TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

AAP dan AAOS Imbau Anak Di Bawah 6 Tahun Tidak Main Trampolin

Anak di bawah 6 tahun lebih berisiko cedera saat bermain trampolin

Pexel/Rene Asmussen

Tidak bisa dipungkiri, trampolin menjadi salah satu alat permainan yang menyenangkan bagi anak-anak. Khususnya, bagi si Kecil yang suka bergerak aktif melompat ke sana kemarin.

Di balik keseruan bermain trampolin, American Academy of Pediatrics (AAP) dan Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) menyatakan bahwa permainan ini tidak disarankan untuk anak di bawah enam tahun.

Melansir dari laman Mayo Clinic, sebuah studi menunjukkan ada sekitar 800.000 anak pada tahun 2009 dan 2018 di Amerika Serikat mengalami cedera saat bermain trampolin. Mirisnya, sebagian besar cedera terjadi pada trampolin anak yang disediakan di rumah.

Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap mengulas terkait AAP dan AAOS imbau anak di bawah 6 tahun tidak main trampolin.

1. Risiko anak di bawah enam tahun main trampolin

Pexels/Karolina Grabowska

Anak-anak di bawah usia enam tahun menghadapi risiko yang lebih tinggi saat bermain trampolin karena beberapa faktor, termasuk keterbatasan koordinasi tubuh dan tulang yang masih dalam tahap perkembangan. Berikut beberapa risiko utama:

  1. Keseleo dan patah tulang akibat jatuh di matras trampolin.
  2. Bertabrakan atau menabrak orang lain yang juga tengah melompat di atas trampolin. 
  3. Mendarat dengan posisi yang salah di permukaan trampolin.
  4. Terjatuh dari trampolin ke tanah secara tidak sengaja.
  5. Mencoba gerakan berisiko seperti jungkir balik atau salto.
  6. Jatuh dari trampolin ke rangka trampolin.
  7. Cedera dengan potensi kerusakan saraf hingga kelumpuhan.

Mirisnya, sebagian besar cedera terjadi di atas matras, dan sering kali melibatkan dua atau lebih anak yang bermain bersama.

2. Anak di bawah enam tahun sebaiknya tidak bermain trampolin

Freepik/stocksexpert

Melansir dari laman Parents, American Academy of Pediatrics (AAP) dan American Academy of Orthopedic Surgeons (AAOS) menyatakan bahwa permainan trampolin tidak dianjurkan untuk dimainkan anak di bawah usia enam tahun. 

AAP dan AAOS merekomendasikan para orangtua untuk menunggu anak berusia lebih dari enam tahun untuk bermain trampolin. Jika usia anak di bawah usia enam tahun, penggunaan trampolin harus diawasi dengan pelatih profesional dan menggunakan peralatan khusus.

3. Cara mengurangi risiko cedera saat anak bermain trampolin

Pixabay/skitterphoto

Berdasarkan rekomendasi Pediatric Orthopaedic Society of North America, saat anak bermain trampolin, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan orangtua sebagai berikut: 

  • Mengawasi anak yang bermain trampolin. Hindari bermain tanpa pengawasan.
  • Pastikan jaring pengaman di sekitar permukaan matras tertutup rapat saat anak melompat.
  • Anak dilarang jungkir balik atau salto tanpa latihan khusus
  • Melakukan lompatan yang sewajarnya saja.
  • Pengawasan dan instruksi dari pelatih profesional atau orang dewasa diperlukan untuk anak setiap saat.
  • Sebaiknya hanya ada satu anak yang melompat dalam satu waktu.
  • Peralatan diperiksa secara rutin untuk memastikan keamanan.

Demikian ulasan seputar AAP dan AAOS imbau anak di bawah 6 tahun tidak main trampolin. Jika trampolin sangat berisiko, lebih baik ajak anak bermain permainan yang lain saja ya, Ma.

Baca juga:

The Latest