Gerhana Matahari: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Proses Terjadinya
Terjadinya gerhana matahari disebabkan karena posisi bulan yang berada di antara Matahari dan Bumi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gerhana adalah salah satu fenomena alam yang termasuk sesuatu yang menarik karena jarang terjadi, sebab fenomena tersebut juga berkaitan dengan benda-benda langit yang ada di tata surya.
Adapun istilah gerhana sendiri adalah menggambarkan proses terjadinya pergerakan benda langit yang menutupi bayangan benda langit lainnya.
Dan diketahui benda langit yang bisa saling menutupi itu adalah Matahari dan Bulan, sehingga biasanya disebut juga Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan.
Gerhana Matahari merupakan sebuah fenomena yang terjadi saat posisi Bulan berada di tengah-tengah Matahari dan Bumi, sehingga menyebabkan terhalangnya sinar Matahari ke Bumi.
Hal tersebut yang menyebabkan Bulan menutupi sebagian wilayah yang ada di Bumi dan dengan tertutup bayangan Bulan inilah yang kemudian keadaan Bumi bisa menjadi gelap atau gerhana seperti saat malam hari.
Muncul pertanyaan, mengapa ukuran Bulan bisa menghalangi cahaya Matahari padahal ukuran Matahari jauh lebih besar? Dan bagaimana proses terjadinya gerhana Matahari?
Untuk tahu penjelasannya, berikut Popmama.com telah rangkum informasi seputar gerhana Matahari mulai dari pengertian, jenis-jenis dan proses terjadinyayang perlu diketahui anak supaya dapat menambah wawasannya terkait fenomena ini! Yuk, simak!
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Alasan mengapa Bulan bisa menghalangi cahaya Matahari karena jarak antara Bulan ke Bumi jauh lebih dekat dibandingkan dengan jarak antara Matahari ke Bumi.
Adapun jarak rata-rata Bulan dengan Bumi berkisar 384.400 km, sedangkan jarak rata-rata Matahari dengan Bumi berkisar 149.680.000 km.
Faktor inilah yang menjadi salah satu alasan Bulan bisa menutupi cahaya Matahari sebab jika dilihat dari Bumi, maka Bulan akan tampak sama besarnya dengan Matahari.
Selanjutnya, proses terjadinya gerhana Matahari di mana ketika Matahari, Bulan dan Bumi berada pada satu garis lurus yang sama kemudian menyebabkan cahaya Matahari ini dapat terhalang oleh Bulan hingga tidak sampai ke Bumi.
Cahaya Matahari yang terhalang ini yang akan menghadirkan bayangan Bulan yang dapat menutupi sebagian wilayah yang ada di Bumi. Adapun beberapa wilayah yang tampak tertutup oleh bayangan Bulanlah yang nantinya akan terjadi fenomena gerhana Matahari tersebut.
Adapun jenis-jenis Gerhana Matahari terbagi menjadi 4 bagian, di antaranya:
1. Gerhana Matahari cincin
Fenomena gerhana Matahari satu ini disebut antumbra, yakni suatu bayangan perpanjangan dari umbra dengan memiliki bentuk seperti kerucut dengan ujung yang menjauh dari Bumi.
Pada posisi ini piringan Bulan akan terlihat jauh lebih kecil daripada piringan Matahari, sehingga masih tampak sebagian cahaya Matahari yang tembus ke Bumi.
Cahaya yang tembus inilah menyebabkan tepi luar Matahari tampak membentuk sebuah lingkaran atau seperti cincin api yang tampak di bagian sisi luar yang terlihat di langit.
Hal ini juga disebabkan oleh piringan Bulan yang tidak cukup besar untuk menutupi seluruh bagian piringan Matahari. Jika bayangan antumbra ini bisa sampai ke Bumi, maka artinya kondisi ini disebut sebagai gerhana Matahari cincin.
2. Gerhana Matahari hibrida
Gerhana Matahari Hibrida dikenal juga sebagai gerhana cincin total. Gerhana Matahari Hibrida merupakan Gerhana Matahari yang memiliki 2 macam Gerhana berbeda yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu waktu fenomena, yaitu dimulainya dengan Gerhana Matahari Cincin berubah menjadi Gerhana Matahari Total, kemudian kembali menjadi Gerhana Matahari Cincin dalam waktu yang singkat.
Secara sederhana, Gerhana Matahari ini dapat dilihat secara bersamaan sebagai gabungan dua gerhana yaitu Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin, yang terjadi secara bersamaan dalam satu fenomena gerhana.
Untuk mengetahuinya pun bergantung dari wilayah lokasi pengamat saat dilalui jalur gerhana sentral. Gerhana Matahari Hibrida dapat terjadi apabila saat ada bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi karena disebabkan saat gerhana yang sama dapat berubah dari gerhana Matahari cincin menjadi gerhana Matahari total maupun sebaliknya, hal tersebut terjadi selama sepanjang jalur gerhana.
