7 Terapi Gagap pada Anak yang Dapat Orangtua Lakukan di Rumah
Begini terapi gagap yang efektif menurut IDAI (Ikatan Dokter Indonesia)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gagap atau stuttering adalah masalah ketidaklancaran bicara dalam bentuk pengucapan kata maupun aliran kalimat yang dialami pada anak-anak maupun dewasa. Keluhan gagap seringkali diikuti dengan keluhan lain seperti mata berkedip-kedip, dahi berkerut-kerut, tangan mengepal atau bergerak tak terkendali, dan tremor. Gagap biasa terjadi pada anak-anak usia 3-5 tahun dan akan normal kembali dalam waktu 6 bulan sampai pada usia sekolah.
Namun sekitar 1 persen dari populasi anak yang menderita gagap akan menetap sampai dewasa dan menjadi masalah dalam kehidupan mereka.
Gagap terjadi baik pada anak lelaki dan perempuan, angka kejadiannya hampir sama.
Namun pada lelaki, risiko terjadinya gagap permanen 3-4 kali lebih besar daripada perempuan.
Gejalanya dapat berupa gangguan pengucapan kata, dapat berupa pengulangan sebagian kata atau seluruhnya seperti 'saya saya saya,sa..sa..sa..ya', pemanjangan pengucapan kalimat seperti 'ssssayaa', hambatan bagian kata atau keragu-raguan dalam mengucapkan suatu kata seperti 'saya mau..makan'.
Gangguan aliran kalimat yaitu pengucapan terbata-bata pada sebagian atau seluruh kalimat pembicaraan dengan kumpulan gangguan pengucapan kata seperti 'sssayya mau mmmm..kan na..nasi goreng' atau terjadi pemanjangan kalimat dengan adanya suara seperti 'mmmmmm' atau 'aaaaaa' diantara kata-kata 'saya mau makan mmmmmm nasi goreng'.
Penyebab gagap sendiri belum sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan gagap merupakan gabungan antara faktor genetik dan lingkungan.
Pada anak lelaki, gagap menetap diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dengan anggota keluarga yang juga gagap.
Nah, jika anak sudah mengalami gejala-gejala di atas pada usia 3-5 tahun, maka Mama harus mencurigai adanya indikasi gagap padanya.
Lantas, apa yang harus orangtua lakukan?
Dilansir dari laman IDAI, berikut Popmama.com telah merangkum 7 terapi yang dapat dilakukan di rumah.
1. Berbicara tanpa terburu-buru
Terapi pertama yang dapat Mama lakukan ketika anak terindikasi mengalami gagap bicara adalah dengan mengajaknya berkomunikasi tanpa terburu-buru.
Ajaklah ia berbicara secara perlahan tapi pasti, kemudian berikan jeda beberapa detik setiap anak selesai berbicara, kemudian mulailah meresponnya kembali.
Ritme kalimat yang perlahan-lahan adalah terapi bicara yang efektif bagi anak yang gagap.
2. Jadilah pendengar yang baik
Selanjutnya adalah dengan menjadi pendengar yang baik bagi anak.
Kurangilah pertanyaan-pertanyaan Mama pada anak, akan lebih baik jika Mama mendengarkan perkataannya kemudian responlah setiap pembicaraannya.
Dengan begitu, anak dapat lebih bebas bercerita dibandingkan harus menjawab pertanyaan yang membuatnya kesulitan.
3. Tenangkan anak dengan bahasa tubuh
Gunakan ekspresi muka atau gerakan tubuh ketika anak mulai gagap.
Dengan ekspresi muka dan bahasa tubuh, Mama pun secara tidak langsung dapat menenangkan dan meyakinkannya bahwa Mama dapat memahami isi pembicaraannya dan tidak mempermasalahkan gagap yang ia alami.
4. Pilihlah kalimat sederhana
Berikan beberapa kesempatan khusus padanya untuk berkomunikasi dan beraktivitas berdua hanya dengan Mama.
Saat bercakap-cakap dengan anak yang gagap, pilihlah kalimat sederhana dengan pengucapan perlahan dan suasana yang nyaman.
Ketika umur anak semakin bertambah, kecepatan berbicara pun dapat disesuaikan berdasarkan kemampuannya.
5. Jangan memotong pembicaraan
Tak hanya Mama, ajak juga anggota keluarga lain untuk selalu mendengarkan percakapan anak dan tidak memotong pembicaraan tersebut.
Jadilah pendengar yang baik agar anak lebih bersemangat lagi untuk terus melancarkan cara berbicaranya.
Dengan mendengarkannya tanpa memotong pembicaraan, anak juga akan lebih merasa dihargai.
6. Hindari interaksi yang tiba-tiba
Amati dan evaluasi interaksi anak dengan Mama selama ini.
Usahakan untuk selalu memberikan waktu yang cukup pada anak untuk bercakap-cakap dengan Mama.
Perlu diingat, hindarilah kritikan, bicara cepat, interupsi dan pertanyaan pada anak yang gagap.
7. Jangan permasalahkan gagap pada anak
Jika Mama memiliki anak yang gagap, terimalah keadaan mereka apa adanya.
Dengan meyakinkan bahwa gagap yang ia alami bukanlah sebuah masalah serta selalu menunjukan bahwa Mama selalu ada untuk mendukungnya, maka anak pun akan merasa lebih nyaman.
Dengan begitu, ia juga dapat mengurangi keluhan gagapnya.
Nah, itulah ketujuh terapi gagap pada anak yang dapat orangtua lakukan di rumah.
Dengan kesabaran dan usaha yang keras, pasti Mama dapat mengatasi gagap pada anak.
Kalaupun tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, setidaknya Mama dapat mengurangi tingkat keparahan gagap pada anak.
Semoga bermanfaat!