Eksklusif: Tips Eriska Rein Membuat Anak Selalu Terbuka dengan Orangtua
Gap generasi bisa membuat anak merasa tidak dekat dengan orangtuanya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan zaman mendorong setiap orangtua mengembangkan pola parentingnya dari waktu ke waktu. Dengan berkembangnya teknologi semakin masif, anak sudah banyak terpapar berbagai informasi dari ia balita.
Akibatnya, anak sudah bisa melihat konten-konten yang tidak sesuai umurnya. Tentunya hal tersebut jangan sampai terjadi ya. Ketika orangtua menemukan pasti akan langsung dilarang.
Jika anak tumbuh di lingkungan dengan kebebasan informasi tanpa batas, sedangkan di rumah sangat dibatasi tentu akan membuatnya bingung. Oleh karenanya ini bisa menjadi pemicu anak bisa mulai berbohong kepada orangtua tentang kegiatannya.
Eriska Rein menyadari hal tersebut. Oleh karena itu untuk anak pertamanya, Mikhail Zayn Muhsin, Millennial Mama of the Month edisi Desember 2022 sudah membiasakan agar terbuka dan selalu jujur kepada orangtua.
Tentunya bukan hal mudah, karena ada banyak kebiasaan yang harus Eriska bentuk kepada Zayn untuk bisa seperti itu.
Berikut Popmama.com rangkum cerita selengkapnya.
1. Eriska Rein tak mau kaku, mengajari Zayn layaknya teman
Masalah orangtua dan anak muncul karena tidak sepaham dengan suatu hal. Hal tersebut sudah bisa terjadi sejak anak masih kecil yang akan membuatnya kurang bisa mendengarkan perkataan orangtuanya. Eriska tak mau hal itu terjadi pada si Sulung, Zayn.
Aktris kelahiran 3 Juni 1994 ini berusaha menempatkan diri menjadi teman terbaik anaknya itu. Ia berusaha mendidik dan mengasuh Zayn dengan cara lembut, santai seperti teman tetapi juga tetap tegas.
"Dari kecil saya sudah biasakan Zayn untuk bisa bercerita apapun layaknya teman. Jadi sebisa mungkin saya mencoba mengasuhnya agar tidak kaku banget. Itu yang membuat dia tidak takut dan santai cerita banyak dari kecil," pungkas Eriska.
Mama dua anak ini juga mengatakan kalau kebiasaan berceritanya itu sudah dilakukan sejak Zayn balita. Awalnya, Eriska yang banyak bertanya kepada anaknya. Tetapi kini keduanya sudah bisa saling menceritakan hari yang dilewati masing-masing saat berbicara berdua.
"Saya membiasakan bercerita apapun. Kalau dia pulang sekolah selalu tanya 'bagaimana sekolah?' 'apa yang bikin happy hari ini?' gitu," ucapnya.
2. Zayn sudah terbiasa terbuka ke Eriska, sama-sama ekstrovert!
Kebiasaan saling bercerita itu berdampak hingga Zayn kini sudah sekolah. Efeknya, setiap hal yang dialami anaknya itu di luar rumah bisa selalu diceritakan secara terbuka kepada Eriska Rein.
Ini membuat istri Mithu Nisar tersebut bersyukur, anaknya bisa sangat terbuka kepada dirinya sebagai orangtua. Meskipun, pada beberapa kasus Zayn justru oversharing.
Hal itu membuat aktris Cinta Brontosaurus ini perlu mengawasi sang Anak saat bercerita dengan lawan bicara selain dirinya. Biasanya Eriska hanya mengingatkan Zayn agar tidak sembarangan bercerita selain kedua orangtuanya.
"Karena kebiasaan itu justru yang banyak cerita itu Zayn. Bahkan saking terbukanya kadang yang menurut saya tidak perlu diceritakan ke orang tetap dia utarakan. Untuk hal itu saya selalu ingatkan ke Zayn. Tetapi memang di umur Zayn sekarang itu lagi meniru banyak hal juga," pungkasnya.
3. Eriska juga mengajarkan Zayn mengambil keputusan sejak kecil
Kepercayaan Zayn untuk terbuka dengan Eriska tidak semata-mata keluar dari diri anak sulungnya itu. Ada beberapa hal yang Eriska lakukan agar Zayn menaruh kepercayaan kepadanya sehingga bisa selalu terbuka dan jujur.
