Mengenal Lingkungan Fisik Pesisir dan Daratan, Yuk Cari Tahu di Sini!
Ternyata lingkungan yang sering kita jumpai juga berhubungan dengan daerah pesisir dan daratan, lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adapun lingkungan di sekitar kita yang sangat berkaitan dengan kebutuhan makhluk hidup terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan sosial, serta flora dan fauna.
Pada hakikatnya lingkungan fisik juga mengacu pada kondisi yang mengelilingi aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian dari lingkungan fisik (physical environment) adalah segala sesuatu di sekitar kita yang merupakan bagian dari lingkungan manusia berupa benda tidak bernyawa atau berbentuk benda mati.
Contohnya pada lingkungan fisik ada lapisan tanah atau daratan, udara, air, suhu, sinar matahari, infrastruktur, bangunan, dan lain sebagainya.
Lingkungan fisik bisa dikenal juga dengan lingkungan biotik yang merujuk pada kondisi lingkungan terdekat kita di mana seluruh komponen hidup memiliki kaitannya dengan alam. Lingkungan hidup ini terdiri atas organisme hidup, seperti manusia, tumbuhan dan hewan.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar lingkungan fisik pesisir dan daratan yang perlu dikenal oleh anak-anak supaya bisa mengetahui perbedaannya!
Yuk, disimak, Ma!
1. Daerah pesisir
Daerah pesisir merupakan sebuah bentang alam yang bisa dikatakan berupa sebidang lahan yang tidak lebar serta membentang ratusan kilometer dari garis pantai ke arah pedalaman yang dekat dengan laut.
Kondisi geografi daerah pesisir ini termasuk ke dalam dataran rendah. Ciri-cirinya adalah daerahnya memiliki permukaan tanah yang datar dan berpasir.
Diketahui bahwa daerah pesisir memiliki iklim yang cenderung panas, sementara untuk curah hujannya bisa dikatakan tergolong tinggi, tergantung pada musimnya. Daerah pesisir juga memiliki garis yang berhimpitan dengan garis pantai apabila terjadi gelombang yang tinggi.
Pada daerah pesisir terdapat berbagai persebaran biota pantai dan persebaran vegetasi. Adanya biota pantai dan vegetasi tersebut saling memberikan kebutuhan yang menguntungkan satu sama lainnya sehingga terbentuklah sebuah ekosistem.
Ekosistem pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dengan ekosistem laut. Di mana penghuni organisme makhluk dari ekosistem darat dan laut berkumpul hingga saling berinteraksi.
Ciri-ciri ekosistem daerah pesisir
Pada ekosistem pesisir memiliki ciri-ciri yang cukup menarik. Adapun keanekaragaman ekosistem terdiri dari berbagai macam ekosistem yang berbeda dan masih berada pada satu lingkup daerah pesisir.
Berikut ciri-ciri dari masing-masing ekosistem yang termasuk ke dalam daerah pesisir, di antaranya:
Hutan mangrove
Lingkungan mangrove atau hutan bakau merupakan suatu komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang cenderung didominasi oleh berbagai jenis pohon mangrove.
Di wilayah pesisir biasanya dijadikan sebagai area konservasi, terutama bakau yang mempunyai banyak manfaat baik bagi wilayah daratan maupun lautan.
Konservasi bakau ini dapat digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi, yakni kondisi di mana wilayah daratan semakin terkikis oleh air laut.
Ekosistem hutan bakau yang sehat juga menjadi salah satu bagian rantai makanan sebagai produsen untuk hewan laut lainnya.
Terdapat ciri dari hutan mangrove sendiri yaitu berada di daerah yang memiliki air payau ataupun air tawar. Dan terdiri dari pohon dan semak yang tingginya bisa mencapai 30 meter.
Biasanya dalam satu area hutan mangrove ditemukan berbagai 20 sampai 40 jenis spesies mangrove yang berbeda.
Pada umumnya, mangrove tumbuh di daerah intertidal yang memiliki jenis tanah berlumpur, berpasir atau berlempung dan umumnya pohon ini dapat tergenang oleh air laut secara berkala.
