Apa yang Terjadi Jika Weton Anak Sama? Pertanda Baik atau Buruk?
Kesamaan weton anak dipercaya berpengaruh pada nasib orangtua ke depannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam budaya Jawa, weton sering digunakan untuk meramalkan nasib atau karakter seorang anak. Sejatinya, weton adalah gabungan dari hari dalam penanggalan Jawa (seperti Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing) dan hari dalam kalender masehi (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu).
Weton kerap digunakan untuk menentukan hari baik dalam berbagai kegiatan. Jika weton anak mama memiliki kesamaan, maka bisa menjadi penanda beberapa hal penting dalam kepercayaan dan tradisi Jawa.
Lantas, apa yang terjadi jika weton anak sama? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan.
1. Adanya kemiripan sifat dan nasib
Kepercayaan bahwa anak-anak yang memiliki weton sama akan memiliki karakter dan sifat serupa berasal dari tradisi budaya Jawa. Menurut kepercayaan ini, weton tidak hanya menentukan hari lahir anak, tetapi juga mempengaruhi sifat, nasib, dan karakter mereka.
Dalam budaya Jawa, setiap kombinasi hari (dalam kalender masehi) dan hari pasaran (dalam kalender Jawa) dianggap memiliki energi tertentu dalam penentuan sifat ke depannya.
Misalnya, anak-anak yang lahir pada hari Senin Kliwon kemungkinan memiliki sifat tertentu seperti bijaksana dan sabar.
2. Hubungan antar saudara yang erat
Anak-anak dengan weton sama memiliki hubungan sangat erat, baik dalam hal emosional maupun spiritual. Hal tersebut karena adanya karakter dan sifat yang mirip, sehingga memudahkan mereka untuk mengerti satu sama lain.
Alhasil, kesamaan sifat yang ada pada diri mereka menciptakan rasa kebersamaan dan ikatan emosional kuat. Selain itu, orangtua yang percaya pada pentingnya weton kemungkinan memperlakukan anak-anak dengan weton sama secara khusus.
Misalnya, anak pertama dan anak kedua yang mempunyai weton sama didorong untuk selalu bersama. Tanpa disadari, perlakuan tersebut mampu memperkuat hubungan kakak beradik di antara mereka.
3. Kemungkinan mengalami tantangan dan konflik serupa
Terdapat pandangan yang meyakini bahwa kesamaan weton dapat memicu konflik atau tantangan dalam kehidupan bersaudara, terutama jika mereka memiliki sifat yang kuat atau saling ingin mendominasi.
Dalam sejumlah kasus, orangtua perlu mencari cara untuk mengelola atau menyeimbangkan dinamika tersebut agar tidak muncul konflik jangka panjang.
Di sisi lain, ada juga kepercayaan yang menyebut bahwa weton dapat berpengaruh pada nasib dan pengalaman hidup anak. Anak-anak dengan weton sama dianggap akan menghadapi tantangan dan keberuntungan serupa.
Sehingga, kondisi itu bisa memperkuat ikatan di antara mereka untuk saling mendukung dan memahami situasi satu sama lain.
4. Berkaitan dengan perjodohan di masa mendatang
Bukan rahasia lagi bahwa weton sering digunakan masyarakat Jawa dalam menentukan kecocokan dalam perjodohan. Jika dua anak memiliki weton sama, ada kepercayaan bahwa mereka harus berhati-hati dalam memilih pasangan hidup.
Sebab, kesamaan weton mereka bisa mempengaruhi kehidupan rumah tangga di masa depan. Dalam tradisi jawa, weton pasangan dilihat untuk menilai apakah mereka serasi atau tidak.
Jika anak memiliki weton sama, maka kombinasi weton mereka dengan calon pasangan juga perlu diperhitungkan. Orangtua diharapkan dapat memastikan bahwa weton anak dan calon pasangan memberikan kombinasi yang menguntungkan.
5. Berpengaruh pada nasib orangtua ke depannya
Weton dianggap memiliki pengaruh luas tidak hanya pada nasib anak yang bersangkutan tetapi juga pada keluarga, termasuk orang tua. Keyakinan itu didasari pada pandangan bahwa weton dapat membawa energi tertentu.
Ada kepercayaan yang mengatakan bahwa weton anak yang sama dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi keluarga.
Keharmonisan dan keselarasan yang dibawa oleh anak-anak dengan weton sama diyakini dapat menarik energi positif serta berkah bagi seluruh anggota keluarga.
Selain itu, anak-anak dengan weton tertentu dianggap bisa membawa perlindungan bagi orang tua mereka. Misalnya, jika anak pertama dan kedua memiliki weton yang dianggap kuat atau dominan, mereka kemungkinan mampu melindungi orangtua dengan baik.
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa yang terjadi jika weton anak sama. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa kepercayaan ini sangat dipengaruhi oleh tradisi dan budaya sekitar. Jadi, percaya atau tidak tergantung pada pemahaman masing-masing, ya.
Baca juga:
- Ramalan Watak Bayi Berdasarkan Weton
- Weton Anak Kedua Lebih Kecil dari Anak Pertama, Apa Pengaruhnya?
- Cara Mengetahui Weton Kelahiran Bayi Berdasarkan Kalender Jawa