Kisah Anak Nabi Adam yang Tercatat dalam Sejarah
Kisah anak-anak Nabi Adam yang memberikan banyak pelajaran bagi umat Islam


Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Kemudian, Allah menciptakan Siti Hawa untuk menjadi pasangan Nabi Adam. Allah memberikan mukjizat dan kebahagiaan kepada Nabi Adam, salah satunya adalah dikaruniai keturunan yang banyak.
Menurut ulama Ibnu Jarir Ath-Thabari, Nabi Adam dan Hawa dikaruniai 40 orang anak oleh Allah. Semua anak mereka diciptakan berpasang-pasangan, yaitu kembar putra dan putri, sehingga Hawa mengalami 20 kali masa kehamilan. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Nabi Adam memiliki 25 orang anak.
Dalam beberapa tarikh, disebutkan bahwa nama-nama anak laki-laki Nabi Adam adalah Abdullah, Cayn, Qabil, Ashut, Habil, Syith, Ayad, Balagh, Athati, Tawbah, Darabi, Hadaz, Yahus, Sandal, Baraq, Wadd, Suwa, Yaguth, Ya’uq dan Nasr. Anak-anak Nabi Adam yang perempuan tidak disebutkan namanya kecuali Iqlima, Labuda dan Hazura.
Meskipun ada beberapa perbedaan pendapat, anak-anak Nabi Adam dan Hawa yang sudah pasti tercatat dalam riwayat di antaranya adalah Qabil, Habil, Iqlima, Labuda, dan Syits. Berikut ini Popmama.com akan membahas secara singkat tentang kisah anak Nabi Adam yang tercatat dalam sejarah. Bagaimana kisahnya? Simak sampai akhir, ya!
1. Urutan kelahiran anak-anak Nabi Adam
Terdapat banyak perbedaan mengenai urutan kelahiran anak-anak Nabi Adam. Ada yang mengatakan bahwa Qabil dan Iqlima adalah anak pertama, sedangkan ‘Abd al-Mugith dan saudara kembarnya, Amat al-Mugith adalah anak terakhir. Ada juga yang mengatakan bahwa Qabil dan Iqlima adalah anak ketiga, Habil dan Labuda anak keempat, dan Syits anak kelima.
2. Qabil sangat dengki dengan Habil
Allah memerintahkan Nabi Adam untuk menikahkan anak-anak kembarnya secara silang. Sesuai perintah tersebut, maka Qabil akan menikah dengan saudara kembar Habil, yaitu Labuda, sedangkan Habil akan menikah dengan saudara kembar Qabil yaitu Iqlima. Namun, Qabil tidak terima karena dia berpikir bahwa Labuda tidak terlalu cantik, sehingga ia ingin menikah dengan saudara kembarnya sendiri, yaitu Iqlima.
Mendengar hal ini, Nabi Adam tidak mengizinkan. Untuk menengahi masalah tersebut, Nabi Adam meminta kedua putranya itu agar melakukan kurban. Jika kurbannya diterima, maka ia akan mendapatkan keadilan di sisi Allah. Qabil adalah seorang petani dan bercocok tanam, sedangkan Habil adalah seorang peternak dan penggembala. Habil membawa seekor kambing yang gemuk, sedangkan Qabil membawa kurban hasil pertanian yang kualitasnya buruk.
Allah menerima kurban dengan cara mengirimkan api dan menyambarnya ke arah kurban yang dipersembahkan untuk-Nya. Setelah Qabil dan Habil mempersembahkan kurban, Allah hanya menyambar kurban milik Habil dan membiarkan kurban milik Qabil. Penolakan kurbannya membuat Qabil sangat dengki dan dendam terhadap Habil.