Daerah pasang surut
Apabila dilihat dari sisi ekologi, pesisir pantai juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya air laut pasang. Garis pantai tentunya membuat air laut pasang tidak akan naik ke daratan yang dapat membahayakan kehidupan manusia di sekitarnya.
Air laut pasang akan tertahan serta biasanya hanya wilayah pesisir saja yang digenangi tanpa melewati batas pantai.
Namun, hal ini tidak selalu terjadi di seluruh kawasan pantai sebab masih terdapat beberapa daerah dengan kondisi daratan yang cukup rendah dibandingkan lautan.
Sehingga di daerah tersebut juga berpotensi banjir yang lebih besar saat air laut sedang pasang. Maka penduduk yang berada di kawasan pantai dengan daratan lebih rendah tentunya perlu waspada serta memahami mitigasi bencana agar bisa berjaga sewaktu air laut pasang.
Daerah estuaria
Daerah estuaria merupakan suatu bentang alam yang bercirikan muara pasang surut yang dilewati oleh sungai yang besar.
Biasanya muara ini dapat kita temukan di beberapa pusat permukiman penduduk daerah pesisir karena umumnya dimanfaatkan sebagai jalur transportasi, sumber air bagi masyarakat, serta tempat menangkap ikan.
Adapun ciri-ciri dari estuaria adalah area perairan pantainya bersifat semi tertutup, dan saling terhubung dengan laut terbuka, serta memiliki kondisi air yang tercampur dari air laut dan air tawar yang berasal dari saluran drainase daratan.
Padang lamun
Sea grass beds atau padang lamun bisa kita temui di daerah perairan dangkal atau eustaria apabila sinar matahari yang mencukupi.
Adapun ciri-ciri dari sea grass beds yaitu memiliki habitat di perairan laut dangkal yang mempunyai suhu subtropis ataupun tropis, dengan mempunyai pertumbuhan yang cepat di antara 1.300 sampai 3.000 gram berat kering per meter persegi di setiap tahunnya.
Hewan laut yang hidup di padang lamun pun mempunyai ciri tersendiri, dengan habitatnya di daun lamun, mencari makan di akar kanopi daun, hingga beraktivitas di bawah kanopi daun serta melindungi diri di padang lamun.
Daerah terumbu karang
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat keberagaman terumbu karang yang tinggi. Diperkirakan terdapat 18 persen terumbu karang dunia yang berada di wilayah Indonesia.
Dengan banyaknya keragaman terumbu karang menjadi sebuah habitat yang baik bagi kehidupan beragam macam biota laut.
Diketahui juga bahwa terumbu karang memiliki manfaat sebagai pemecah gelombang alami sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya erosi pantai.
Karakteristik dari ekosistem terumbu karang adalah terjadinya proses fotosintesis dengan membutuhkan cahaya matahari yang tercukupi, biasanya dapat ditemukan pada perairan dangkal dengan kedalaman sekitar 50 meter.
2. Fungsi ekosistem pesisir
Adapun ekosistem pesisir yang juga memiliki berbagai ekosistem lain serta kaya akan biota laut dan vegetasi tentunya, mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia ataupun hewan lainnya.
Fungsi-fungsi tersebut, di antaranya:
- Berfungsi sebagai penyediaan kebutuhan pendukung kehidupan, misalnya area untuk aktivitas manusia dan sumber air bersih. Fungsi ini pun juga bergantung pada fungsi penyedia sumber daya alam. Apabila sumber daya alam tidak dijaga dan tidak dilindungi maka akan turut berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat di daerah itu sendiri.
- Berfungsi sebagai penyedia sumber daya alam, berupa sumber daya alam hayati seperti rumput laut dan terumbu karang, maupun sumber daya alam non-hayati seperti minyak bumi dan gas alam.
- Berfungsi sebagai penyedia jasa rekreasi dan kenyamanan, seperti misalnya memberikan kenyamanan untuk menikmati keindahan pesisir yang kerap dijadikan tempat wisata. Fungsi ini pun juga sangat bergantung pada fungsi penampung limbah. Apabila ekosistem pesisir di suatu wilayah tidak mampu menampung limbahnya maka kegunaan fungsi sebagai penyedia jasa kenyamanan juga turut hilang.