Hal tersebut juga yang menjadi salah satu penyebab adanya wilayah yang mengalami fenomena Gerhana Matahari Total dan wilayah lainnya juga mengalami namun dengan fenomena berbeda Gerhana Matahari Cincin Total.
3. Gerhana Matahari sebagian
Gerhana Matahari ini dapat terjadi pada area yang terkena oleh penumbra Bulan. Sebagai tambahan informasi, penumbra merupakan suatu bayangan semu dikelilingi oleh umbra dan penumbra. Bayangan inilah ketika semakin mendekati planet Bumi maka akan semakin melebar.
Sesuai dengan namanya ya, Ma bahwa Gerhana Matahari Sebagian bisa terjadi apabila pada sebagian Matahari telah dihalangi oleh Bulan. Gerhana Matahari Sebagian bisa disebut juga sebagai Partial Solar Eclipse.
Cahaya Matahari pun akan tampak sebagaian pada titik ini. Adapun bayangan penumbra yang bisa tembus sampai ke permukaan bumi maka disebut sebagai gerhana Matahari Sebagian.
4. Gerhana Matahari total
Umbra merupakan suatu bayangan pusat yang membentuk sebuah kerucut dengan ujungnya yang mendekati Bumi. Terdapat bayangan yang terjadi pada saat piringan Bulan akan terlihat lebih besar dibandingkan piringan Matahari.
Maka yang akan terlihat adalah gerhana Matahari total yang terjadi dikarenakan ukuran Bumi dapat lebih besar daripada Bulan. Adapun bisa terjadinya gerhana Matahari total saat kondisi Bulan sudah sepenuhnya menutupi seluruh bagian Matahari.
Apabila terjadinya bayangan umbra ini bisa sampai ke bumi maka fenomena inilah yang disebut sebagai gerhana Matahari Total. Gerhana Matahari total biasa disebut juga dengan Total Solar Eclipse.
Umumnya, fenomena ini akan selalu diawali hingga diakhiri dengan terjadinya Gerhana Matahari Sebagian.
Ketahui Bahayanya Ketika Melihat Fenomena Gerhana secara Langsung
Penting untuk diketahui, dengan melihat fenomena Gerhana Matahari secara langsung ke bagian inti dari cincin terang cahaya Matahari (fotosfer) bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada retina mata, lho.
Silau Matahari dapat membuat mata rusak, dengan risiko paling fatal adalah membuat mata buta seumur hidup. Bahkan, apabila fenomena itu hanya berlangsung selama beberapa detik.
Hal tersebut dikarenakan fotosfer dapat memancarkan radiasi yang dinilai tinggi, hingga bisa menimbulkan katarak bahkan sampai mengalami kebutaan.
Melansir dari beberapa sumber, mengatakan bahwa panjang dari gelombang radiasi sinar Matahari yang menembus sampai ke permukaan Bumi diperkirakan antara ultra violet (lebih dari 290 mm) sampai sepanjang layaknya gelombang radio.
Pasalnya, kemampuan jaringan pada mata kita hanya mampu menerima sinar Matahari berkisar 380-1400 nm.
Apabila kondisi mata menerima radiasi UV itu, maka akan menimbulkan terjadinya proses percepatan penuaan pada lapisan terluar dari mata, Ma. Inilah salah satu penyebab yang mengakibatkan kerusakan pada mata seperti katarak.
Jika sangat ingin melihat atau mengamati fenomena Gerhana Matahari, sangat dianjurkan pula untuk menggunakan pelindung mata khusus atau bisa juga dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung.
Namun, diketahui bahwa kacamata hitam tidak disarankan untuk digunakan dalam melihat gerhana secara langsung, karena kacamata tersebut dinilai tidak bisa menyaring radiasi inframerah sehingga dapat merusak bagian retina pada mata.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa di langit Indonesia akan segera mengalami sebuah fenomena gerhana Matahari hibrida pada 20 April 2023 mendatang.
Artinya, 2 bulan dari sekarang Indonesia akan dilalui gerhana Matahari hibrida namun, diketahui hanya beberapa wilayah saja yang dapat melihat fenomena gerhana ini secara jelas. Jangan lupa persiapkan kacamata gerhana jauh-jauh hari, ya!
Nah itulah informasi selengkapnya mengenai fenomena gerhana Matahari yang dapat menambah pengetahuan seputar pelajaran Sains pada anak! Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan bisa memperkaya wawasan untuk Anak, Mama, dan Papa.
Baca juga:
- 4 Gerhana Bulan & Matahari Tahun 2023, 3 Dapat Dilihat dari Indonesia
- Jenis-Jenis Gerhana Bulan dan Proses Terjadinya
- Gerhana Matahari Cincin 2021, Bisakah Dilihat di Indonesia?