"Dari kecil sudah saya biasakan Zayn untuk memilih sendiri apa yang dia mau. Jadi mungkin dari sana dia pun percaya kepada saya. Memang saya sendiri bukan tipe orangtua yang melarang anak kecuali memang dampaknya kurang bagus untuk dianya," tutur Eriska.
Eriska melatih Zayn untuk bisa mengambil keputusan sendiri pada hal-hal yang sederhana. Sehingga dia sudah bisa memutuskan sendiri untuk hal-hal yang dia mau. Mulai dari baju, makanan, rencana keluar sudah mulai dibiasakan dan saya percaya dengan pilihan dia," tuturnya.
Namun, peran Eriska yang membimbing Zayn juga tetap punya batasan. Apalagi jika keinginan dan keputusan Zayn dirasa kurang baik, ia akan tetap tegas dan mengingatkan anaknya tersebut.
"Dia sudah mulai diajarkan bertanggung jawab untuk hal-hal yang sederhana. Kalau yang menurut dia bagus-bagus sudah bisa memilih sendiri. Namun, ada kalanya juga saya bantu dia. Ambil contoh soal makanan kalau dia sedang sakit, saya bantuk kasih pilihan menu makanan tetapi dia juga harus ada peran untuk memilih," ucap Eriska.
4. Cara Eriska Rein mengajarkan konsep jujur ke anak
Sama dengan mengajarkan cara bertanggung jawab, mengajarkan jujur ke anak pun butuh usaha. Mama dua anak ini merasakan betul hal tersebut. Cara sederhana yang selalu dilakukannya adalah berkomunikasi secara intens kepada anaknya.
"Harus sering ngobrol dan jangan membiarkan anak bermain sendiri. Saya membiasakan saling cerita tadi, begitupun dari kami sebagai orangtua ke mereka. Kalau sudah bisa saling mengobrol, lama-lama dia akan percaya dan ikut juga berceruta. Jadi kalau bareng jangan sama-sama diem, memang kita sebagai orangtua sibuk tapi harus ngobrol sama anak," tuturnya.
5. Eriska Rein mengawasi gadget yang dipegang anaknya
Eriska melahirkan anak yang masuk generasi Alpha di mana perkembangan teknologi bagian dari pertumbuhannya sejak kecil. Karena memang sudah zamannya, sehingga yang bisa Eriska lakukan hanya mengawasi agar Zayn tidak menyaksikan konten-konten yang tidak sesuai dengan umurnya.
"Saya coba pantau selalu apa yang dia tonton dan akses, saya tanya dan Zayn bisanya langsung menjelaskan. Saya juga memanfaatkan fitur restricted gadget dia untuk selalu di mode kids," tutur Eriska.
Menghadapi hal itu, Eriska bercerita pernah menghadapi momen saat Zayn meminta izin mendownload game dan aplikasi yang tidak sesuai umurnya. Saat itu ia berusaha menjelaskan dengan alasan yang masuk akal agar anaknya paham.
Sehingga meski hal itu dilarang Zayn alasannya untuk kebaikannya sendiri. Eriska tidak mau melarang anak tanpa alasan jelas, apalagi sambil marah-marah atau emosi.
"Ada aplikasi yang dia ingin sekali, misalnya satu games atau media sosial yang bukan untuk umurnya. Saya memberikan penjelasan kalau itu belum bisa digunakan sampai Zayn paham. Saya juga menjelaskan alasannya kenapa tidak boleh dan tidak baik untuk dia," ucapnya.
Memang mengulang hal yang sama dan konsisten bisa melelahkan bagi orangtua. Namun, disitulah justru peran Eriska yang memang harus mengawasi anaknya.
"Saya tidak akan lelah untuk selalu memberi tahu anak, meski harus mengulang alasannya kenapa ia tidak boleh mendownload atau melakukan suatu hal," pungkasnya.
Millennial Mama of the Month Edisi Desember 2022
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Videographer - Krisnaji Iswandi, Norman Indra Issudewo
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist - Ms Lifa
Hair do - Ade Ragil
Eriska & Zayn Wardrobe - AYACO
Mikhaila's Wardrobe - Carter's
Baca juga:
- Eksklusif: Cara Eriska Rein Melatih Kemampuan Empati Anak sejak Dini
- Eksklusif: Selalu Akur dengan Mama Mertua, Tips dari Eriska Rein Jaga Komunikasi dan Saling Pengertian
- Millennial Mama of the Month Edisi Desember 2022: Eriska Rein