3. Qabil melakukan tindakan keji kepada Habil
Rasa dengki dan murkanya membuat Qabil memutuskan untuk membunuh Habil yang merupakan saudaranya sendiri. Meskipun Habil telah menasihatinya, Qabil tidak mau mendengarkan. Menurut pendapat beberapa ulama, Qabil membunuh Habil di sebuah gua kawasan pegunungan Qasiun wilayah utara Damaskus.
Setelah melakukan hal keji tersebut, Qabil tidak tahu harus bagaimana dengan jenazah Habil karena itu merupakan jenazah manusia pertama di bumi. Kemudian, Allah mendatangkan dua ekor burung gagak yang sedang bertarung dan salah satunya mati. Gagak yang masih hidup lalu mengais-ngais tanah hingga membuat bolongan dan menguburkan gagak yang telah mati. Qabil yang melihat gagak itu langsung menirunya dan menguburkan jenazah Habil.
4. Allah memberikan karunia seorang anak sebagai pengganti Habil
Nabi Adam dan Siti Hawa merasakan kesedihan yang sangat mendalam setelah mengetahui kejadian yang menimpa Habil. Kemudian, Allah memberikan karunia seorang putra bernama Syith yang memiliki sifat sama seperti Habil. Ketika Syith sudah dewasa, Nabi Adam menyampaikan beberapa pesan kepadanya.
Nabi Adam tidak ingin Syith merasa aman di dunia karena ayahnya merasa aman hidup di surga tetapi diturunkan ke bumi oleh Allah. Nabi Adam juga berpesan agar Syith tidak bertindak mengikuti keinginan istrinya atau hawa nafsu, merenungkan setiap perbuatan yang dilakukan, meninggalkan sesuatu yang membuat takut atau ragu-ragu, serta bermusyawarah tentang satu perkara.
5. Nabi Adam memberikan wasiat kepada Syith untuk memerangi Qabil
Seorang ahli sejarah bernama Wahab bin Munabbih mengatakan bahwa Nabi Adam meninggal dunia ketika Syith berusia 400 tahun. Kemudian, Allah mengangkat Syith menjadi nabi untuk menggantikan ayahnya. Sebelum Nabi Adam meninggal dunia, beliau memberikan wasiat kepada Syith untuk memimpin anak keturunannya beribadah kepada Allah.
Selain itu, Nabi Adam juga mewasiatkan Syith untuk memerangi saudaranya, Qabil. Syith melaksanakan wasiat yang diberikan ayahnya, dia pergi berperang dengan Qabil dan berhasil mendapatkan kemenangan. Qabil akhirnya meninggal dunia dalam peperangan tersebut. Peristiwa ini adalah perang pertama yang terjadi di antara anak-anak Adam di bumi.
6. Anak Nabi Adam ada yang dijadikan berhala
Menurut riwayat Ibnu Asakir, ada lima anak Nabi Adam AS yang dijadikan berhala oleh bangsa terdahulu, yaitu Waddan, Sua'an, Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr. Selama hidup, mereka terkenal sangat baik dan taat kepada Allah. Berkat kebaikan mereka, banyak orang-orang yang mengenang jasanya. Namun, para pengikutnya bersikap berlebihan, sehingga lama-kelamaan pujian mereka berubah menjadi pujaan sampai mereka menyembah kelima putra Nabi Adam tersebut.
Demikiankisah anak Nabi Adam yang memberikan banyak pelajaran bagi umat Islam. Berbagai peristiwa yang terjadi mengajarkan kita untuk selalu bersikap sabar, tenang, menjauhi sifat iri dan dengki, tidak asal dalam mengambil keputusan dan selalu menuruti perintah Allah serta orangtua. Sebagai umat Islam, kita juga harus bisa menjaga tali persaudaraan antar sesama.
Baca juga:
- 7 Mukjizat Nabi Adam, Keistimewaan Manusia Pertama di Bumi
- Kisah Nabi Adam Singkat, Manusia Pertama yang Diciptakan Allah SWT
- Tokoh Sahabat Nabi dari Golongan Saudagar Kaya yang Suka Bersedekah