Mengenal Apa Itu Buta Warna pada Anak dari Drama Korea: The Glory
Faktor genetik atau keturunan menjadi penyebab utama pada kasus buta warna yang dialami oleh anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama sudah pernah menonton drama Korea The Glory? Salah satu anak dari tokoh drama tersebut, Ye-Sol, diketahui memiliki perbedaan dari anak lainnya, yaitu tidak bisa membedakan warna hijau dan merah.
Ye-Sol diketahui memiliki gangguan buta warna yang diwariskan oleh ayah kandungnya dalam drama tersebut. Lalu apakah buta warna hanya bisa dialami karena keturunan orangtua? Bisakah seorang anak mengalami buta warna walaupun kedua orangtuanya tidak memiliki penyakit tersebut?
Berikut Popmama.com telah merangkum mengenai buta warna pada anak agar Mama bisa mengetahui pengertian, ciri-ciri atau gejala awal anak yang mengalami buta warna, dan apa yang harus Mama dan Papa lakukan kepada anak yang mengalami hal ini.
1. Pengertian buta warna
Buta warna adalah suatu penyakit ketika seseorang tidak bisa membedakan warna seperti umumnya. Pada beberapa kasus, orang yang memiliki penyakit ini tidak bisa membedakan warna hijau dan merah. Ada juga yang tidak bisa membedakan warna biru dan kuning.
Masih banyak orang yang mengira bahwa buta warna adalah kondisi seseorang yang hanya bisa melihat dunia dalam warna hitam dan putih. Kasus seperti itu memang bisa saja terjadi, namun kemungkinannya sangat kecil.
Warna yang bisa kita lihat pada kehidupan sehari-hari itu melewati beberapa proses loh Ma. Cahaya yang mengandung gelombang pendek (biru), sedang (hijau), dan panjang (merah), akan masuk melalui kornea dan melewati sel sensitif di bagian belakang mata.
Jika sel sensitif tersebut bermasalah, maka si Anak akan kesulitan untuk membedakan warna biru, hijau, merah, atau kuning karena sel yang membantu menyampaikan gelombang warna tersebut rusak.
Hal itulah yang menyebabkan seseorang mengidap buta warna.
2. Penyebab buta warna
Kerusakan sel sensitif (sel kerucut) mata yang berfungsi untuk mengantarkan gelombang warna bisa disebabkan oleh beberapa hal. Mama bisa menyimak daftar di bawah ini untuk mengetahui penyebab buta warna yang bisa dialami anak-anak.
- Faktor genetik
Ini merupakan faktor yang paling besar dalam penyebab buta warna pada anak. Orangtua yang memiliki riwayat penyakit buta warna, pada umumnya akan 'mewariskan' hal tersebut pada anaknya.
Faktor genetik ini biasanya cenderung diturunkan kepada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Jika riwayat buta warna berada di pihak Papa, maka kemungkinan untuk penyakit tersebut diteruskan kepada anaknya sangat kecil.
Namun, jika pihak Mama juga memiliki riwayat buta warna maka besar kemungkinan penyakit itu akan diturunkan kepada anaknya, baik anak perempuan maupun anak laki-laki.
Maka bisa disimpulkan pada kasus Ye-Sol di drama The Glory ini sangatlah jarang terjadi. Karena riwayat buta warna dimiliki oleh sang ayah, dan Ye-Sol sendiri merupakan anak perempuan yang mana seharusnya kasus buta warna sangat kecil kemungkinannya untuk diwariskan.
- Efek samping konsumsi obat
Buta warna juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat tertentu. Beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan buta warna jika dikonsumsi dalam jumlah banyak adalah obat autoimun tertentu, obat jantung, obat tekanan darah tinggi, obat infeksi, obat psikologis, dan obat gangguan saraf.
Mama jangan khawatir jika si Anak mengalami buta warna karena efek samping ini, bagi yang mengalami buta warna sebab konsumsi obat biasanya akan menghilang dan mata kembali normal.
- Bahan kimia
Selain obat, faktor lain yang bisa membuat seseorang mengalami buta warna adalah bahan kimia. Beberapa kandungan bahan kimia seperti karbon disulfida dan pupuk bisa menyebabkan munculnya penyakit ini.
Jadi bagi Mama dan Papa harap berhati-hati jika harus menyimpan bahan kimia di rumah, sebisa mungkin simpan di tempat yang tidak akan dijangkau oleh anak-anak.
3. Ciri-ciri anak yang mengidap buta warna
Buta warna biasanya akan dialami sejak kecil, terlebih lagi bagi mereka yang memiliki buta warna turunan. Beberapa ciri anak mengalami buta warna yang bisa Mama dan Papa perhatikan adalah:
- Tidak mampu membedakan warna, seperti merah dan hijau atau biru dan kuning.
- Tidak bisa membedakan warna yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda, seperti merah muda, merah tua, biru muda, biru tua, dan lainnya.
- Sering kesulitan saat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan warna.
- Lebih sensitif terhadap cahaya dibandingkan dengan anak seumurannya.
- Sulit mengidentifikasi warna pada tempat yang redup atau minim cahaya.
4. Apa yang harus dilakukan kepada anak yang mengalami buta warna
Ada banyak hal yang bisa Mama dan keluarga lakukan untuk si Anak yang mengalami buta warna. Salah satunya adalah dengan memberikan penanda atau label nama warna pada barang yang dimiliki anak.
Mama bisa memberikan label warna pada pensil warna si Anak agar terbiasa untuk membedakan warna melalui versi pandangannya sendiri. Hal ini juga bisa didukung dengan memberitahu warna apa yang harus mereka pilih ketika ingin mewarnai atau menggambar sesuatu.
Hal penting lain yang bisa Mama dan Papa lakukan adalah menemani si Anak dan menanamkan pikiran bahwa apa yang ia alami bukanlah suatu hal yang memalukan. Hal ini akan menambah semangat anak untuk terus belajar dan terbiasa dengan kondisinya. Selain itu, ia juga bisa menjadi percaya diri dengan apa yang ia lakukan walaupun terdapat perbedaan antara dirinya dan anak-anak lain.
Itu dia beberapa hal yang harus Mama dan keluarga ketahui mengenai buta warna pada anak. Selain dengan melihat ciri atau gejala pada anak, Mama juga bisa mengetahui kondisi kesehatan anak mama dengan rutin memeriksakannya ke dokter.
Baca juga:
- CCS, Kacamata Buta Warna untuk Anak, Apa yang Perlu Orangtua Ketahui?
- 5 Tanda Anak Balita Mengalami Buta Warna, yang Harus Diwaspadai
- Kenali dari Sekarang, Inilah Tes Buta Warna untuk Anak Remaja