- Berfungsi sebagai penampung limbah dari sebagian aktivitas manusia. Adapun fungsi ini perlu disesuaikan dengan jenis dan volume limbah yang akan dibuang. Jika limbah yang hendak dibuang tersebut melebihi batas kemampuan ekosistem pesisir dalam menampung limbah, hal itu juga bisa menyebabkan timbulnya pencemaran atau kerusakan lingkungan ekosistem di daerah pesisir.
3. Daerah daratan
Daratan merupakan suatu daerah yang ada di permukaan bumi dengan wujud berupa hamparan tanah yang luas dan letak wilayahnya jauh dari laut.
Adapun bagian wilayah daratan terdiri dari dua jenis berupa dataran rendah dan dataran tinggi atau pegunungan. Keduanya memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda.
Dataran rendah
Mengutip dari KBBI, dataran rendah dapat didefinisikan sebagai bagian permukaan bumi di daerah rendah yang relatif rata.
Karakteristik yang ada dalam dataran rendah mempunyai ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah paling banyak ditempati oleh penduduk sebagai tempat tinggal, bercocok tanam dan pusat berbagai aktivitas penduduk.
Umumnya di daerah ini suhu udaranya sekitar 23-28 derajat celcius sehingga tidak terlalu dingin dan terkesan lebih hangat. Daerah dataran rendah juga biasanya dialiri oleh banyak sungai.
Sungai-sungai itulah yang kemudian dimanfaatkan menjadi sumber pengairan pertanian, perkebunan, peternakan hingga jalur transportasi.
Adapun wilayah daratan di Indonesia sendiri terdapat tiga bagian berdasarkan daerah topografi, yakni daratan Indonesia bagian Barat, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur.
- Daratan Indonesia bagian barat mempunyai wilayah yang terdiri dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Bisa dikatakan bahwa daratan ini memiliki beberapa kesamaan dengan Benua Asia.
- Daratan Indonesia bagian tengah merupakan daerah yang memiliki perbedaan dengan Indonesia bagian barat maupun Indonesia bagian timur. Wilayahnya meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara.
- Daratan Indonesia bagian timur merupakan wilayah yang terdiri dari Pulau Papua dan Kepulauan Aru. Daratan ini juga memiliki banyak kesamaan dengan Benua di Australia.
Beberapa contoh dataran rendah yang ada di Indonesia, yaitu:
- Dataran rendah Banjarmasin
- Dataran rendah Madiun
- Dataran rendah Palembang
- Dataran rendah Semarang
- Dataran rendah Surakarta
Dataran tinggi
Dataran tinggi atau pegunungan merupakan wilayah daratan luas yang memiliki karakteristik berupa gunung, lembah yang landai, dan tebing-tebing terjal.
Mengutip dari KBBI pengertian dari dataran tinggi adalah bagian permukaan bumi yang mendatar dan terletak pada ketinggian lebih dari 600 meter dari permukaan laut.
Sebuah daerah jika memiliki ketinggian minimal 500 meter di atas permukaan laut maka bisa dikatakan daerah tersebut termasuk ke dataran tinggi. Di daerah ini, umumnya bentuk permukaan tanahnya cenderung berbukit dan suhu udaranya dominan sejuk dan dingin.
Biasanya di daerah dataran tinggi seringkali dimanfaatkan untuk tempat rekreasi atau wisata, tempat tinggal satwa liar, pelestarian flora dan fauna, hingga perkebunan teh, kopi, atau lainnya.
Beberapa contoh dataran tinggi yang ada di Indonesia, yaitu:
- Puncak Bogor
- Dataran tinggi Bukit Barisan
- Dataran tinggi Dieng
- Dataran tinggi Gayo
- Dataran tinggi Malang
Nah itulah penjelasan selengkapnya terkait lingkungan fisik pesisir dan daratan yang ternyata keduanya memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda, ya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan memperkaya wawasan untuk Anak, Mama, dan Papa!
Baca juga:
- 4 Aktivitas Seru Ajarkan Si Kecil Cinta Lingkungan, Coba Yuk!
- 5 Negara Terbaik untuk Membesarkan Anak, Lingkungannya Sangat Aman
- Ajarkan Anak Cinta Lingkungan, Olah Limbah Air menjadi Air Siap Pakai