Bahaya, Kekurangan Zat Besi Memengaruhi Kemampuan Belajar Anak
Segera penuhi kebutuhan gizi anak termasuk zat besi anak-anak yuk, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masyarakat Indonesia masih banyak yang memiliki masalah berkaitan dengan gizi, terutama untuk anak-anak. Padahal mereka sebagai generasi muda memerlukan kebutuhan gizi yang baik. Dengan terpenuhinya gizi, maka akan menciptakan generasi yang pintar, inovatif, kreatif dan optimal.
Salah satunya gizi yang perlu diperhatikan untuk anak-anak, yakni zat besi. Dengan terpenuhinya zat besi akan membuat anak-anak berkonsentrasi dalam belajar, pintar, tidak mengantuk, dan fokus. Jika zat besi saja tidak terpenuhi, bagaimana dengan zat yang lainnya.
Ternyata zat besi tidak cukup memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Harus diseimbangi dengan gizi lainnya, yaitu vitamin C. Penyerapan zat besi akan lebih maksimal jika diimbangi dengan mengonsumsi vitamin C.
"Banyak anak yang mengalami pertumbuhannya lambat, kekebalan yang lemah, keterlambatan kognitif, dan lainnya. Padahal anak sekolah membutuhkan gizi seimbang dan lingkungan yang nyaman agar tumbuh menjadi lebih baik. Para orangtua pun harus memerhatikan kebutuhan gizi, cara memperbaiki, dan tetap waspada," jelas Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, ahli Gizi Ibu dan Anak dalam acara Hari Gizi Nasional Ngobras dan Danone pada Senin (25/01/2021).
Untuk itu, perlu adanya zat besi dalam membentuk generasi yang lebih baik. Jika anak tumbuh dengan kekurangan zat besi tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan belajarnya kelas.
Kali ini Popmama.comakan memberikan informasi terkait bahaya kekurangan zat besi yang berpengaruh pada kemampuan belajar anak.
1. Kekurangan zat besi bisa merusak sel otak
Usia 1-6 tahun menjadi fase di mana organ dan perkembangan motorik anak-anak mulai semakin matang. Oleh karena itu diperlukan gizi yang baik agar sel-sel otak bisa tumbuh dengan optimal.
Jika, orangtua tidak memantau kebutuhan gizi termasuk zat besi pada anak, maka sel-sel otaknya tidak akan tumbuh secara optimal. Apalagi jika sudah melewati batas usia, yaitu lebih dari 6 tahun.
Kekurangan gizi di masa ini bersifat irreversible atau permanen, bahkan tidak bisa diperbaiki. Maka dari itu, orangtua harus memperbaiki gizinya terlebih memenuhi kadar zat besi. Ketika sudah tercukupi dengan baik, maka pertumbuhan sel-sel otak anak bisa berkembang secara maksimal.
Zat besi yang berasal dari hewani, salah satunya daging merah. Asupan ini bisa menjadi sumber protein yang akan mendukung fungsi kognitif, aktivitas fisik dan imunitas anak.
2. Hilangnya konsentrasi dan fokus belajar
Kekurangan zat besi pada anak mampu membuat anak kehilangan konsentrasi dan fokus belajar. Hal ini bisa berpengaruh sampai dewasa nanti, apalagi jika tidak ditangani dengan baik.
Apabila anak kekurangan zat besi, maka akan tumbuh menjadi sosok yang tidak bisa fokus dalam mengerjakan sesuatu.
Jika konsentrasi belajar sudah menurun pasti anak akan malas belajar, mengerjakan tugas, nilai di sekolahnya lebih rendah dari pada seseorang yang gizinya terpenuhi. Selain itu, kekurangan zat besi juga dapat mengganggu performa intelektual dan kognitif.
Orangtua harus sudah mulai memerhatikan pola makan anak-anak agar mendapatkan gizi yang cukup. Selain memenuhi zat besi, tubuh juga perlu mengonsumsi vitamin C agar penyerapan zat besi menjadi lebih optimal.
