TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Menjadi Pendengar yang Baik agar Anak Mau Bercerita

Setiap anak butuh Mama untuk menjadi pendengar yang baik

Freepik/pvproductions

Setiap anak memiliki cerita dan perasaan yang ingin mereka bagikan. Namun, tidak semua anak merasa nyaman untuk bercerita, terutama jika mereka merasa tidak didengar.

Sebagai orangtua, menjadi pendengar yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan anak. 

Saat anak merasa didengarkan, mereka akan lebih percaya diri untuk berbicara, berbagi perasaan, dan meminta nasihat kepada Mama saat menghadapi masalah.

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang cara menjadi pendengar yang baik agar anak mau bercerita. Simak informasinya di bawah ini.

1. Dengarkan dengan sungguh-sungguh

Freepik/our-team

Ketika anak mulai bercerita, berikan perhatian penuh kepada mereka. Hindari mendengarkan sambil lalu atau sambil memikirkan hal lain. Anak-anak dapat merasakan jika Mama tidak sepenuhnya mendengarkan saat mereka sedabg berbicara. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh berarti memberikan perhatian penuh pada apa yang mereka katakan, termasuk memahami perasaan di balik setiap kata-kata yang mereka ucapkan. 

2. Hentikan sejenak aktivitas lain

metro.co.uk

Ketika anak ingin berbicara, usahakan untuk menghentikan aktivitas yang sedang Mama lakukan, seperti bermain ponsel, menonton televisi, atau bekerja. Fokuslah pada anak sebagai tanda bahwa mereka adalah prioritas yang harus Mama dengarkan.

Dengan menghentikan aktivitas, anak akan merasa bahwa cerita mereka penting dan layak untuk didengarkan. Jika memang sedang tidak memungkinkan untuk berbicara, beri tahu anak dengan jujur dan jadwalkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka nanti. Komunikasi seperti ini mengajarkan anak bahwa perasaan dan cerita mereka selalu dihargai.

3. Perhatikan intonasi

holeparent.com

Dalam mendengarkan cerita anak, perhatikan juga intonasi suara mereka. Intonasi dapat memberikan petunjuk tentang perasaan mereka, apakah mereka sedang senang, sedih, marah, atau khawatir.

Dengan memahami intonasi anak, Mama dan Papa dapat memberikan respon yang sesuai, misalnya dengan nada suara yang lembut ketika mereka merasa sedih atau kata-kata penyemangat ketika mereka sedang tidak percaya diri. Respons yang sesuai akan membantu anak merasa dipahami dan lebih nyaman untuk melanjutkan cerita mereka, Mama juga tidak akan dianggap sedang menyalahkan atau menggurui.

4. Gunakan bahasa tubuh yang baik

Freepik

Bahasa tubuh adalah cara penting untuk menunjukkan bahwa Mama dan Papa benar-benar mendengarkan. Pastikan untuk menghadap anak, menjaga kontak mata, dan memberikan ekspresi wajah yang sesuai. Mama juga dapat memberikan respon seperti mengangguk, tersenyum, atau memeluknya.

Hindari bahasa tubuh yang terlihat tidak peduli, seperti melipat tangan, menghela napas, atau sibuk memainkan sesuatu. Bahasa tubuh yang positif seperti senyuman, sentuhan lembut di bahu, atau sedikit membungkuk untuk mendekatkan diri akan membuat anak merasa dihargai dan diperhatikan.

5. Jangan memotong pembicaraan

Freepik/senivpetro

Saat anak bercerita, hindari memotong pembicaraan mereka meskipun jika cerita mereka terasa terlalu panjang atau membingungkan. Biarkan mereka menyampaikan cerita hingga selesai tanpa interupsi.

Jika ada hal yang ingin Mama tanyakan, tunggu hingga mereka selesai berbicara. Memotong pembicaraan bisa membuat anak merasa frustrasi atau enggan melanjutkan cerita mereka. Selain itu, dengan mendengarkan sampai selesai, Mama dan Papa bisa mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang apa yang ingin disampaikan anak.

Itulah informasi tentang cara menjadi pendengar yang baik agar anak mau bercerita. Dengan menjadi pendengar yang baik, Mama dan Papa tidak hanya membantu anak merasa lebih nyaman untuk berbicara, tetapi juga membangun kepercayaan yang kuat dalam hubungan keluarga. Menjadi pendengar yang baik bukan hanya sekadar mendengarkan cerita anak, melainkan juga memahami dan menunjukkan rasa peduli.

Baca juga:

The Latest