sangat menyebalkan bagi orang lain.

3. Mengenal kepribadian anak sebelum memperbaiki karakternya

Freepik

Setiap anak memiliki karakter berbeda, sebelum bisa memperbaiki karakter yang mungkin tidak baik orangtua perlu mengenai berbagai karakter anak ini. Adi W. Gunawan bisa membagi karakter anak menjadi 4 yakni Koleris (keras, menuntut, semuanya harus menurut cara dia), Sanguin (suka bercerita, suka bergaul, ceria), Phlegmatis (rileks, tenang, tidak mau ribut, inisiatifnya kurang), dan Melankolis (detail, rapi, standar tinggi).

Perlu diketahui juga dalam diri seseorang ada kombinasinya, misalnya Koleris dengan Melankolis, Koleris dengan Sanguinis, dan seterusnya. Orang tua harus tahu tipe diri sendiri dulu, baru lihat tipe anaknya.

Jadi kalau orang tua Koleris lalu anaknya juga Koleris, tentu saja tidak bisa memaksakan caranya kepada anaknya. Jadi harus tahu bagaimana caranya berkomunikasi.

Misalnya anak kadang diberi cap bandel, suka melawan, tidak mau dengar, anak pemberontak, ini sebenarnya tipe anak Koleris, yang tidak puas dengan situasi. Jika kita memahami tipe kepribadian kita dan anak, maka bisa berkomunikasi dengan lebih mudah dan lancar.

4. Melakukan hypnosleep untuk memperbaiki karakter anak

Pexels/cottonbro studio

Hypnosleep adalah sebuah teknik terapi kita memberikan sugesti positif untuk membantu anak berubah saat di bawah sadar. Ini dilakukan saat anak kondisi tidur.

Menurut Adi, hypnosleep ini dilakukan sebaiknya dilakukan saat anak sudah tidur sekitar 30-40 menit dulu.

"Ketika anak tidur kurang lebih 30-40 menit, ini dinaikkan sedikit. Ini yang disebut dengan hypnosleep agar bisa mendengar perkataan orangtuanya," jelas Adi di channel Youtube-nya.

Dalam memberikan sugesti kepada anak, orangtua perlu memberikan sugesti awal dan khusus misalnya menyebutkan nama anak yang ditujukan. Kemudian perlu dilakukan konsisten minimal 1 minggu setiap malam.

"Sambil amati anak bagaimana perubahan anak keesokan paginya, baru dilihat hasilnya. Jangan sampai tidak teratur," jelasnya.

Selain itu skrip jangan direkam, karena sebaiknya orangtua perlu membacakannya langsung di telinga kanan. Adi menyebut kalau telinga kanan terhubung langsung dengan lobus temporal sebelah kiri yang memproses bahasa.

5. Ketika tidak ada perubahan, ubah sugesti yang diucapkan

Pexels/cottonbro studio

Ketika skrip sugesti sudah masuk ke alam bawah sadar, orangtua perlu membangun momentum. Ini pentingnya membaca secara konsisten. Kalau dalam waktu 7 hari tidak ada perubahan signifikan, maka perlu diubah lagi kata-katanya.

"Untuk membantu anak cepat berubah, sebagai orangtua juga perlu mendukung dengan berpikir positif tentang anak kita. Pikiran kita ada vibrasi dan akan sampai ke anak. Bisa memengaruhi alam bawah sadarnya," tutur Adi.

Orangtua juga perlu mengucapkan kata-kata positif setelah melakukan hypnosleep. Ulangi kata-kata sugesti itu saat anak sedang sadar dengan pengharapan anak bisa berubah.

Itulah tadi informasi mengenai apakah karakter anak yang keras berubah dengan hypnosleep? Ternyata menurut ahli mungkin dilakukan. Namun, tentunya sebagai orangtua juga perlu mengenali karakter diri kita dan anak terlebih dahulu.

Baca juga:

The Latest