3. Kurangnya zat besi bisa memengaruhi kesehatan saat usia dewasa
Tentunya orangtua ingin anaknya pintar dan berakhlak. Namun, hal ini harus diimbangi dengan pendidikan akademik. Untuk menunjang pendidikan dan menjadi pintar perlu otak yang cermat, yaitu dengan dibentuk melalui asupan makanan yang bergizi serta kebutuhan zat besi yang cukup.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kekurangan zat besi bisa membuat sel-sel otak tidak tumbuh secara optimal. Hal ini akan menyebabkan rusaknya sel otak, kehilangan konsentrasi serta fokus dalam belajar menjadi berkurang.
Jika masalah ini dibiarkan, maka akan membentuk sosok anak yang kekurangan gizi dan merusak kemampuan sel otak karena nutrisi tidak tercukupi. Tentunya masalah ini bersifat permanen dan tidak bisa diubah. Jika dibiarkan, maka masalah ini pasti akan terbawa sampai ke masa yang akan datang atau usia dewasa.
Untuk mencegahnya, Mama perlu memenuhi kebutuhan gizi, zat besi dan nutrisi lainnya pada anak. Ini harus dilakukan agar si Anak bisa menjadi sosok yang cerdas, memiliki kemampuan intelektual dan kognitif optimal.
4. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan kondisi 5L
Kekurangan zat besi bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Umumnya anak yang gizinya terpenuhi dengan baik mengalami pertumbuhan secara optimal, mulai dari sel-sel otak berkembang dengan baik, aktif dan sehat.
Sedangkan anak-anak yang kekurangan gizi, umumnya akan merasakan 5L. Si Anak yang mengalami 5L biasanya akan terlihat lemah, letih, lesu, lalai dan lelah bahkan sering mengantuk karena tidak bersemangat.
Kekurangan zat besi juga membuat kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang, sehingga berisiko menyebabkan 5L dan lebih mudah terkena penyakit karena memiliki imun tubuh yang lemah.
Untuk itu, pola makan yang bergizi amat penting untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak lebih optimal. Orangtua pun harus mulai memberikan makanan yang tinggi akan zat besi serta nutrisi lainnya.
5. Zat besi bisa menyebabkan anemia
Anemia pada anak di Indonesia selalu meningkat di setiap tahunnya. Anemia disebabkan karena kurangnya asupan zat besi pada tubuh. Selain anemia, kekurangan zat besi bisa berpengaruh bagi perkembangan dan sistem kerja otak pada anak.
Jika sudah anemia, maka secara tidak langsung membuat jumlah zat besi pada tubuh akan terus berkurang. Akibatnya tubuh akan membuat sedikit sel darah merah.
Perlu diketahui bahwa zat besi menjadi bahan utama untuk membuat hemoglobin (hb) yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jika pasokan hb sedikit, maka oksigen yang diantarkan juga sedikit. Padahal seluruh tubuh membutuhkan oksigen agar bisa berfungsi dengan maksimal.
Jika sudah kekurangan zat besi, tubuh pun tidak akan bekerja secara optimal. Hal ini akan menyebabkan tubuh menjadi letih, lemas, lalai, lelah dan lesu yang bisa menghambat aktivitas belajar.
Itulah beberapa hal yang akan terjadi pada anak apabila kekurangan zat besi. Jadi, sebaiknya Mama perlu segera memenuhi kebutuhan gizi anak termasuk zat besi agar ia bisa tumbuh menjadi secara optimal.
Baca juga:
- Ketahui Dampak dari Kekurangan Zat Besi pada Tumbuh Kembang Anak
- Tinggi Zat Besi, Kapan Waktu yang Tepat Bayi Boleh Mengonsumsi Daging?
- 5 Makanan yang Menjadi Sumber Zat Besi untuk Ibu Hamil