Dengan kehadiran semua teknologi, aplikasi transaksi pembelian terkini dan bahkan kartu kredit atau debit yang kita andalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini banyak anak yang tidak lagi melihat fungsi uang yang sebenarnya digunakan untuk pembelian. Itu bisa menjadi suatu hal bermasalah karena menyebabkan kurangnya pemahaman anak tentang nilai uang satu rupiah, Ma.
Atau bahkan anak bisa memutuskan pembelian barang secara impulsif tanpa adanya pembicaraan terlebih dulu dengan orangtuanya, hingga pada akhirnya dapat menjadi bencana jika mereka kelak menjadi orang dewasa yang tidak memiliki konsep mengelola uang yang sehat.
Untuk membantu mengatasi hal ini, cobalah orangtua secara aktif mendiskusikan transaksi keuangan rutin secara terbuka selama diskusi berlangsung, dan gunakan momen kecil ini sebagai sesuatu yang dapat diajarkan.
"Biasakan para orangtua untuk menjelaskan dengan sikap tegas, seperti halnya biaya apa yang mama keluarkan untuk membeli barang atau berapa biaya keseluruhannya setelah melakukan transaksi pembelian," kata Jennifer Seitz, seorang instruktur pendidikan keuangan dan pimpinan konten pendidikan untuk Greenlight yang dikutip dalam parents.com.
Untuk membicarakan soal kartu debit, "Mendiskusikan pada anak bagaimana mama memilih harga terbaik di sebuah toko perbelanjaan atau menabung secara konsisten yang menyenangkan, hal tersebut menunjukkan kepada mereka bahwa adanya proses berpikir secara matang untuk membelanjakan uang, bahkan jika anak-anak tidak dapat melihat secara fisik uang yang Mama belanjakan." tambah Seitz.
Membeli barang obral adalah momen berharga yang bisa diajarkan ke anak, kata Casden. "Ketika anak perempuan saya masih kecil, kami selalu mencari di rak penjualan dan saya akan mengatakan kepadanya 'Asal tahu saja, gaun ini sekarang seharga $30, tetapi dulunya $100. Jadi kami dapat melakukan lebih banyak hal dengan uang, dengan membeli gaun itu untuk dijual.' Sekarang putri saya sangat pandai membeli barang-barang obral sendiri."
Selain itu, khususnya untuk anak-anak, orangtua bahkan bisa menjelaskan kepada mereka bahwa untuk dapat memiliki tiga mainan sekaligus dengan harga seperti satu mainan, maka mereka dapat memilih cara untuk membeli mainan ketika saat obral atau on sale.
"Poin pentingnya adalah menjadikan obrolan tentang uang antara orangtua dan anak sebagai bagian rutin dari komunikasi sehari-hari, menekankan sedikit emosional dari percakapan bahkan bisa dengan soal bagaimana mama menggunakan uang dan proses berpikir yang tepat untuk membeli sesuatu," kata Kari Lorz, seorang instruktur pendidikan keuangan dan pendiri di MoneyfortheMamas.com, untuk mengedukasi banyak orangtua.
"Saat berbelanja bahan makanan, mama mungkin akan berkata 'Wow, harga ayam lagi bagus minggu ini, kita harus membeli lebih banyak,' atau saat merencanakan perjalanan liburan musim panas, katakan pada anak 'Kita harus mulai menabung untuk perjalanan ini dari sekarang, karena biayanya cukup mahal." jelas Lorz.
Percakapan ini harus dibawa dengan santai, tidak serius, tambah Lorz. Jadikan poin pembicaraan pada anak dengan gaya bicara yang menyenangkan, sama seperti mama berbicara dengan menanyakan hal tentang makanan apa yang ingin disantap untuk makan malam.