Jenis-jenis Tokoh dalam Sebuah Karya Sastra
Dalam sebuah karya sastra seperti cerpen, drama, atau bahkan puisi terdapat jenis tokoh yang berbeda
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, pasti sudah tak asing lagi dengan karya sastra. Karya sastra adalah karya yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulisnya dengan tujuan estetika. Jenis-jenis karya sastra diantaranya adalah cerpen, drama, atau puisi.
Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, dalam sudut pandang orang ketiga maupun orang pertama.
Dalam sebuah karya sastra terdapat tokoh yang merupakan unsur penting. Tokoh dalam sebuah karya sastra dapat menghidupkan dan memberikan warna bagi cerita yang dibawakan pada karya tersebut.
Tokoh-tokoh dalam karya sastra juga terbagi menjadi beberapa jenis.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang jenis-jenis tokoh dalam sebuah karya sastra. Simak informasinya berikut ini.
1. Tokoh utama
Tokoh utama adalah karakter sentral dalam sebuah karya sastra yang menjadi pusat perhatian cerita. Mereka biasanya mengalami perkembangan atau perubahan yang signifikan selama alur cerita berlangsung. Fokus utama dari narasi sering kali berputar di sekitar tokoh utama, dan pembaca atau penonton sering diajak untuk mengikuti perjalanan, konflik, dan transformasi dari seorang tokoh utama..
Tokoh utama memiliki pengaruh besar terhadap arah dan perkembangan cerita secara keseluruhan, dan sering kali merupakan titik fokus untuk penyampaian tema-tema penting dalam karya sastra.
2. Tokoh pendamping
Tokoh pendamping adalah karakter-karakter yang mendukung tokoh utama dalam perjalanannya melalui cerita. Mereka bisa berupa teman, keluarga, atau rekan yang membantu tokoh utama dalam mengatasi rintangan atau mencapai tujuan mereka.
Peran tokoh pendamping seringkali mencakup memberikan nasihat, menyediakan dukungan emosional, atau bahkan bertindak sebagai kontras bagi karakter utama. Meskipun mungkin tidak memiliki peran sebesar tokoh utama, tokoh pendamping tetap memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengembangkan plot dan mendukung perkembangan dari tokoh utama.
3. Tokoh protagonis
Tokoh protagonis adalah karakter utama yang bertindak sebagai pendorong utama dari alur cerita. Mereka biasanya memiliki tujuan atau konflik yang harus diatasi selama cerita berlangsung.
Peran tokoh protagonis adalah untuk menginspirasi empati dan simpati dari pembaca, serta untuk menarik perhatian dan dukungan mereka saat mereka berjuang melawan rintangan dan tantangan. Karakteristik tokoh protagonis seringkali termasuk keberanian, kebaikan hati, dan keinginan untuk berubah atau tumbuh sebagai sorang pribadi yang baik.
4. Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah karakter yang bertentangan dengan tokoh protagonis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka seringkali menjadi penghalang utama yang harus diatasi oleh tokoh utama dalam perjalanan mereka mencapai tujuan atau menyelesaikan konflik.
Antagonis dapat mewakili berbagai hal, mulai dari kekuatan fisik atau kekuasaan, hingga konflik internal atau moralitas. Meskipun seringkali ditampilkan sebagai tokoh jahat atau berbahaya, antagonis yang kompleks juga dapat memberikan lapisan yang lebih dalam pada cerita dan memberikan pembaca atau penonton pelajaran tentang moralitas dan kepribadian dari dua tokoh yang berbeda.
5. Tokoh deuteragonis
Deuteragonis adalah istilah yang digunakan dalam kritik sastra untuk merujuk kepada karakter kedua yang paling penting dalam sebuah karya, setelah tokoh protagonis (utama). Peran deuteragonis seringkali menjadi pendamping utama atau sekutu yang setia bagi tokoh utama, dan mereka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alur cerita.
Karater deuteragonis seringkali memiliki kompleksitas yang lebih dalam daripada karakter-karakter pendukung lainnya. Mereka biasanya memiliki hubungan yang kuat dengan tokoh utama, baik itu dalam hal persahabatan, romansa, atau ikatan lainnya. Selain itu, mereka sering menjadi cermin bagi tokoh utama, memperkuat sifat-sifatnya atau memberikan kontras yang menarik bagi pembaca atau penonton.
6. Tokoh tritagonis
Tritagonis adalah istilah yang merujuk kepada karakter ketiga dalam sebuah karya sastra setelah tokoh protagonis (utama) dan tokoh deuteragonis (pendamping utama). Meskipun tritagonis tidak sepopuler protagonis atau deuteragonis, mereka masih memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan cerita.
Peran tokoh tritagonis seringkali beragam, tergantung pada struktur dan tema cerita. Mereka mungkin menjadi sekutu penting atau musuh utama bagi tokoh protagonis. Dalam beberapa kisah, tokoh tritagonis bisa menjadi pembantu yang setia, memberikan nasihat penting, atau bahkan menjadi kontras yang menarik bagi karakter utama.Namun, mereka juga mungkin menjadi penghalang utama yang harus diatasi oleh tokoh utama.
7. Tokoh stereotipikal
Tokoh stereotipikal adalah karakter yang mengikuti pola atau klise tertentu yang sudah dikenal secara luas dalam sastra atau budaya populer. Mereka seringkali memiliki sifat-sifat atau karakteristik yang sudah ditetapkan sebelumnya dan dapat dengan mudah dikenali oleh pembaca. Contoh-contoh tokoh stereotipikal termasuk si jenius eksentrik, si gadis populer, atau si penjahat kejam.
Meskipun tokoh-tokoh ini dapat memberikan stabilitas dan familiaritas dalam cerita, penggunaan tokoh stereotipikal juga dapat mengurangi kompleksitas dan kedalaman karakter, serta mengurangi daya tarik naratif secara keseluruhan.
Itulah informasi tentang jenis-jenis tokoh dalam sebuah karya sastra. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya tentang karya sastra.
Baca juga:
- 10 Puisi Isra Miraj untuk Anak SD, Penuh Makna Mendalam
- 6 Karakteristik Hikayat yang Membedakannya dari Karya Sastra Lain
- 10 Nama Dokumen Penting Dalam Bahasa Inggris